Keluarga

Kasus DBD Naik Capai 6.000, Butuh Upaya Pencegahan Berkelanjutan

Kasus DBD Naik Capai 6.000, Butuh Upaya Pencegahan Berkelanjutan

MOMSMONEY.ID - Upaya pencegahan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia terus dilakukan. Terlebih, kasus masyarakat yang terjangkit DBD terus bertambah.

Ina Agustina Isturini, Direktur Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mengatakan, berdasarkan data Kemenkes hingga 3 Februari 2025, tercatat 6.050 kasus DBD dengan tingkat kematian sebanyak 28 orang dari 235 kabupaten/kota di 23 provinsi Indonesia.

Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang membebani banyak negara di dunia termasuk yang tinggal di daerah Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

Kasusnya yang meningkat sepanjang tahun dan cenderung meningkat di musim hujan menjadi hal serius yang harus ditangani.

"Ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada produktivitas masyarakat dan membebani sistem layanan kesehatan," ujar Ina dalam acara Langkah Bersama Cegah DBD yang merupakan kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD, Sabtu (15/2), di Jakarta Barat.

Baca Juga: Korban DBD Masih Tinggi, Menkes Soroti Ini

Pemerintah terus berkomitmen dalam mengendalikan penyakit dengue melalui berbagai program, seperti pengendalian vektor, Gerakan 3M Plus, dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang diperkuat dengan edukasi berkelanjutan. 

Acara Langkah Bersama Cegah DBD merupakan kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD yang dilakukan PT Takeda Innovative Medicines dengan Kemenkes serta pemerintah dan pemangku kepentingan setempat.

Tujuannya, meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian dengue di Indonesia.

Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menyampaikan, Indonesia merupakan salah satu negara yang terus memerangi kasus dengue. Walaupun, upaya yang dilakukan masih belum cukup.

Karena itu, kemitraan seperti ini sangat penting karena dengue bukan masalah yang bisa diselesaikan oleh satu pihak saja.

Baca Juga: Waspada DBD, Berikut Langkah Preventif yang Dapat Dilakukan Di Rumah

Andreas menyebutkan, Takeda melihat perjuangan melawan dengue sebagai komitmen jangka panjang. Ini bukan sekadar inisiatif sesaat, tetapi perjalanan berkelanjutan yang membutuhkan konsistensi dari semua pihak.

"Oleh karena itu, kami terus berupaya menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi pemerintah, tenaga kesehatan, komunitas, serta masyarakat luas dalam membangun kesadaran dan mendorong langkah-langkah pencegahan yang efektif," ungkapnya.

"Dengan aksi kolektif yang kuat, kita dapat mengurangi dampaknya dan mencapai tujuan bersama: Nol Kematian Akibat Dengue pada Tahun 2030," ujarnya.

Ina menegaskan, demam berdarah dengue tidak bisa dilawan hanya dengan menggunakan satu pendekatan saja. Pemerintah kali ini mengadopsi strategi berbasis inovasi, termasuk implementasi nyamuk Wolbachia di beberapa daerah, dan vaksinasi sebagai langkah perlindungan tambahan.

"Namun, upaya ini tidak bisa dilakukan sendiri. Masyarakat harus aktif berperan salah satunya dengan menerapkan 3M Plus (menguras-menutup-mendaur ulang-plus berbagai upaya mencegah gigitan nyamuk," tegasnya.

Selanjutnya: GLOBAL MARKETS-Asia Shares Becalmed, Dollar on Back Foot

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News