Bugar

Balita Viral Tubuhnya Dipenuhi Cacing, Ini Cacing yang Menginfeksi Tubuh Manusia

Balita Viral Tubuhnya Dipenuhi Cacing, Ini Cacing yang Menginfeksi Tubuh Manusia

MOMSMONEY.ID - Viral seorang balita meninggal dunia karena tubunya dipenuhi cacing. Apa saja jenis cacing yang dapat menginfeksi tubuh manusia, ya?

Beberapa waktu terakhir, masyarakat dikejutkan oleh kabar tragis mengenai seorang balita dari Sukabumi yang tubuhnya dipenuhi cacing hingga berujung pada kematian.

Video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan bagaimana cacing-cacing itu keluar dari tubuh sang anak, membuat publik merasa ngeri sekaligus prihatin.

Kasus tersebut mengingatkan kita bahwa infeksi cacing masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Meski banyak orang menganggapnya sepele, kenyataannya infeksi cacing dapat berkembang parah bila dibiarkan tanpa penanganan.

Cacing bisa hidup di dalam usus, paru-paru, hingga jaringan tubuh manusia, menyerap nutrisi, dan merusak organ. Bila jumlahnya terlalu banyak, dampaknya dapat fatal seperti yang terjadi pada balita malang itu.

Baca Juga: Viral Balita Tubuhnya Dipenuhi Cacing hingga Meninggal, Ini Cara Mencegah Cacingan

Lantas, apa saja jenis cacing yang dapat menginfeksi tubuh manusia? Melansir dari laman Halodoc, berikut ini beberapa jenisnya:

1. Cacing pita

Infeksi cacing pita bisa terjadi bila seseorang menelan telur atau larvanya yang terdapat pada air kotor maupun makanan, terutama daging sapi atau babi yang tidak dimasak sempurna.

Begitu masuk ke tubuh, kepala cacing pita akan menempel di dinding usus dan dapat bertahan hingga puluhan tahun dengan panjang mencapai lebih dari 20 meter.

Beberapa spesies yang biasa menginfeksi manusia antara lain Taenia saginata, Taenia solium, dan Taenia asiatica. Meski ada yang sengaja menggunakannya untuk diet ekstrem, praktik ini sangat berbahaya karena bisa mengancam nyawa.

2. Cacing kremi

Cacing kremi berukuran sangat kecil dan biasanya tinggal di usus besar maupun rektum anak-anak maupun orang dewasa. Penularannya terjadi ketika telur yang sangat ringan dan nyaris tak terlihat masuk ke tubuh melalui mulut atau terhirup bersama udara.

Telur cacing ini juga dapat bertahan lama di sprei, pakaian, atau benda lain di sekitar penderita. Walau infeksi ini lebih sering dialami anak-anak, biasanya tidak berbahaya dan dapat ditangani dengan obat cacing yang diresepkan dokter.

3. Cacing gelang

Cacing gelang sering menyerang di wilayah tropis atau daerah dengan kebersihan lingkungan buruk. Penularannya terjadi melalui makanan atau tanah yang terkontaminasi kotoran.

Setelah masuk, telur menetas di usus lalu larvanya bermigrasi ke paru-paru, kemudian kembali ke tenggorokan dan tertelan lagi menuju usus.

Infeksi ini lebih rentan terjadi pada anak-anak, terutama bila mereka terbiasa bermain tanah tanpa alas kaki atau memiliki kebiasaan yang mendukung penularan.

Baca Juga: Seorang Balita di Sukabumi Meninggal Tubuhnya Dipenuhi Cacing, Ini Gejala Cacingan

4. Cacing trichinella

Jenis cacing ini masih termasuk kelompok cacing gelang dan biasanya menyerang hewan liar seperti babi hutan, beruang, hingga rubah, namun bisa menular ke manusia lewat daging yang kurang matang.

Setelah masuk ke usus, larva akan tumbuh, berkembang biak, dan menyebar ke jaringan otot. Akibatnya, penderita dapat mengalami gejala serius tergantung jumlah larva yang masuk ke tubuh.

5. Cacing tambang

Berbeda dengan jenis lainnya, cacing tambang bisa masuk ke tubuh melalui kulit, terutama saat seseorang berjalan tanpa alas kaki di tanah yang mengandung larvanya.

Begitu berhasil menembus kulit, cacing ini akan menuju usus dan menempel di dindingnya menggunakan semacam pengait. Walau ukurannya kecil, kurang dari 1,5 cm, infeksi cacing tambang bisa menimbulkan anemia karena menghisap darah penderita.

Pencegahannya sederhana, yaitu selalu menggunakan alas kaki saat beraktivitas di luar rumah.

6. Cacing pipih

Cacing pipih umumnya menginfeksi hewan, tetapi manusia juga bisa tertular jika sering mengonsumsi sayuran mentah seperti selada air yang terkontaminasi telur parasit ini.

Selain itu, air minum yang tidak bersih juga bisa menjadi jalur penularan. Parasit ini dapat hidup di berbagai bagian tubuh, mulai dari usus, jaringan, hingga aliran darah, dan bila tidak diatasi dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius.

Baca Juga: 8 Tips Menjaga Sistem Imun Tetap Sehat, Yuk Terapkan!

Itulah beberapa jenis cacing yang dapat menginfeksi tubuh manusia. Kasus balita di Sukabumi yang meninggal dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing seharusnya menjadi pengingat serius bahwa masalah kesehatan seperti cacingan tidak boleh dipandang remeh.

Infeksi cacing bukan hanya mengganggu tumbuh kembang anak, tetapi juga bisa berujung fatal jika tidak segera ditangani.

Dengan mengenali jenis-jenis cacing yang dapat menginfeksi tubuh manusia, kita bisa lebih waspada dalam menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta makanan yang dikonsumsi.

Selanjutnya: Indonesia-Kanada Perkuat Kerja Sama Ekonomi Bilateral melalui ICA-CEPA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News