MOMSMONEY.ID - Gaya minimalis telah menjadi tren beberapa tahun terakhir. Biasanya Anda akan menemukan gaya minimalis dengan ciri-ciri pemilihan warna yang sederhana dan satu barang yang fungsional. Gaya ini sering kali diusung untuk rumah dengan tipe mungil.
Salah satu contoh konsep minimalis adalah penggunaan tempat tidur yang bisa dilipat seperti menyatu dengan tembok. Fungsinya, satu ruang tersebut bisa dijadikan kamar tidur di malam hari sekaligus studio kerja di siang hari.
Namun, sebenarnya bagaimana sih awal mula adanya tren bergaya minimalis ini?
Melansir Creative Market, gaya minimalis hadir sebagai bentuk penolahan pada design yang sangat subjektif dan karya abstrak yang ekspresionis. Adapun karya abstrak yang ekspresionis ini menggambarkan desain yang chaos, cenderung memberontak dan nihilistik. Sedangkan gaya minimali berbanding terbalik.
“Gaya minimalis mengambil bentuk, warna dan ruang menjadi lebih sederhana untuk memperlihatkan sifat asli mereka,” tulis Penulis Blog creative Market Marc Schenker.
Gaya minimalis sendiri dimulai dengan sebuah eksperiman karya seni geometris. Sekelompok seniman di New York pada tahun 1960-an fokus pada karya seni berbentuk geometri. Namun sebenarnya abstraksi geometris ini sudah ada di masa kejayaan seni rupa Islam berabad-abad lalu. Abstraksi ini sebagai bentuk asosiasi agama dengan seni dan sains, karena dalam Islam tidak boleh melakukan penggambaran tokoh agama. Kemudian, ketika para seniman New York ini mulai membuat karya abstraksi geometris, mereka tanpa sadar meketakan dasar bagi gaya minimalis.
Salah satu kontribusi kelompok seniman ini dibuat oleh Donald Judd dan Dan Flavin adalah karya instalasi yang dipamerkan dengan lampu neon hijau menarik minat para penonton. Tiga instalasi geometeri adalah karya dari Judd dan lampu neon hijau karya dari Flavin.
Di Eropa, gaya ini diasosiasikan dengan gerakan Bauhaus. Salah satu moto Bauhaus yang terkenal adalah setiap desinharus mengutamakan kegunaan dan mempertimbangkan estetika. Tokoh terkenalnya adalah Piet Mondrian dan Kazimir Malevich.
Gaya minimalis ini juga terkait dengan Desain Swiss yang memberikan pengaruh luar biasa ada dunia desain di abad ke-20. Swiss dikenal dengan ketertiban dan kebersihan, tipografi yang mudah dibaca, dan penggunaan ruang putih yang dominn sehingga perhatian seluruhnya terpusat pada kontennya.
Pada akhirnya, perkembangan tersebut memberikan kesimpulan bahwa gaya minimalis mengutamakan kesederhanaan deain untuk mengoptimalkn fungsi, garis dan komposisi yang tegas, pencahayaan yang terang dan alami, pemilihan warna terang dan netral serta mengusung tema alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News