MOMSMONEY.ID - Yuk, kenali beberapa tren diet sehat populer yang banyak diminati pada tahun 2025 oleh pegiat gaya hidup sehat.
Selain berolahraga, gaya hidup sehat juga besar diperoleh dari diet atau pola makan bersih dan sehat.
Di tahun 2025 ini ada beberapa diet sehat yang ternyata banyak dilakukan dan diminati karena manfaatnya.
“Meski begitu, tidak ada satu pun diet terbaik yang cocok untuk semua orang, semuanya bergantung pada tujuan kesehatan, kondisi medis, gaya hidup, preferensi budaya, dan bagaimana Anda mempertahankan diet tersebut.” kata Dr. Lena Voss, RD, PhD, mengutip laman NutritionEd.
Nah, NutritionEd mencatat setidaknya ada beberapa diet sehat yang populer di tahun 2025 dan bisa Anda coba berikut ini:
Baca Juga: 5 Tips Ampuh Lakukan Defisit Kalori bagi Pemula biar Diet Tidak Terasa Menyiksa
Diet Mediterania
Pola makan Mediterania didasarkan pada pola makan tradisional di wilayah Mediterania, khususnya Kreta dan Italia Selatan yang dipelajari pada pertengahan abad ke-20. Diet ini secara konsisten menempati peringkat di antara diet tersehat di dunia secara ilmiah.
Pola makan ini menekankan pola makan nabati, seperti konsumsi penuh sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Minyak zaitun digunakan sebagai sumber utama lemak dalam diet Mediterania ini.
Anda tetap boleh makan ikan, unggas, daging merah, dan produk susu namun dalam jumlah sedang. Penelitian ekstensif menunjukkan diet Mediterania dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan kanker tertentu.
Penelitian juga mengaitkan pola makan ini dengan fungsi kognitif yang lebih baik, mengurangi peradangan, dan meningkatkan umur panjang.
Diet DASH
DASH adalah singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension atau pendekatan diet untuk menghentikan hipertensi. Diet ini dikembangkan untuk membantu menurunkan tekanan darah tanpa obat dan telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Diet DASH dapat secara efektif menurunkan tekanan darah dalam beberapa minggu. Penelitian juga menunjukkan pengurangan kolesterol LDL, menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, dan dapat membantu pengelolaan berat badan dan pencegahan diabetes.
Diet DASH menekankan pada konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak. Jenis makanan seperti natrium, daging merah, tambahan gula, dan lemak jenuh sangat dibatasi dalam diet ini.
Baca Juga: 15 Cara Diet Turun Berat Badan Tanpa Olahraga dan Tetap Makan Nasi
Puasa Intermiten
Puasa Intermiten atau Intermitten Fasting (IF) berfokus pada kapan waktu makan daripada apa yang dimakan. Ada perputaran antara waktu makan dan puasa dengan berbagai metode beragam.
Metode puasa intermiten yang populer mencakup metode 16:8 (puasa selama 16 jam dan makan dalam jangka waktu 8 jam), diet 5:2 (makan normal selama lima hari dan mengurangi kalori secara drastis dua hari seminggu), dan puasa alternatif.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten membantu penurunan berat badan karena mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Hal ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi peradangan, mendukung proses perbaikan sel, dan berpotensi meningkatkan kesehatan otak.
Namun, puasa intermiten mungkin tidak cocok untuk semua orang sebab dapat menyebabkan rasa lapar, mudah tersinggung, dan sulit berkonsentrasi, terutama saat awal. Penderita diabetes, riwayat gangguan makan, wanita hamil atau menyusui, dan yang memiliki kondisi medis tertentu sebaiknya menghindari puasa ini tanpa pengawasan medis.
Diet Ketogenik
Diet ketogenik (keto) adalah pola makan sangat rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang dapat mengubah cara tubuh Anda menghasilkan energi. Awalnya dikembangkan pada tahun 1920-an sebagai pengobatan epilepsi, obat ini mendapatkan popularitas untuk menurunkan berat badan dan kesehatan metabolisme.
Pada diet ketogenik, Anda biasanya mengonsumsi 70-80% kalori dari lemak, 15-20% dari protein, dan hanya 5-10% dari karbohidrat (biasanya 20-50 gram karbohidrat setiap hari).
Pembatasan karbohidrat secara drastis memaksa tubuh memasuki kondisi metabolisme ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai bahan bakar, bukan glukosa. Diet ketogenik dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat, terutama dalam beberapa bulan pertama.
Penelitian menunjukkan bahwa diet ini dapat meningkatkan kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2, mengurangi frekuensi kejang pada beberapa penderita epilepsi, dan berpotensi memberikan manfaat untuk kondisi neurologis tertentu.
Diet ini mungkin tidak aman untuk orang dengan penyakit pankreas, penyakit hati, masalah tiroid, kelainan makan, atau penyakit kandung empedu.
Nah, itulah beberapa jenis diet populer yang banyak digandrungi di tahun 2025 ini karena manfaat kesehatannya. Pastikan berkonsultasi dengan ahli sebelum mencoba diet tadi, ya.
Selanjutnya: Setelah Suspensi, Saham ASPI, PGLI, HOMI, SKRN Kembali Diperdagangkan Rabu (29/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News