M O M S M O N E Y I D
Bugar

Kasus Demam Berdarah Dengue Meningkat Musim Hujan, Ini Cara Antisipasinya

Kasus Demam Berdarah Dengue Meningkat Musim Hujan, Ini Cara Antisipasinya
Reporter: Jane Aprilyani  |  Editor: Jane Aprilyani


MOMSMONEY.ID - Demam berdarah dengue masih menjadi ancaman di masyarakat. Apalagi saat musim hujan melanda, kasus demam berdarah diperkirakan meningkat. dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, Spesialis Penyakit Anak, menyoroti potensi kenaikan kasus dengue di Indonesia terutama dalam musim hujan. Dokter yang akrab disapa dr. Tiwi ini melihat pada musim hujan seperti sekarang, masyarakat harus semakin waspada terhadap dengue.

"Penyakit ini memang ada sepanjang tahun, tetapi jumlah kasusnya meningkat tajam di musim hujan. Yang sering tidak disadari, dengue bisa menyerang siapa saja, di mana saja terlepas dari tempat tinggal, usia, atau gaya hidup," ujar dr. Tiwi di acara Langkah Bersama Cegah DBD yang merupakan kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD, Sabtu (15/2), di Jakarta Barat.

Dia menambahkan dari data terlihat bahwa 47% kasus dengue terjadi pada anak dan remaja, dengan 12% terjadi pada kelompok usia 1-4 tahun dan 35% pada usia 5-14 tahun. Lebih mengkhawatirkan lagi, kematian tertinggi juga terjadi pada kelompok usia ini, yaitu 45% pada anak usia 5-14 tahun dan 21% pada anak usia 1-4 tahun. Dengue pada anak sering kali diawali dengan demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, munculnya bintik merah di kulit, muntah, serta sakit perut yang terus-menerus. Jika terlambat ditangani, anak bisa mengalami syok dengue, yang ditandai dengan tangan dan kaki dingin, napas cepat, hingga penurunan kesadaran dan kondisi ini bisa berakibat fatal.

"Hingga saat ini, belum ada obat spesifik untuk menyembuhkan dengue. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih parah. Untuk itu, pencegahan menjadi kunci utama, salah satunya bisa melalui vaksinasi," tambahnya.

Baca Juga: Kasus DBD Naik Capai 6.000, Butuh Upaya Pencegahan Berkelanjutan

Menurutnya pencegahan dengue melalui vaksinasi sendiri tidak termasuk ke dalam cakupan BPJS, “Vaksinasi di Indonesia berada di dalam Program Imunisasi Nasional, bukan BPJS. Program tersebut menargetkan kelompok usia tertentu, yang biasanya adalah anak-anak. Dengue bukan penyakit ringan, dan kita tidak bisa menunggu hingga terlambat untuk bertindak,” tuturnya.

Mendukung pernyataan yang disampaikan oleh dr. I Gusti Ayu, dr. Suzy Maria, Sp.PD, K-AI, Spesialis Penyakit Dalam, mengemukakan bahwa sebanyak 39% kasus dengue terjadi pada kelompok usia 15- 44 tahun, dan 13% terjadi pada kelompok usia di atas 44 tahun, serta dengue bisa berakibat fatal tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga pada orang dewasa.

Dari pandangan dr. Suzy, banyak yang mengira dengue hanya berbahaya bagi anak-anak, padahal orang dewasa juga berisiko mengalami infeksi parah, terutama mereka yang memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi, gangguan imun, penyakit jantung, dan penyakit ginjal. Pada kelompok ini, dengue dapat berkembang lebih cepat menjadi dengue berat, yang berisiko menyebabkan kegagalan organ. Selain itu, masih banyak orang salah mengerti bahwa apabila sudah terkena dengue, maka mereka akan kebal.

Padahal seseorang bisa terinfeksi dengue lebih dari satu kali, dan infeksi yang berikutnya berisiko lebih parah. Sistem imun yang sudah pernah terpapar virus dengue dapat bereaksi lebih kuat terhadap infeksi berikutnya, meningkatkan risiko komplikasi serius seperti perdarahan hebat atau syok dengue.

“Oleh karena itu, pendekatan yang terintegrasi sangat diperlukan dalam menangani dengue Penerapan 3M Plus harus menjadi kebiasaan yang terus dilakukan, bukan hanya saat musim hujan. Dengue tidak boleh dianggap remeh. Pencegahan harus dilakukan secara konsisten dan menyeluruh, karena kita tidak pernah tahu kapan atau seberapa parah infeksi akan menyerang. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa mengurangi risiko dengue berat dan melindungi diri serta orang-orang di sekitar kita,” tegas dr. Suzy.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Demam Berdarah pada Anak dan Siklus Demam Berdarah

Zaskia Adya Mecca, Figur Publik dan juga seorang Ibu dari lima orang anak menyampaikan bahwa dengue tidak bisa dicegah hanya dengan mengandalkan kebersihan. Menurut Zaskia yang pernah mengalami sakit karena demam berdarah nyamuk Aedes aegypti tidak membutuhkan lingkungan yang kotor untuk berkembang genangan air kecil yang luput dari perhatian sudah cukup bagi nyamuk untuk bertelur. Itulah mengapa sekadar menjaga kebersihan saja tidak cukup. Kita harus disiplin menerapkan 3M Plus setiap hari, karena nyamuk pembawa dengue bisa berkembang di tempat-tempat yang tidak kita duga.

"Tapi jika ada langkah tambahan yang bisa membantu kita merasa lebih aman, tentu patut untuk dipertimbangkan. Semakin banyak upaya pencegahan yang kita lakukan, semakin kecil kemungkinan kita dan keluarga terkena dengue," ungkap istri Hanung Bramantyo itu.

Langkah Bersama Cegah DBD pertama kali diluncurkan pada 5 November 2023 di Jakarta dengan melibatkan lebih dari 5.000 partisipasi masyarakat, dan berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai kegiatan edukasi publik dengan komitmen terbanyak, yaitu 2.500 tanda tangan dari masyarakat.

Selain itu, kegiatan serupa juga pernah diselenggarakan di Kota Bandung, Jawa Barat, yang melibatkan lebih dari 3.000 partisipasi aktif masyarakat; Surabaya, Jawa Timur, yang diikuti oleh lebih dari 6.000 peserta serta di Kota Medan dengan partisipasi lebih dari 5.000 masyarakat umum.

Baca Juga: Waspada DBD, Berikut Langkah Preventif yang Dapat Dilakukan Di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Saatnya Lebih Untung dengan Promo Gratis 3 Pizza Mania Favorit dari Domino’s Pizza

Domino's Pizza hadirkan promo spesial dengan memberikan gratis 3 Pizza Mania setelah pembelian 1 Large Sultan Chicken Pepperoni Xtra.

Tahun Baru Makin Seru dengan Promo Pizza Hut Party Box, 3 Menu dalam Satu Paket

Pizza Hut hadirkan promo spesial Party Box. Nikmati 3 menu favorit dalam satu box yang bisa disantap 5-6 orang dengan harga lebih hemat.

Infinix XPad Mengusung Kapasitas Baterai 7000 mAh buat Game, Cuma Rp 1 Jutaan Saja

Infinix XPad merupakan tablet murah harga Rp 1 jutaan yang punya baterai super jumbo. Baterai ini didukung fast charging 18W yang menawan.

Realme Note 60 HP Murah Harga Rp 1 Jutaan, Punya Fitur Ala Dynamic Island di iPhone

Realme Note 60 adalah HP murah yang dijual sekitar Rp 1 jutaan. Gadget ini punya luas layar yang sama dengan Redmi 13C yakni sekitar 6.74 inci.

Tecno Camon 40 Pro Bawa Layar AMOLED 6.78 Inci, Sudah Pakai Corning Gorilla Glass 7i

Tecno Camon 40 Pro meluncur dan membawa layar AMOLED seluas 6,78 inci yang lebih luas dari Redmi Note 13 Pro yang bawa layar 6,67 inci.

Daftar HP Infinix Harga di Bawah Rp 3 Jutaan yang Cocok Dibawa Piknik, Cek Fiturnya

HP Infinix harga di bawah Rp 3 jutaan diisi oleh berbagai model mengesankan. Model tersebut biasanya punya baterai besar & lensa beresolusi tinggi

Rayakan HUT BRI ke-130, Pegadaian Tawarkan Ragam Promo Menarik hingga 31 Desember

Pegadaian hadirkan sederet promo spesial dalam rangka HUT BRI ke-130. Diskon menarik hadir, mulai dari diskon admin hingga arisan emas.

IHSG Diproyeksi Menguat, Ini Rekomendasi Saham BRI Danareksa Sekuritas Rabu (17/12)

IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (17/12). ​Cek rekomendasi saham pilihan BRI Danareksa Sekuritas​.

Mengenal Siklon Tropis yang Jelang Akhir Tahun Mengepung Indonesia

Yuk, mengenal siklon tropis yang menjelang akhir tahun mengepung Indonesia, bahkan jadi salah satu penyebab banjir bandang di utara Sumatra.

Naik, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 17 Desember 2025

Harga emas Antam hari ini ukuran 1 gram dibanderol Rp 2.470.000 Rabu (17/12/2025), naik Rp 6.000 dibanding harga Selasa (16/12/2025).