MOMSMONEY.ID - Cek yuk kebiasaan kecil yang tampak biasa tapi perlahan bikin keuangan boncos dan mudah kamu terapkan. Simak ulasan sampai selesai, ya.
Di zaman serba digital, hidup terasa makin gampang, tapi juga makin banyak godaan yang bikin pengeluaran diam diam membesar.
Tanpa terasa, rutinitas kecil yang kita anggap normal ternyata bisa menggerus kondisi finansial. Melansir dari OCBC, pengeluaran yang tidak terkendali adalah pemicu uang kamu boncos.
“Pengeluaran impulsif biasanya dimulai dari hal sepele yang terus berulang,” kutip laman OCBC.
Memahami hedonisme di era digital
Hedonisme masa kini tidak harus berupa kemewahan. Kadang, ia muncul dalam bentuk keinginan untuk selalu merasa senang, yang akhirnya membuat seseorang mengambil keputusan belanja yang kurang bijak.
Dengan media sosial, promo nonstop, dan tren yang terus berganti, wajar jika seseorang lebih mudah terjebak. Di titik inilah penting memahami apakah pengeluaran kita sudah sesuai kebutuhan atau sekadar gaya hidup.
Penjelasan ini dirancang berdasarkan pengetahuan finansial sehari hari, tren konsumsi masyarakat, dan wawasan praktis yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Baca Juga: 5 Strategi Mentalitas Kelas Menengah agar Bisa Naik Level Keuangan
Kebiasaan hedonisme modern yang sering tak disadari
1. Sering jajan online tanpa rencana
Belanja online sekarang tinggal klik, selesai. Masalahnya, godaan diskon dan rekomendasi produk sering membuat kita membeli barang yang sebenarnya tidak masuk prioritas. Kebiasaan kecil seperti ini bila dibiarkan bisa bikin tabungan tergerus pelan pelan.
2. Ngopi cantik jadi kebiasaan harian
Secangkir kopi kekinian memang nikmat, tapi kalau dibeli tiap hari, totalnya bisa bikin kaget saat dihitung sebulan. Karena dianggap rutinitas, banyak orang tidak sadar bahwa jumlahnya ternyata cukup besar dan memengaruhi kondisi finansial.
3. FOMO setiap ada promo
Promo yang terkesan mendesak, seperti hitungan mundur atau label stok terbatas, sering memancing kita belanja tanpa pikir panjang. Padahal, sebagian besar barang itu tidak benar benar dibutuhkan. Pola FOMO ini adalah salah satu pintu masuk hedonisme yang paling umum.
4. Update tren fashion atau gadget tanpa jeda
Ingin tampil kekinian rasanya seru, tapi kalau setiap muncul tren baru langsung beli, jelas pengeluaran akan melonjak. Apalagi jika motivasinya hanya ingin terlihat relevan di mata orang lain. Keputusan seperti ini sering menjadi beban di akhir bulan.
5. Terlalu sering makan di restoran mewah
Sesekali tidak apa apa, tapi jika jadi kebiasaan, biaya makan akan naik drastis. Restoran premium memang menawarkan pengalaman, tetapi harganya juga mengikuti. Jika dilakukan terlalu sering, kamu akan merasakan efeknya pada kondisi dompet.
6. Travelling tanpa perhitungan matang
Jalan jalan memang perlu untuk menyegarkan pikiran. Namun, pergi tanpa bujet yang jelas bisa membuat pengeluaran membengkak. Tiket, makan, hingga penginapan bisa melebihi perencanaan jika dilakukan tanpa persiapan.
7. Self reward yang kebablasan
Menghadiahi diri sendiri itu bagus untuk menjaga motivasi. Namun jika dilakukan terlalu sering, justru jadi kebiasaan konsumtif. Tanpa disadari, penghasilan cepat habis hanya karena keinginan sesaat.
Baca Juga: Sering Kalap? Ini Dia 7 Tips Menghemat Uang Belanja Biar Nggak Over Budget
Dampak jangka panjang gaya hidup hedonis
Jika dibiarkan, gaya hidup hedonis bisa menumpuk tekanan finansial. Mulai dari tabungan yang tidak kunjung berkembang, dana darurat yang tidak terbentuk, sampai rencana masa depan yang gagal dieksekusi.
Secara psikologis, kebiasaan ini juga membuat seseorang kurang mampu mengendalikan diri sehingga rentan stres keuangan. Dengan memahami dampaknya lebih awal, kamu bisa menghindari jebakan konsumsi berlebihan.
Cara mengendalikan hedonisme agar keuangan lebih sehat
1. Membuat anggaran yang realistis
Buat daftar pengeluaran bulanan, pisahkan antara kebutuhan wajib, hiburan, dan tabungan. Metode seperti 50 30 20 bisa jadi panduan mudah. Bila anggaran ditentukan sejak awal, peluang belanja impulsif jauh lebih kecil.
2. Memilah kebutuhan dan keinginan
Sebelum membeli sesuatu, coba tanya pada diri sendiri apakah barang itu benar benar dibutuhkan. Kebiasaan ini membantu menghindari keputusan impulsif yang ujungnya membuat pengeluaran membengkak.
3. Menerapkan mindful spending
Berikan jeda waktu sebelum menekan tombol beli. Dalam beberapa jam atau sehari, kamu biasanya bisa berpikir lebih jernih. Banyak orang akhirnya membatalkan pembelian setelah menunggu sebentar.
4. Menyisihkan tabungan di awal bulan
Biasakan memindahkan sebagian penghasilan ke tabungan atau instrumen investasi lebih dulu. Dengan menerapkan pay yourself first, kamu memastikan target finansial tetap aman meski sesekali menikmati hiburan.
5. Menuju hidup yang lebih stabil secara finansial
Mengurangi hedonisme bukan berarti menutup pintu kesenangan. Intinya ada pada keseimbangan. Dengan pengelolaan yang tepat, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa harus mengorbankan masa depan.
Pengeluaran lebih terkontrol, tabungan berjalan, dan hidup terasa lebih ringan.
Selanjutnya: Rekomendasi 10 Film Natal Disney yang Bikin Liburan Makin Hangat dan Seru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News