MOMSMONEY.ID - Yuk, simak cara mengelola kas kecil agar tidak cepat habis tanpa jejak dan beberapa langkah cerdasnya agar tetap efisien. Catat ulasan berikut.
Kas kecil atau petty cash memang terlihat sepele, tapi kalau tidak dikelola dengan benar bisa menimbulkan kebocoran anggaran yang merugikan.
Dana ini biasanya digunakan untuk pengeluaran operasional rutin yang kecil, seperti membeli alat tulis, membayar parkir, hingga kebutuhan darurat harian.
Melansir dari OCBC, pengelolaan kas kecil yang baik bukan hanya soal mencatat pengeluaran, tapi juga tentang menciptakan sistem kontrol yang transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
Dana ini umumnya berkisar antara Rp5 juta hingga Rp15 juta, disimpan di tempat aman, dan dikelola oleh petugas keuangan tingkat pemula.
“Transparansi dan kedisiplinan dalam mencatat setiap pengeluaran kecil dapat menjadi benteng utama mencegah kebocoran dana kas kecil,” kutip pada laman OCBC.
Baca Juga: 7 Sumber Uang Digital dari HP Jadi Penghasilan Tambahan yang Aman
1. Catat setiap transaksi sekecil apa pun
Salah satu kesalahan paling umum adalah tidak mencatat transaksi kecil. Padahal, dari transaksi kecil inilah sering muncul selisih yang sulit dilacak. Setiap pengeluaran, meski hanya Rp10.000 untuk parkir harus dicatat dengan jelas.
Gunakan buku kas atau aplikasi keuangan agar seluruh transaksi tercatat secara real time. Dengan begitu, siapa yang menggunakan uang dan untuk apa bisa dipantau kapan saja. Ini juga membangun budaya transparansi dalam perusahaan.
2. Batasi penggunaan sesuai tujuan awal
Kas kecil sebaiknya digunakan hanya untuk pengeluaran operasional harian, bukan kebutuhan lain yang bersifat besar atau tidak mendesak. Misalnya, untuk membeli ATK, membayar transportasi, atau pengeluaran kecil lainnya.
Membatasi penggunaan membantu menjaga keseimbangan anggaran dan memastikan setiap pengeluaran sesuai tujuan. Jika ada kebutuhan di luar kategori itu, sebaiknya diajukan melalui prosedur keuangan utama perusahaan.
3. Simpan bukti transaksi sebagai verifikasi
Tanpa bukti, pencatatan tidak akan lengkap. Setiap transaksi harus dilengkapi dengan nota, kuitansi, atau struk. Bukti fisik ini menjadi dasar verifikasi dan pertanggungjawaban keuangan.
Selain itu, bukti transaksi memudahkan saat audit internal dilakukan. Bila ditemukan selisih, tim keuangan bisa langsung menelusuri transaksi mana yang bermasalah tanpa harus menebak-nebak.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Mental yang Memastikan Anda Sukses Finansial Jangka Panjang
4. Tentukan satu penanggung jawab utama
Untuk menjaga disiplin dan menghindari penyalahgunaan, sebaiknya hanya satu orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab kas kecil. Orang ini bertugas mencatat, menyimpan bukti, serta melaporkan saldo secara rutin.
Struktur tanggung jawab yang jelas akan membuat pengawasan lebih mudah dan mencegah potensi manipulasi data. Selain itu, adanya laporan berkala juga memudahkan manajemen dalam memantau arus keluar masuk dana.
5. Lakukan rekonsiliasi rutin agar saldo tetap seimbang
Rekonsiliasi kas kecil sebaiknya dilakukan secara berkala, baik mingguan maupun bulanan. Caranya, cocokkan saldo fisik dengan catatan pengeluaran dan pastikan semua bukti transaksi tersedia.
Langkah ini penting untuk mendeteksi kesalahan pencatatan sejak dini. Dengan pengecekan rutin, setiap selisih bisa segera ditemukan dan dikoreksi sebelum menumpuk menjadi masalah besar.
Pengelolaan kas kecil di era digital
Kini, pengelolaan kas kecil bisa lebih mudah dengan bantuan teknologi keuangan digital. Dengan aplikasi keuangan, pencatatan, pelaporan, dan pengawasan bisa dilakukan lebih cepat dan transparan.
Melansir dari OCBC, layanan seperti Nyala Bisnis membantu pelaku usaha maupun individu dalam memisahkan rekening pribadi dan bisnis secara efisien.
Baca Juga: Cara Mengenali dan Menghindari Aplikasi Penghasil Uang Palsu dengan Cek Tips Berikut
Layanan ini mempermudah pengaturan keuangan, dengan fitur dua rekening terpisah dalam satu sistem, bebas biaya transaksi, serta solusi digital terpadu.
Selain itu, Nyala Bisnis juga memungkinkan transaksi valuta asing dengan kurs kompetitif langsung melalui aplikasi mobile OCBC.
Fitur-fitur seperti bebas biaya transfer antar bank hingga 50 kali per bulan dan bebas biaya administrasi rekening menjadikan pengelolaan keuangan lebih hemat dan praktis.
Mengelola kas kecil dengan benar bukan hanya soal mencatat uang keluar, tetapi juga membangun sistem yang transparan, efisien, dan mudah diaudit.
Mulailah dengan pencatatan rutin, bukti transaksi lengkap, serta rekonsiliasi berkala agar setiap rupiah bisa dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya: Kena Penipuan Phishing? Ini Cara Lindungi Data Pribadi agar Aman Bertransaksi Online
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News