MOMSMONEY.ID - Jadi perbincangan, apakah stres bisa menurunkan berat badan? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan di bawah ini!
Stres adalah kondisi yang umum dialami banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu stres karena pekerjaan, masalah pribadi, atau tekanan lainnya, banyak orang mencari cara untuk menghadapinya.
Namun, banyak yang bertanya-tanya, apakah stres bisa menurunkan berat badan? MomsMoney akan mengulasnya secara lengkap di sini.
Baca Juga: Susu yang Cocok untuk Diet Menurunkan Berat Badan Apa Saja, ya? Berikut Pilihannya
Apakah stres bisa menurunkan berat badan?
Melansir dari Healthline, stres dapat menyebabkan perubahan dalam kebiasaan makan seseorang. Ada yang merasa lebih lapar dan makan berlebihan, sementara yang lain justru kehilangan nafsu makan.
Terkadang, perubahan ini hanya bersifat sementara dan berat badan bisa kembali normal setelah stres mereda. Namun, jika stres berlangsung lama atau menjadi kronis, tubuh Anda bisa mengalami dampak yang lebih serius.
Stres dapat mempengaruhi cara tubuh Anda memproses makanan, dan dalam beberapa kasus, hal ini bisa berujung pada penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Makanan Berserat Tinggi untuk Diet Menurunkan Berat Badan Apa Saja? Ini Daftarnya
Bagaimana Stres Bisa Menurunkan Berat Badan?
Ketika tubuh mengalami stres, ia memicu respons "fight-or-flight" yang membuat tubuh bersiap untuk menghadapi ancaman. Dalam proses ini, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol.
Adrenalin membantu tubuh untuk beraktivitas lebih intens, namun juga bisa mengurangi rasa lapar. Sementara itu, kortisol memberi sinyal pada tubuh untuk menurunkan fungsi yang tidak penting, termasuk pencernaan.
Sebagai akibatnya, tubuh memperlambat proses pencernaan selama masa stres untuk fokus pada masalah yang dihadapi. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut, mulas, diare, atau sembelit. Kondisi ini bisa mengurangi keinginan untuk makan dan menyebabkan penurunan berat badan.
Baca Juga: Boleh Dicoba, Begini Cara Minum Cuka Apel untuk Diet Menurunkan Berat Badan
Beberapa orang merespons stres dengan lebih banyak bergerak atau berolahraga yang bisa menyebabkan penurunan berat badan. Aktivitas fisik ekstra yang dilakukan tanpa sadar, seperti mengetuk kaki atau mengklik jari, juga dapat membakar kalori, meskipun hal ini tidak disengaja.
Stres juga sering mengganggu tidur seseorang. Kesulitan tidur dapat memengaruhi kadar kortisol dalam tubuh, yang pada gilirannya memengaruhi metabolisme dan kebiasaan makan. Gangguan tidur yang berkepanjangan bisa memperburuk masalah ini dan berpotensi menyebabkan penurunan berat badan lebih lanjut.
Tanda-tanda penurunan berat badan karena stres
Penurunan berat badan yang tidak diinginkan akibat stres sering disertai dengan gejala lain, seperti:
- Sakit kepala
- Gangguan pencernaan
- Nyeri otot dan ketegangan
- Perubahan suasana hati
- Kelelahan
- Kesulitan tidur
- Gangguan memori jangka pendek
- Detak jantung yang meningkat
- Penurunan gairah seks
Baca Juga: Apakah Jeruk Nipis Bisa Menurunkan Berat Badan? Mari Bongkar Faktanya!
Cara mengelola kebiasaan makan saat stres
Jika stres memengaruhi pola makan Anda, ada beberapa langkah yang dapat membantu kembali ke jalur yang sehat. Cobalah untuk menjaga jadwal makan yang teratur. Menetapkan pengingat waktu makan melalui ponsel dapat membantu Anda ingat untuk makan meskipun merasa stres.
Anda dapat mencoba makan dalam porsi kecil namun teratur. Pilih makanan bergizi seperti yang kaya protein dan serat untuk membantu menjaga energi dan suasana hati stabil. Hindari makanan tinggi gula atau kafein yang dapat memperburuk kecemasan dan fluktuasi energi.
Selain itu, pilih makanan yang dapat membantu meredakan stres, seperti jeruk, sayuran berdaun hijau, biji-bijian utuh, dan ikan yang kaya omega-3. Hindari makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah atau memperburuk suasana hati, seperti makanan manis dan gorengan.
Baca Juga: Mengulik Manfaat Minum Teh Hijau untuk Menurunkan Berat Badan
Nah, itulah ulasan lengkap terkait apakah stres bisa menurunkan berat badan atau tidak. Stres memang dapat menyebabkan penurunan berat badan, terutama jika stres tersebut berlangsung lama atau menjadi kronis.
Namun, setiap orang merespons stres dengan cara yang berbeda, ada yang makan lebih banyak, ada yang malah kehilangan nafsu makan. Meskipun penurunan berat badan sedikit tidak selalu berbahaya, penurunan lebih dari 5% dari berat badan Anda dalam waktu 6 hingga 12 bulan harus segera ditangani.
Jika Anda kehilangan berat badan tanpa sengaja dan juga mengalami gejala lain seperti sakit kepala kronis, nyeri dada, atau merasa cemas terus-menerus, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Dokter dapat membantu menentukan apakah penurunan berat badan terkait dengan stres atau kondisi medis lainnya. Mereka juga dapat membantu Anda untuk mengelola stres dan meresepkan obat jika diperlukan.
Selanjutnya: PDI-P Optimistis Dukungan ke Pramono-Rano Bisa Kalahkan Endorsement Prabowo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News