MOMSMONEY.ID - Email palsu menjadi ancaman nyata di 2025. Kenali ciri-ciri email palsu dan ikuti 5 langkah praktis untuk melindungi diri dari penipuan.
Penipuan email kini semakin marak terjadi di tahun 2025 dan menjadi perhatian serius bagi masyarakat Indonesia karena menyasar siapa saja tanpa pandang usia.
Modusnya beragam, mulai dari berpura-pura sebagai lembaga resmi hingga menawarkan keuntungan palsu yang menggiurkan.
Para pelaku menggunakan teknik manipulasi psikologis agar korban tergesa-gesa mengambil keputusan tanpa sempat berpikir jernih.
Melansir dari laman UNFCU, data terbaru menunjukkan bahwa kerugian akibat penipuan digital ini terus meningkat setiap tahunnya dengan nilai mencapai miliaran rupiah.
Lalu bagaimana cara kita bisa melindungi diri dari ancaman penipuan email yang kian canggih ini. Berikut beberapa langkah penting yang dapat dilakukan agar Moms dan keluarga tetap aman dalam beraktivitas di dunia digital.
Baca Juga: Cara Jitu Merdeka Finansial di Masa Depan, yuk Persiapkan dari Sekarang
Periksa alamat dan domain email dengan cermat
Salah satu langkah utama dalam melindungi diri dari penipuan email adalah selalu memeriksa alamat pengirim. Jika terlihat ada sedikit perbedaan huruf atau domain yang mencurigakan, sebaiknya jangan dibuka. Menghapus email yang tidak jelas lebih aman dibandingkan mengambil risiko.
Banyak kasus penipuan dimulai dari email yang tampak sah tetapi memiliki perbedaan kecil pada alamat pengirim. Karena itu, kewaspadaan sejak awal bisa menjadi tameng pertama.
Moms juga sebaiknya tidak langsung percaya meski nama pengirim terlihat familiar, karena penipu sering menggunakan teknik spoofing untuk meniru alamat resmi.
Hubungi pengirim untuk memastikan kebenaran
Jika Moms ragu apakah email tersebut asli atau tidak, lebih baik lakukan konfirmasi langsung. Cara paling mudah adalah menelepon pengirim melalui nomor resmi yang sudah dikenal sebelumnya.
Dengan menghubungi langsung, Moms bisa memastikan apakah benar ada email yang dikirim atau hanya upaya penipuan.
Langkah ini juga membantu memutus potensi jebakan yang bisa membuat data pribadi jatuh ke tangan yang salah.
Baca Juga: Begini Cara Menghitung Dana Darurat yang Penting untuk Finansial Anda
Waspada terhadap permintaan yang tidak biasa
Penipu sering memanfaatkan kepanikan dengan membuat email seolah mendesak Moms untuk segera bertindak, misalnya meminta mengubah kata sandi atau memberikan nomor kartu kredit.
Meski terlihat seperti berasal dari pihak tepercaya, sebaiknya jangan pernah membuka lampiran atau tautan yang mencurigakan.
Email yang meminta informasi pribadi, termasuk data perbankan, hampir selalu merupakan tanda penipuan.
Moms perlu ingat, lembaga resmi tidak pernah meminta data sensitif melalui email. Dengan menahan diri untuk tidak langsung merespons, Moms bisa mengurangi risiko jadi korban.
Selalu perbarui perangkat dan sistem keamanan
Tips berikutnya yang tidak kalah penting adalah menjaga agar perangkat selalu diperbarui. Sistem operasi, browser, hingga antivirus wajib dalam versi terbaru.
Pembaruan rutin bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari perlindungan agar sistem tidak mudah diretas oleh penipu yang mencari celah keamanan.
Dengan perangkat yang aman, Moms bisa lebih tenang saat menerima email, karena banyak serangan bisa langsung terblokir sebelum merugikan.
Modus penipuan email yang makin bervariasi
Di Indonesia dan berbagai negara lain, penipuan email musiman makin marak, misalnya saat musim pajak. Ada email yang mengaku dari otoritas pajak dengan ancaman jika tidak segera membayar. Faktanya, pihak pajak tidak pernah menghubungi wajib pajak melalui email atau telepon.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Finansial yang Membuat Moms Lebih Unggul dalam 5 Tahun ke Depan
Selain itu, ada pula modus penipuan terkait transaksi rumah atau properti, di mana Moms bisa diminta mentransfer biaya penutupan melalui rekening baru yang ternyata palsu. Kasus ini sering terjadi karena data transaksi diretas oleh pihak tak bertanggung jawab.
Kedua contoh modus ini menunjukkan betapa liciknya upaya penipuan email, sehingga Moms perlu ekstra hati-hati.
Penipuan email yang makin marak di 2025 menjadi ancaman nyata bagi siapa saja, termasuk Moms yang sehari-hari mengandalkan internet.
Sehingga langkah sederhana seperti memeriksa alamat pengirim, melakukan konfirmasi langsung, tidak terburu-buru merespons, dan memperbarui perangkat bisa menjadi perlindungan efektif dari kejahatan digital.
Selanjutnya: Simpanan Nasabah Jumbo Sejumlah Perbankan Meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News