Bugar

Apa itu Diet IU? Diet ala Aktris Korea Selatan yang Sukses Turunkan Berat Badan

Apa itu Diet IU? Diet ala Aktris Korea Selatan yang Sukses Turunkan Berat Badan
Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas  |  Editor: Rezki Wening Hayuningtyas


MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, apa itu diet IU, ya? Metode diet satu ini banyak dilirik karena disebut efektif turunkan berat badan!

Bagi para penggemar K-pop dan drama Korea, nama IU tentu sudah tak asing lagi. Aktris sekaligus penyanyi bertalenta ini dikenal bukan hanya karena suara merdunya dan kemampuan aktingnya yang memukau, tetapi juga karena penampilannya yang selalu terlihat ramping dan menawan.

Di balik tubuh idealnya, IU sempat menjalani metode penurunan berat badan yang dikenal sebagai Diet IU. Pola makan ketat ini sempat viral di kalangan penggemar dan pencinta K-beauty di seluruh dunia.

Namun, apa diet IU itu? MomsMoney akan membahasnya secara lengkap di sini. Yuk, simak!

Baca Juga: Sedang Diet? Coba Resep Mashed Potato Diet Rendah Kalori yang Mudah Dibuat Ini

Apa Itu Diet IU?

Diet IU adalah pola makan ekstrem yang dipopulerkan oleh penyanyi dan aktris Korea Selatan, IU. Metode ini dikenal karena hasilnya yang cepat dalam menurunkan berat badan, tetapi juga karena pembatasan kalorinya yang sangat ketat.

Dalam diet ini, seseorang hanya mengonsumsi sekitar 300–500 kalori per hari selama beberapa hari, jauh di bawah kebutuhan kalori normal yang disarankan, yaitu sekitar 2.000 untuk wanita dan 2.500 untuk pria.

Meskipun terlihat efektif di awal, para ahli gizi menilai diet ini berisiko tinggi karena dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Tubuh membutuhkan cukup kalori untuk berfungsi dengan baik. Membatasi asupan secara drastis justru bisa menurunkan metabolisme serta menyebabkan kekurangan nutrisi penting.

Ciri Utama Diet IU

Melansir dari laman Livofy, ini dia ciri utama diet IU:

1. Asupan Kalori Sangat Rendah

Dalam diet ini, kalori harian hanya berkisar 300–500. Jumlah tersebut jauh di bawah batas aman yang direkomendasikan. Akibatnya, tubuh kekurangan energi dan bisa menimbulkan gejala seperti lemas, pusing, hingga gangguan hormonal.

2. Risiko Kekurangan Nutrisi

Karena asupan makanan sangat sedikit, sulit memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian. Kondisi ini bisa menyebabkan kelelahan, rambut rontok, daya tahan tubuh menurun, dan gangguan metabolisme.

3. Sulit Dijalani dalam Jangka Panjang

Diet IU dianggap tidak realistis untuk dijalani lama. Pembatasan makanan yang ketat bisa memicu stres, keinginan makan berlebih, dan kebiasaan makan tidak sehat.

4. Tidak Direkomendasikan oleh Ahli Gizi

Profesional kesehatan tidak menyarankan diet dengan pembatasan ekstrem seperti ini karena bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan, seperti batu empedu, detak jantung tidak teratur, dan gangguan hormon.

Baca Juga: Baguskah Makan Buah Nanas untuk Diet Tubuh? Ini Jawabannya

Contoh Pola Makan Diet IU

Walau variasinya berbeda, pola makan yang biasa dikaitkan dengan IU mencakup porsi kecil dan makanan rendah lemak. Berikut contoh menu yang sering disebut sebagai diet IU:

  • Sarapan: Satu buah apel atau pisang dan segelas air putih.
  • Makan siang: Salad sayur dengan sumber protein seperti telur rebus atau ayam panggang tanpa lemak.
  • Makan malam: Dada ayam atau ikan panggang dengan sayur kukus.
  • Camilan: Yogurt rendah lemak, kacang dalam jumlah kecil, atau buah segar.

Selama diet ini, pengikutnya disarankan minum banyak air dan menghindari makanan berkalori tinggi, termasuk nasi, roti, dan makanan manis.

Apakah Diet IU Efektif?

Secara jangka pendek, diet IU memang bisa menurunkan berat badan dengan cepat karena defisit kalori yang ekstrem. Namun, efek ini biasanya hanya sementara.

Setelah diet berhenti, berat badan bisa naik kembali karena tubuh beradaptasi dengan pola makan rendah energi dan memperlambat metabolisme.

Selain itu, penurunan berat badan yang terlalu cepat bisa menyebabkan hilangnya massa otot, bukan hanya lemak. Ini justru membuat metabolisme semakin lambat dan menurunkan kebugaran tubuh.

Baca Juga: 15 Cara Diet Turun Berat Badan Tanpa Olahraga dan Tetap Makan Nasi

Efek Samping Diet IU

Beberapa efek yang sering muncul antara lain:

  • Kelelahan ekstrem dan lemas. Tubuh kekurangan energi untuk beraktivitas.
  • Rambut rontok dan kulit kusam. Akibat kurangnya asupan protein dan vitamin.
  • Gangguan hormon. Siklus menstruasi bisa terganggu karena ketidakseimbangan nutrisi.
  • Gangguan pencernaan. Pola makan minim serat menyebabkan sembelit.
  • Masalah psikologis. Pembatasan makanan ekstrem bisa menimbulkan stres, kecemasan, bahkan gangguan makan.

Apakah Ada Manfaat dari Diet IU?

Satu-satunya manfaat yang bisa diambil mungkin adalah kesadaran terhadap kontrol porsi. Diet ini membuat seseorang lebih sadar akan jumlah makanan yang dikonsumsi. Namun, pendekatan ekstrem seperti ini bukan cara yang sehat untuk mencapai tubuh ideal.

Pendekatan yang lebih aman adalah menerapkan defisit kalori moderat sekitar 300–500 kalori dari kebutuhan harian, ditambah olahraga ringan, tidur cukup, dan konsumsi makanan bergizi seimbang.

Baca Juga: Apakah Kurma Bagus untuk Diet Tubuh? Cari Tahu Jawabannya di Sini

Berapa Lama Menjalani Diet IU yang Aman?

Sebagian orang mencoba diet IU selama 3–7 hari untuk hasil cepat, misalnya menjelang acara penting. Namun, melakukannya dalam waktu lebih lama sangat berisiko bagi kesehatan. Tubuh membutuhkan energi dan nutrisi untuk menjaga fungsi organ, memperbaiki sel, dan menjaga daya tahan.

Ahli gizi menyarankan agar siapa pun yang ingin menurunkan berat badan secara signifikan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan rencana makan yang aman dan sesuai kondisi tubuh.

Demikianlah ulasan apa itu diet IU. Diet IU memang menarik perhatian karena hasil cepat yang ditunjukkannya. Namun, di balik itu ada konsekuensi serius yang bisa mengganggu kesehatan. Pembatasan kalori yang ekstrem menyebabkan kekurangan nutrisi, kehilangan massa otot, hingga masalah hormon dan psikologis.

Jika ingin menurunkan berat badan, lakukan dengan cara yang sehat dan berkelanjutan. Pilih makanan padat gizi, perbanyak buah dan sayuran, jaga porsi makan, tetap aktif bergerak, dan pastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup.

Kesehatan yang baik tidak datang dari diet ekstrem, melainkan dari keseimbangan antara pola makan, olahraga, dan kebiasaan hidup yang konsisten.

Baca Juga: Tidak Sembarangan, Begini Cara Minum Cuka Sari Apel untuk Diet Turunkan Berat Badan

Selanjutnya: 5 Tips Hidup Sehat Mencegah Stroke di Usia Muda, Terapkan ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News