Bugar

Bisa Cegah Kanker Rahim, Ini Penjelasan Fungsi Vaksin HPV

Bisa Cegah Kanker Rahim, Ini Penjelasan Fungsi Vaksin HPV

MOMSMONEY.ID - Sebelum membahas fungsi vaksin HPV yang bisa mencegah kanker rahim, sebaiknya Moms memahami terlebih dulu apa itu vaksin atau suntik HPV. 

Melansir National Cancer Institute, vaksin HPV adalah perlindungan melawan infeksi human papillomaviruses (HPV). Adapun HPV adalah sekelompok virus yang terdiri lebih dari 200 jenis virus, di mana sebanyak 40 virus ditularkan melalui aktivitas seksual secara langsung. 

Ada dua jenis HPV yaitu yang menyebabkan kutil pada kelamin dan sekitar selusin jenis HPV yang bisa menyebabkan jenis kanker seperti kanker serviks, kanker dubur, orofaringeal, penis, vulva dan vagina. 

Baca Juga: Kabar Baik! Tak Ada Kasus Kanker Serviks pada Perempuan yang Sudah Vaksin HPV!

Saat ini sudah ada tiga jenis vaksin HPV yang mendapatkan lisensi di Amerika Serikat untuk mencegah infeksi HPV yaitu Gardasil, Gardasil 9 dan Cervarix. Ketiga jenis vaksin terseut bisa mencegah inveksi 9 jenis HPV:

  • HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan 90% kutil kelamin
  • HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan 70% kanker rahim
  • HPV tipe 31, 33, 45, 52, dan 58 yang merupakan HPV risiko tinggi penyebab 10-20% kanker serviks. 

Lalu, apa fungsi melakukan vaksin HPV? Kombinasi antara melakukan vaksin HPV dan skrining serviks bisa menjadi perlindungan yang besar untuk mencegah penyakit kanker rahim.

Selain itu, vaksin HPV juga mengurnagi risiko berkembangnya kanker yang disebabkan oleh HPV di tempat lain selain leher rahim. 

Baca Juga: Cegah Kanker Leher Rahim, Pemerintah Perluas Imunisasi HPV Gratis

Vaksin HPV tak hanya bisa melindungi orang yang melakukan vaksin. Tetapi, juga bisa mencegah terjadinya penularan pada suatu populasi yang akhirnya juga melindungi orang yang tidak melakukan vaksin HPV. 

Terbukti, pada tahun 2019 dilakukan vaksinasi pada 60 juta perempuan di 14 negara berpenghasilan tinggi. Hasilnya menunjukan, 8 tahun setelah vaksinasi dimulai kutil anogenital pada perempuan berusia 25-29 tahun turun 31%. 

Kemudian, turun sekitar 48% pada laki-laki berusia 15-19 tahun dan turun 32% pada laki-laki berusia 20-24 tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News