MOMSMONEY.ID - Jakarta meresmikan empat Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Semper Barat, Sunter, Bambu Larangan, dan Rawa Terate, Jakarta, Jumat (21/3). Ini sebagai langkah Jakarta dalam mengelola sampah secara terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan mengedepankan teknologi canggih dan ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan bahwa kehadiran TPS 3R merupakan bentuk keseriusan dalam mendukung upaya pengelolaan sampah dari sumbernya.
Dia menjelaskan, pada tahun 2024, telah dibangun empat TPS 3R, yaitu TPS 3R Semper dengan kapasitas 25 ton per hari, TPS 3R Sunter 50 ton/hari, TPS 3R Rawa Terate 50 ton/hari, dan TPS 3R Bambu Larangan 25 ton/hari.
"Dengan tambahan ini, saat ini terdapat 16 TPS 3R yang telah beroperasi di Jakarta, ditambah satu TPS 3R yang dibangun oleh pihak swasta dengan total kapasitas pengolahan sampah mencapai 515 ton/hari,” kata Asep dalam keterangan tertulis, Jumat (21/3).
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya terus berinovasi dengan mengembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi modern dan ramah lingkungan.
“Nantinya semua tempat pengolahan sampah di Jakarta tidak akan menjadi tempat yang bau karena kami terus mengembangkan teknologi canggih dan ramah lingkungan,” ujar Asep.
Baca Juga: Promo JSM Alfamidi Edisi Biskuit Kaleng 21-23 Maret 2025, Cashback sampai Rp 50.000
Selain membangun TPS 3R, Pemprov Jakarta juga berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan membentuk 870 bank sampah baru serta mereaktivasi 852 bank sampah yang sempat tidak aktif.
Program ini dengan target minimal 1 bank sampah di setiap Rukun Warga (RW) diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya sehingga mengurangi beban TPA.
“Konsep pengelolaan sampah berbasis Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Jakarta untuk mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir seperti Bantargebang. Dengan adanya TPS 3R dan Bank Sampah di berbagai titik, diharapkan volume sampah yang dikirim ke TPA dapat berkurang secara signifikan,” kata Asep.
Tidak hanya itu, Pemprov Jakarta juga menggandeng berbagai pihak, termasuk swasta dan kelompok masyarakat, untuk turut serta dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Dengan pendekatan ini, sampah memiliki nilai ekonomi dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa TPS 3R dan bank sampah tidak hanya menjadi tempat pengolahan sampah, tetapi juga pusat edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan,” kata Asep.
Sementara itu, saat meresmikan TPS 3R ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno dalam sambutannya juga menjelaskan pentingnya upaya inovatif dalam pengelolaan sampah agar Jakarta tidak tenggelam dalam gunungan sampah.
“Untung saja ada wilayah yang bersedia menerima sampah dari wilayah kita, tapi suatu saat wilayah itu pasti sudah tidak sanggup lagi menampungnya, yaitu di Bantargebang, Bekasi. Inilah salah satu usaha kita, tentu kita semua berkorban. Kalau tidak, suatu saat kita akan tenggelam dalam gunungan sampah,” ujar Rano Karno.
Selanjutnya: Naik 10,54%, Alfamart (AMRT) Bukukan Pendapatan Rp 118,22 Triliun pada Tahun 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News