MOMSMONEY.ID - Begini langkah sederhana menjaga kesehatan otak yang bisa menurunkan risiko Alzheimer yang dapat Anda lakukan.
Setiap tanggal 21 September, dunia memperingati Hari Alzheimer Sedunia. Peringatan ini menjadi pengingat penting bahwa penyakit Alzheimer bukan sekadar pikun, melainkan kondisi serius yang dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya dan keluarga.
Karena itu, mengenali gejala sejak dini dan melakukan pencegahan menjadi langkah yang sangat diperlukan.
Dokter Spesialis Bedah Saraf dari RS Siloam Dhirga Surya Medan dr. Steven Tandean menjelaskan, pemahaman masyarakat tentang Alzheimer masih terbatas. Padahal, dengan gaya hidup sehat, risiko penyakit ini bisa ditekan.
"Penyakit Alzheimer bukan hanya sekadar lupa. Ini adalah kondisi serius yang memengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya. Melalui edukasi, kami ingin membuka wawasan masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan otak," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/9).
Lebih lanjut, dr. Steven memaparkan sejumlah langkah sederhana yang bisa dilakukan setiap orang untuk menjaga kesehatan otak.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Sehat untuk Mencegah Demensia dan Alzheimer
Pola hidup sehat dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, seperti ikan, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah, dapat menjadi fondasi utama.
Aktivitas fisik teratur juga sangat membantu, bahkan olahraga ringan, misalnya, jalan kaki, yoga, atau berenang, sudah cukup efektif.
Selain itu, kesehatan mental juga tidak boleh diabaikan. Menghindari stres berlebihan dengan melakukan relaksasi, meditasi, atau hobi yang menyenangkan akan memberi dampak positif.
Otak juga perlu dilatih secara aktif, misalnya dengan membaca, bermain teka-teki, hingga terlibat dalam kegiatan sosial yang melibatkan interaksi.
Kombinasi langkah ini bisa menjaga otak tetap aktif sekaligus menekan risiko Alzheimer di masa depan.
Urgensi menjaga otak sehat semakin besar jika melihat data dari Alzheimer Indonesia (ALZI). Pada 2016, jumlah penderita Alzheimer di Indonesia diperkirakan 1,2 juta orang, dan pada 2050 angka ini bisa mencapai 4 hingga 7,5 juta orang.
Baca Juga: 11 Macam Makanan Terbaik untuk Kesehatan Otak Menurut Para Ahli
Sayangnya, jumlah kasus yang terdiagnosis masih jauh di bawah estimasi. Data Kementerian Kesehatan mencatat, hanya sekitar 83.500 penderita yang menjalani rawat jalan pada 2021–2023, padahal estimasi kasus mencapai jutaan.
Peningkatan jumlah penderita ini tentu berdampak besar, termasuk pada sisi ekonomi. Biaya perawatan Alzheimer di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 23 triliun per tahun, belum termasuk kerugian produktivitas keluarga yang harus merawat pasien.
Situasi ini menegaskan, pencegahan sejak dini jauh lebih efektif dibandingkan penanganan setelah penyakit berkembang.
Menyadari pentingnya isu ini, Holywings Peduli turut mengadakan seminar kesehatan dalam rangka Hari Alzheimer Sedunia. Andrew Susanto, Komisaris Utama Holywings Group dan Ketua Program CSR Holywings Peduli, menekankan, edukasi masyarakat adalah kunci.
"Kami ingin acara ini memotivasi masyarakat agar lebih rutin menjaga kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat. Ini adalah bagian dari komitmen Holywings Peduli untuk mendukung kesehatan masyarakat," ujar Andrew.
Selanjutnya: Bapak AI Sebut Teknologi Ini Bakal Ciptakan Pengangguran Besar-besaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News