MOMSMONEY.ID - Harga emas di pasar global bergerak naik, meskipun tidak sekuat kenaikan pada sesi awal. Meningkatnya kekhawatiran atas prospek ekonomi AS dan defisit anggaran, meningkatkan permintaan aset safe haven.
Mengutip Bloomberg, Senin (19/5) pukul 13.48 WIB, harga emas spot diperdagangkan naik 0,58% di level US$ 3.222,35 per troi ons. Namun, kenaikan harganya mulai melandai, setelah pagi tadi di pasar Asia naik 1,4% .
Kenaikan itu terjadi setelah Moody's Ratings pada Jumat malam mengumumkan bahwa mereka menurunkan peringkat kredit utama pemerintah AS dari Aaa menjadi Aa1. Lembaga rating menyoroti ketidakmampuan pemerintahan berturut-turut untuk memangkas defisit anggaran.
"Meskipun kami menyadari kekuatan ekonomi dan keuangan AS yang signifikan, kami percaya hal ini tidak lagi sepenuhnya mengimbangi penurunan metrik fiskal," kata Moody's, melansir Bloomberg.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp 23.000 Hari Ini 19 Mei 2025
Emas mengalami fluktuasi harga dalam beberapa bulan terakhir. Pada minggu lalu, aset safe haven ini mengalami kerugian mingguan terbesar sejak November, akibat meredanya ketegangan geopolitik, setelah reli tajam hingga ke atas US$ 3.500 per troi ons pada bulan lalu.
Meski begitu, tahun ini, harga emas masih naik lebih dari 20%, yang didorong oleh konflik global, kebijakan tarif Presiden Donald Trump dan arus masuk ke dana ETF emas.
Vasu Menon, Direktur pelaksana strategi investasi di Oversea-Chinese Banking Corp., memperkirakan harga emas akan bergejolak dalam jangka pendek, karena melihat campuran berita utama yang baik dan buruk.
"Dalam jangka panjang, kebijakan Trump dan diverisifikasi dari aset berdenominasi dollar adalah pendorong struktural bagi emas, yang dapat membuatnya mencapai titik tertinggi baru di tahun-tahun mendatang," prediksinya, dilansir Bloomberg, hari ini.
Selanjutnya: Uni Eropa dan Inggris Capai Kesepakatan Awal Jelang Pertemuan KTT EU-UK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News