MOMSMONEY.ID - Banyak ditanyakan, apa yang terjadi jika konsumsi makanan cepat saji setiap hari, ya? Intip pembahasan lengkapnya di sini!
Makanan cepat saji sering menjadi pilihan praktis di tengah aktivitas harian yang padat. Rasanya gurih, penyajiannya cepat, dan mudah ditemukan di berbagai tempat.
Tidak heran jika menu seperti burger, ayam goreng, kentang goreng, atau pizza kerap masuk ke daftar makan harian. Namun, di balik kepraktisannya, konsumsi makanan cepat saji secara rutin dapat membawa dampak serius bagi kesehatan tubuh Anda.
Baca Juga: Makan Seblak Sehat atau Tidak untuk Tubuh? Ini Jawaban dari Dokter
Lalu, apa yang terjadi jika konsumsi makanan cepat saji setiap hari? Melansir dari laman Verywell Health, inilah yang akan terjadi:
1. Berat badan mudah naik dan risiko obesitas meningkat
Konsumsi makanan cepat saji berkaitan erat dengan kenaikan berat badan, nilai indeks massa tubuh yang lebih tinggi, dan obesitas. Artinya, jenis makanan ini menjadi salah satu faktor yang dapat memicu kegemukan.
Sebagian besar makanan cepat saji mengandung kalori tinggi karena dibuat dari daging olahan dan karbohidrat olahan, serta tinggi gula, natrium, lemak total, dan lemak jenuh. Di sisi lain, kandungan serat dan zat gizi pentingnya justru rendah. Kombinasi ini membuat tubuh mudah menyimpan lemak.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi makanan cepat saji, sekitar 1 hingga 3 kali per minggu atau lebih, memiliki risiko obesitas dan lemak perut 20% hingga 129% lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.
2. Risiko resistensi insulin dan diabetes meningkat
Makanan cepat saji umumnya tinggi karbohidrat olahan dan rendah serat. Akibatnya, makanan ini cepat dicerna dan diserap ke dalam darah, sehingga memicu lonjakan gula darah dan insulin dalam waktu singkat.
Jika kondisi ini terjadi berulang, tubuh dapat mengalami resistensi insulin, yaitu kondisi ketika tubuh tidak mampu mengatur kadar gula darah dengan baik. Hal ini meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Berbagai studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan cepat saji 2 kali atau lebih dalam seminggu dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 27% hingga 68%.
3. Risiko penyakit jantung semakin besar
Asupan makanan cepat saji yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kolesterol jahat, peradangan dalam tubuh, dan kerusakan sel. Semua faktor tersebut berperan dalam munculnya penyakit jantung.
Selain itu, kandungan natrium yang tinggi dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan tekanan darah jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Penelitian juga menemukan bahwa konsumsi makanan cepat saji dalam jumlah tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik sebesar 85% hingga 150%, yaitu kumpulan kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Mengganggu Kesehatan Anda
4. Kualitas pola makan memburuk dan berisiko kekurangan gizi
Makanan dari restoran cepat saji umumnya mengandung lebih banyak kalori, lemak, natrium, dan gula tambahan, tetapi lebih sedikit vitamin dan mineral dibandingkan makanan rumahan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hampir semua menu restoran cepat saji melebihi batas kalori dan natrium yang dianjurkan. Sekitar setengahnya juga mengandung lemak jenuh berlebih.
Jika dikonsumsi setiap hari, tubuh Anda bisa kekurangan nutrisi penting seperti serat dan protein, meskipun asupan kalori sudah berlebihan.
5. Kesehatan fisik dan mental dapat menurun
Pola makan yang didominasi makanan cepat saji dapat memicu peradangan jangka panjang dan stres oksidatif. Kondisi ini berkaitan dengan berbagai penyakit seperti gangguan metabolisme, penyakit jantung, hingga kanker.
Analisis penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi junk food dalam jumlah tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko depresi dan stres psikologis hingga 16%.
Selain itu, pola makan tinggi lemak dan gula dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, energi menurun, gangguan pencernaan, serta kualitas tidur yang buruk, yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
6. Proses penuaan bisa lebih cepat dan usia berpotensi lebih pendek
Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dikaitkan dengan peningkatan risiko rawat inap akibat penyakit jantung dan risiko kematian karena penyakit jantung yang lebih tinggi.
Kandungan lemak dan gula yang tinggi dapat memicu peradangan kronis yang merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko gangguan jantung.
Selain itu, kelebihan kalori yang terus-menerus dapat menyebabkan obesitas, yang berhubungan dengan berbagai penyakit kronis dan kanker, sehingga berpotensi mengurangi harapan hidup Anda.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Teh Terbaik untuk Meredakan Anxiety dan Stres
Semoga bermanfaat.
Selanjutnya: Petani Sawit Wanti-Wanti Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit 2026 Dampak Mandatori B50
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News