MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, apa yang terjadi jika makan terlalu cepat?
Di tengah aktivitas harian yang padat, makan sering kali menjadi kegiatan yang dilakukan sambil lalu. Banyak orang terbiasa menyantap makanan dengan cepat, baik karena dikejar waktu, pekerjaan menumpuk, atau sekadar ingin segera kembali beraktivitas.
Padahal, kecepatan makan bukan sekadar soal kebiasaan, tetapi juga berpengaruh besar terhadap kesehatan tubuh. Makan terlalu cepat dapat memicu berbagai masalah, lo.
Baca Juga: Apa yang Terjadi jika Konsumsi Makanan Cepat Saji Setiap Hari?
Lantas, apa yang terjadi jika makan terlalu cepat? Melansir dari laman Verywell Health, berikut ini beberapa hal yang akan terjadi:
1. Anda Tidak Menyadari Sinyal Kenyang dari Tubuh
Saat makan terlalu cepat, tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk mengatur nafsu makan secara alami. Hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin, tidak bekerja optimal.
Lambung membutuhkan sekitar 20 menit untuk mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh sudah cukup makan. Jika Anda keburu menghabiskan makanan sebelum waktu tersebut, kemungkinan besar Anda makan lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Kebiasaan makan cepat juga sering disertai dengan mengunyah yang kurang sempurna. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa mengunyah makanan lebih lama dapat meningkatkan hormon yang membantu rasa kenyang dan menurunkan hormon pemicu lapar.
2. Muncul Gangguan Pencernaan
Makan terburu buru membuat makanan masuk ke lambung dalam kondisi belum cukup halus. Hal ini menyulitkan proses pencernaan dan meningkatkan kemungkinan menelan udara berlebih. Akibatnya, Anda bisa merasa begah, mulas, kembung, bergas, atau mengalami kram perut.
Jika kebiasaan ini terus terjadi, lapisan lambung dapat mengalami iritasi dan peradangan, yang dikenal sebagai gastritis, sehingga menimbulkan nyeri dan rasa tidak nyaman.
3. Berat Badan Mudah Bertambah
Makan terlalu cepat sering membuat seseorang makan berlebihan tanpa sadar. Asupan kalori pun meningkat, ditambah dengan kebiasaan mengambil porsi lebih besar dan lebih sering ngemil.
Dalam jangka panjang, kondisi ini menyulitkan Anda menjaga berat badan ideal dan meningkatkan risiko obesitas.
Baca Juga: Ini 7 Manfaat Kesehatan Membaca Setiap Hari yang Tak Banyak Diketahui
4. Risiko Diabetes Tipe 2 Lebih Tinggi
Orang yang menghabiskan waktu makan kurang dari 20 menit memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang makan lebih perlahan. Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, sehingga kadar gula darah tetap tinggi.
Lonjakan gula darah yang sering terjadi akibat makan cepat dapat mempercepat terjadinya gangguan ini.
5. Risiko Sindrom Metabolik Meningkat
Sindrom metabolik merupakan kumpulan kondisi seperti tekanan darah tinggi, lemak perut berlebih, dan kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan cepat memiliki kemungkinan beberapa kali lebih besar mengalami sindrom metabolik. Hal ini berkaitan dengan kenaikan berat badan, lonjakan gula darah, resistensi insulin, dan peradangan dalam tubuh.
6. Penyerapan Nutrisi Menjadi Kurang Optimal
Proses pencernaan dimulai di mulut melalui aktivitas mengunyah dan pencampuran makanan dengan air liur. Tahap ini sangat penting untuk membantu tubuh menyerap nutrisi dengan baik di saluran pencernaan.
Saat Anda makan terlalu cepat dan kurang mengunyah, tubuh akan lebih sulit menyerap vitamin, mineral, dan zat gizi penting dari makanan.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Mengganggu Kesehatan Anda
7. Risiko Tersedak Lebih Besar
Makan dengan cepat juga meningkatkan risiko tersedak, terutama jika Anda mengambil suapan besar, berbicara saat makan, atau tidak mengunyah dengan baik. Risiko ini lebih tinggi pada anak kecil dan orang lanjut usia yang memiliki kemampuan menelan lebih terbatas.
Mengunyah secara perlahan dan mengambil suapan kecil dapat membantu mengurangi risiko ini.
Nah, itu tadi ulasan tentang apa yang terjadi jika makan terlalu cepat. Semoga bermanfaat.
Selanjutnya: Warren Buffett Pensiun, Sinyal Bahaya Valuasi Pasar Saham Muncul
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News