Bugar

Gula Darah 400 Apakah Normal? Cari Tahu Jawabannya di Sini

Gula Darah 400 Apakah Normal? Cari Tahu Jawabannya di Sini

MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, gula darah 400 apakah normal atau tidak, ya? Mari intip jawabannya berikut ini!

Anda sedang menjalani pemeriksaan rutin dan hasilnya menunjukkan angka mengejutkan. Gula darah Anda mencapai 400 mg/dL. Panik? Wajar. Namun, apakah angka setinggi itu masih bisa dianggap normal?

Gula darah atau glukosa darah adalah salah satu indikator penting dalam sistem metabolisme tubuh. Kadar glukosa yang terlalu tinggi bisa menandakan gangguan serius dalam cara tubuh memproses gula dan bisa menjadi tanda dari kondisi kronis seperti diabetes.

Lantas, gula darah 400 apakah normal? MomsMoney akan mengulasnya pada kesempatan kali ini. Yuk, simak sampai akhir!

Baca Juga: Pahami 11 Tanda-Tanda Gula Darah Tinggi pada Tubuh Berikut Ini, yuk!

Gula Darah 400 Apakah Normal?

Jika kadar gula darah Anda mencapai 400 mg/dL atau lebih, normal atau tidak? Jawabannya adalah tidak. Kadar gula darah setinggi itu termasuk sangat tinggi dan berbahaya, sehingga harus segera ditangani.

Sebagai gambaran, berikut adalah batas kadar gula darah yang dianggap normal:

  • Sebelum makan (puasa): Idealnya antara 70–99 mg/dL
  • Dua jam setelah makan: Sebaiknya di bawah 140 mg/dL
  • Pemeriksaan sewaktu (acak): Juga sebaiknya kurang dari 140 mg/dL

Jika hasil pengukuran Anda menunjukkan angka 400 mg/dL, itu berarti jauh melebihi batas aman dan tubuh Anda kemungkinan sedang mengalami gangguan dalam mengatur kadar gula.

Namun, tetap tenang sangat penting. Jangan langsung panik, karena stres justru bisa memperburuk kadar gula darah akibat meningkatnya hormon stres seperti kortisol.

Baca Juga: Apa Obat Penurun Gula Darah Paling Cepat, ya? Ini Ulasannya

Apa yang Harus Dilakukan Jika Gula Darah di Atas 400?

Dilansir dari Live Strong, jika Anda mendapati kadar gula darah lebih dari 400 mg/dL, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Ulangi Pemeriksaan

Hasil yang tinggi bisa saja tidak akurat, apalagi jika Anda tidak merasakan gejala khas seperti sering buang air kecil, haus berlebihan, atau lemas. Kesalahan pengukuran bisa terjadi karena:

  • Ada sisa makanan atau zat lain di jari saat tes
  • Strip tes kadaluarsa atau tidak disimpan dengan benar

Cobalah cuci tangan terlebih dahulu dan ulangi pemeriksaannya untuk memastikan hasilnya benar.

2. Segera Hubungi Dokter

Jika hasil tes tetap tinggi setelah diuji ulang, sebaiknya segera hubungi dokter. Dokter akan memberikan instruksi lanjutan, seperti:

  • Menyesuaikan dosis insulin
  • Memperbanyak konsumsi air putih
  • Atau melakukan pemeriksaan lanjutan

Jangan menunda, karena angka setinggi itu bisa menandakan kondisi serius.

Baca Juga: Kadar Gula Darah Rendah Harus Konsumsi Makanan Apa? Ini Daftarnya

3. Periksa Keton dalam Urin

Dokter mungkin menyarankan Anda untuk memeriksa keton dalam urin menggunakan alat tes keton yang bisa dibeli di apotek. Kadar keton yang tinggi bisa menandakan ketoasidosis diabetik (DKA)—komplikasi serius akibat gula darah tinggi yang tidak terkontrol.

Umumnya, jika gula darah Anda di atas 240 mg/dL, pemeriksaan keton perlu dilakukan. Jika hasil tes menunjukkan adanya keton, segera hubungi dokter. Dalam banyak kasus, kondisi ini membutuhkan penanganan di ruang gawat darurat.

Catatan penting: Jika keton terdeteksi dalam urin, hindari olahraga, karena aktivitas fisik bisa memperburuk kondisi dan menaikkan gula darah lebih tinggi lagi.

4. Cari Pertolongan Medis Jika Mengalami Gejala Berat

Jika Anda mengalami gejala berat bersamaan dengan gula darah yang tinggi, segera cari pertolongan medis. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Napas cepat dan dalam
  • Mulut dan kulit terasa sangat kering
  • Wajah tampak kemerahan
  • Napas berbau buah
  • Sakit kepala atau merasa linglung
  • Nyeri otot dan kelelahan berat
  • Mual, muntah, atau sakit perut

Gejala-gejala ini bisa mengarah ke DKA, kondisi darurat medis yang harus segera ditangani untuk mencegah risiko komplikasi atau bahkan kematian.

Baca Juga: 8 Minuman Pagi Terbaik untuk Penderita Diabetes, Bantu Mengontrol Gula Darah

Bahaya Hiperglikemia Jika Tidak Diobati

Walau kadang tidak menunjukkan gejala jelas, hiperglikemia yang dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang, seperti:

  • Kerusakan saraf (neuropati diabetik)
  • Gangguan penglihatan (retinopati diabetik)
  • Penyakit ginjal
  • Masalah jantung dan pembuluh darah

Itulah sebabnya, bila kadar gula darah Anda mencapai angka seperti 400 mg/dL, jangan anggap enteng. Kondisi ini bukan sekadar angka tinggi di alat ukur, tapi bisa menjadi awal dari komplikasi serius jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Obat Herbal Penurun Gula Darah Alami yang Efektif

Jadi, gula darah 400 apakah normal? Kadar gula darah 400 mg/dL bukanlah kondisi normal dan sangat berbahaya jika dibiarkan. Ini bisa menjadi tanda adanya gangguan serius seperti diabetes yang tidak terkontrol atau bahkan ketoasidosis diabetik.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami kondisi ini, langkah terbaik adalah tidak panik, segera ulang tes, dan konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Selanjutnya: Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Naik atau Turun? (1 Juni 2025)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News