MOMSMONEY.ID - Bagi Moms yang tengah menjajaki usaha makanan dan minuman, adaptasi digital penting diperhatikan untuk pengembangan usahanya. Sebab, di tengah perkembangan teknologi saat ini, pelaku usaha perlu menerapkan penggunaan teknologi dalam memasarkan usahanya.
Mendukung kebutuhan itu, PT Esensi Solusi Buana (ESB), menghadirkan teknologi penyedia software all-in-one berbasis cloud untuk industri makanan dan minuman atau Food & Beverages (F&B) di Indonesia.
Sejak berdiri pada 2018, ESB telah menjadi mitra transformasi digital bagi lebih dari 30.000 merchant dan 13.000 brand di Indonesia dan Asia Tenggara, mulai dari UMKM kuliner hingga jaringan restoran besar.
Dengan lebih dari 500 juta transaksi bernilai lebih dari Rp 65 triliun yang telah diproses, ESB memperkuat ekosistem, dan mendorong pertumbuhan industri F&B di era digital.
Kehadiran OLIN, asisten AI di industri kuliner Indonesia, semakin melengkapi ekosistem ESB yang mencakup ESB Point of Sales (POS) sebagai sistem kasir digital, ESB Core sebagai sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk manajemen bisnis terintegrasi, dan ESB Order sebagai sistem pemesanan online.
Dikembangkan secara lokal, OLIN dirancang khusus untuk membantu pengusaha kuliner mengambil keputusan berbasis data, meningkatkan penjualan hingga lebih dari 50%, menghadirkan analisis dengan akurasi 98%, serta mendeteksi potensi fraud secara otomatis.
Baca Juga: Ajak Pelaku Bisnis Transformasi dan Kembangkan Bisnis Lewat AI, Ini Upaya ESB
Peluang pengembangan OLIN semakin besar, karena menurut data BPS pada 2023, Indonesia memiliki sekitar 4,85 juta usaha F&B. Skala usaha yang luas dan beragam ini menyediakan basis data yang kaya untuk AI, sehingga OLIN dapat terus belajar dari berbagai pola operasional dan menghadirkan rekomendasi yang lebih akurat, relevan, serta memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha kuliner.
Dengan inovasi yang terus dikembangkan, ESB ingin menghadirkan teknologi yang relevan dan mudah diakses, sehingga pelaku usaha F&B dapat mengelola bisnis dengan lebih efisien, adaptif, dan siap menghadapi dinamika pasar. Optimisme ini sejalan dengan potensi besar industri F&B Indonesia yang terus tumbuh dan semakin berperan penting dalam perekonomian nasional maupun kawasan.
Mendukung pengembangan usaha F&B membuat ESB masuk dalam daftar Forbes Asia “100 to Watch” 2025 pada kategori Enterprise Technology & Robotics. Daftar tahunan ini menampilkan perusahaan rintisan dan skala kecil di Asia Pasifik yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan tinggi, inovasi kuat, serta berdampak nyata bagi industrinya.
Baca Juga: Ini Cara J&T Express Edukasi Waspada Penipuan Digital
Gunawan, Co-Founder & CEO ESB, dalam keterangan resmi, Rabu (17/9), mengapresiasi masuknya ESB dalam daftar Forbes Asia. Dia berharap dapat mendorong transformasi digital, sekaligus memperkuat komitmen untuk terus berinovasi agar industri kuliner Indonesia dapat lebih efisien, dan siap menghadapi tantangan pasar.
Besarnya kontribusi industri F&B sebagai salah satu pilar utama pada sektor ekonomi kreatif nasional semakin menegaskan relevansi kehadiran ESB.
Pada 2025, sektor ini menyumbang Rp 1,4 triliun terhadap PDB nasional, menyerap sekitar 27 juta tenaga kerja, dan ditargetkan menarik investasi hingga Rp 136,28 triliun. Dalam skala ini, transformasi digital menjadi faktor kunci untuk menjaga daya saing dan pertumbuhan industri F&B.
Selanjutnya: BI Pangkas Suku Bunga, September Ceria Bagi IHSG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News