MOMSMONEY.ID - Apa Perbedaan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi? Asam urat merupakan senyawa yang terbentuk dari hasil pemecahan purin dalam tubuh.
Purin merupakan zat yang terdapat dalam makanan dan juga diproduksi oleh tubuh. Asam urat biasanya larut dalam darah dan disaring oleh ginjal untuk dibuang melalui urin.
Namun, terkadang kadar asam urat dapat meningkat dan menyebabkan penyakit asam urat. Asam urat terjadi ketika tubuh memproduksi asam urat terlalu banyak dan kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya kristal asam urat di persendian.
Baca Juga: 7 Pantangan yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat Saat Puasa! Simak Penjelasannya
Sementara itu, kolesterol merupakan zat lemak yang terdapat di dalam tubuh dan juga beberapa makanan. Sebagian besar kolesterol diproduksi oleh hati, namun dapat juga berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Kolesterol memiliki peran penting dalam pembentukan sel-sel tubuh dan produksi hormon tertentu. Kolesterol tinggi terjadi ketika kadar kolesterol dalam darah meningkat melebihi batas normal.
Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, yang disebut aterosklerosis. Plak ini dapat mempersempit atau bahkan menghalangi aliran darah ke jantung dan otak, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Dilansir dari EMC Healthcare, berikut ini perbedaan asam urat dan kolesterol tinggi berikut ini:
Perbedaan asam urat dan kolesterol tinggi
1.Metabolisme
Asam urat merupakan produk sampingan dari pemecahan purin dalam tubuh. Purin dapat berasal dari makanan atau diproduksi oleh tubuh.
Sementara itu, kolesterol adalah jenis lemak yang ditemukan dalam tubuh dan makanan. Kolesterol dibawa oleh lipoprotein, seperti LDL (kolesterol jahat) dan HDL (kolesterol baik).
2.Dampak pada sendi
Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya kristal asam urat di sendi, yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri.
3.Dampak pada pembuluh darah
Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
4.Faktor risiko
Faktor risiko asam urat meliputi genetika, pola makan tinggi purin, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas dan kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penyakit ginjal. Sementara itu, faktor risiko kolesterol tinggi meliputi genetika, pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan kebiasaan merokok.
Baca Juga: 6 Herbal Terbaik untuk Menurunkan Asam Urat! Solusi Sehat Tanpa Efek Samping!
Meskipun asam urat dan kolesterol tinggi memiliki karakteristik dan dampak kesehatan yang berbeda, keduanya dapat dipengaruhi oleh faktor gaya hidup dan pola makan. Penting untuk memahami perbedaan antara keduanya dan melakukan pendekatan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Penanganan asam urat
1. Pola makan rendah purin
Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, ikan sarden, ikan tuna. Anda juga perlu meningkatkan konsumsi makanan rendah purin, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh.
2. Minum air putih yang cukup
Minum banyak air untuk membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Anda harus mengonsumsi air putih yang cukup minimal >2 liter air per hari.
3. Pertahankan berat badan yang sehat
Kendalikan berat badan Anda, karena obesitas dapat meningkatkan risiko asam urat tinggi. Pasien yang kelebihan berat badan harus mengubah pola makan mereka untuk mencapai berat badan ideal.
4. Olahraga teratur
Lakukan olahraga ringan hingga sedang secara teratur untuk membantu menjaga berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung. Hal ini termasuk dalam upaya penanganan pasien asam urat, namun olahraga berlebihan dan risiko trauma sendi harus dihindari.
5. Hindari alkohol dan rokok
Alkohol dan rokok dapat memperburuk kondisi asam urat. Dengan begitu, jika tidak ingin asam urat Anda kambuh, berhenti konsumsi alkohol dan merokok.
Baca Juga: Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Ayam? Cari Tahu di sini!
Penanganan kolesterol tinggi
1.Diet rendah lemak jenuh
Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans seperti makanan cepat saji, gorengan, dan makanan olahan. Makanan-makanan tersebut dinilai memiliki kandungan kolesterol yang tinggi.
2.Konsumsi makanan kaya serat
Makan makanan tinggi serat seperti buah, sayur, dan biji-bijian utuh. Dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, kadar kolesterol dalam tubuh bisa normal kembali.
3.Olahraga teratur
Lakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur seperti jalan cepat, joging, atau berenang. Dengan begitu, kadar kolesterol Anda dapat berangsur menurun.
4.Berhenti merokok
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan memperburuk kondisi kolesterol tinggi. Maka dari itu, berhenti merokok dapat menjadi salah satu upaya terbaik mencegah kolesterol tinggi.
5.Jaga berat badan yang sehat
Kendalikan berat badan atau turunkan berat badan jika tidak ingin asam urat dan kolesterol tinggi Anda kambuh.
Baca Juga: Apakah Penderita Asam Urat Boleh Mengonsumsi Ikan Tuna? Ini Tips Amannya
Itulah perbedaan asam urat dan kolesterol tinggi serta penanganan yang tepat. Hindari faktor pemicu keduanya agar kadar asam urat dan kolestrol tidak tinggi.
Selanjutnya: Jalani Sahur dengan Asupan Bergizi, MILO Edukasi Cek Label Dahulu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News