AturUang

4 Cara Menghitung Modal dan Harga Jual yang Tepat Agar Bisnis Tidak Merugi

4 Cara Menghitung Modal dan Harga Jual yang Tepat Agar Bisnis Tidak Merugi
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Yuk, pelajari cara menghitung modal dan harga jual yang tepat agar bisnismu tetap untung dan terhindar dari kerugian. Berikut ulasan untuk Anda.

Melansir dari OCBC, kesalahan menghitung modal dan harga jual bisa jadi penyebab utama kerugian. Banyak pelaku bisnis baru yang terlalu fokus pada penjualan tanpa memperhatikan struktur biaya secara detail. 

Padahal, modal yang tidak dihitung dengan tepat dapat memengaruhi arus kas, skala usaha, bahkan keberlangsungan bisnis jangka panjang.

Karena itu, penting bagi setiap pengusaha untuk memahami cara menghitung modal dan menentukan harga jual dengan strategi yang benar.

Cara menghitung modal usaha dengan tepat

Menghitung modal tidak sekadar menjumlahkan uang yang keluar. Ada komponen penting yang perlu diperhatikan agar total modal benar-benar mencerminkan kebutuhan usaha.

Baca Juga: 10 Strategi Disiplin Finansial yang Bikin Hidup Lebih Tenang dan Kaya Bertahap

1. Berdasarkan investasi, modal kerja, dan modal operasional

Metode pertama adalah menghitung seluruh kebutuhan dari tiga komponen utama: modal investasi, modal kerja, dan modal operasional.

Modal investasi: biaya untuk peralatan, mesin, atau fasilitas penunjang bisnis.

Modal kerja: dana untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan proses produksi.

Modal operasional: mencakup biaya listrik, sewa tempat, transportasi, dan kebutuhan harian bisnis.

Rumus sederhana:
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional

Pendekatan ini cocok untuk usaha kecil hingga menengah yang ingin menghitung kebutuhan awal secara rinci sebelum memulai produksi.

2. Berdasarkan capital expenses dan operational expenses

Metode kedua sering digunakan oleh bisnis modern dan startup, yaitu menghitung Capital Expenses (CapEx) dan Operational Expenses (OpEx).

Capital Expenses (CapEx) mencakup biaya pembelian aset jangka panjang seperti komputer, mesin, atau kendaraan operasional.

Operational Expenses (OpEx) meliputi biaya rutin seperti gaji, langganan perangkat lunak, dan utilitas bulanan.

Rumusnya:
Modal Awal = Modal CapEx + Modal OpEx

Dengan menghitung kedua komponen ini, pelaku usaha bisa menilai efisiensi penggunaan modal dan menentukan strategi pembiayaan yang paling sehat.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengelola Kas Kecil agar Tidak Bocor dan Tetap Terkontrol

Cara menentukan harga jual agar tidak merugi

Setelah tahu total modal, langkah berikutnya adalah menghitung harga jual. Tujuannya agar bisnis tetap kompetitif sekaligus menguntungkan.

1. Gunakan metode cost-plus pricing

Metode ini paling mudah diterapkan oleh pelaku UMKM. Kamu cukup menjumlahkan semua biaya produksi per unit, lalu tambahkan margin keuntungan yang diinginkan.

Rumus:
Harga Jual = [(Biaya Tetap + Biaya Variabel) / Jumlah Produk] + [Margin Keuntungan x (Biaya Tetap + Biaya Variabel) / Jumlah Produk]

Cara ini membantu memastikan semua biaya tertutup dan masih ada ruang keuntungan yang realistis.

2. Gunakan metode mark-up pricing

Metode ini fokus menentukan harga jual terlebih dulu, lalu menghitung margin yang dihasilkan. Biasanya digunakan oleh bisnis ritel atau yang menjual produk dalam jumlah besar.

Rumus:
Keuntungan = (Harga x Jumlah Produk) - Total Biaya

Pendekatan ini efektif jika kamu sudah mengetahui kisaran harga pasar dan ingin menjaga profit stabil.

Menghitung modal dan harga jual bukan sekadar formalitas, tapi langkah strategis untuk memastikan bisnis berjalan efisien dan berkelanjutan. 

Dengan memahami struktur biaya dan menentukan harga jual yang adil, kamu bisa menjaga profit sekaligus membangun kepercayaan pelanggan.

Langkah kecil seperti memahami cara menghitung modal dengan benar bisa jadi pondasi besar untuk kesuksesan bisnis di masa depan.

Selanjutnya: Mobile Banking vs Internet Banking: Pilih Si Gesit atau Si Kuat untuk Transaksi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News