Keluarga

Perbedaan Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah dalam Dunia Kuliner

Perbedaan Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah dalam Dunia Kuliner

MOMSMONEY.ID - Sering masak tapi tidak tahu apa perbedaan aneka jenis tepung terigu berikut ini? Ini dia sederet perbedaan tepung berprotein tinggi, sedang, hingga rendah dalam dunia kuliner.

Perbedaan dasar tepung terigu berprotein

Gluten adalah bahan yang mendasari perbedaan antara Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah.

Gluten merupakan senyawa asam amino (tergolong dalam salah satu jenis protein) yang terkandung dalam pati.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Teknik Memasak Roasting & Baking dalam Dunia Kuliner

Sifat gluten yang kedap udara membuat makanan jadi dapat mengikat udara lebih banyak. Maka tak heran apabila kandungan gluten dalam tepung terigu semakin tinggi, maka fungsi pengikat udaranya jadi lebih besar.

Selain itu, gluten juga memiliki fungsi sebagai pengenyal alami adonan, sehingga tepung terigu yang memiliki kandungan gluten tinggi berpotensi jauh lebih kenyal daripada biasanya.

Jenis tepung terigu protein tinggi, rendah, sedang

Baca Juga: 6 Perbedaan Istilah Baking yang Wajib Diketahui Pemula saat Belajar Masak

Perbedaan Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah

Meskipun berbeda nama, sebenarnya tepung protein tinggi, rendah, dan sedang tergolong ke dalam jenis tepung terigu yang sama.

Hanya saja biasanya dalam dunia kuliner, terutama pada saat proses baking, tepung ini dipisah menjadi nama-nama yang lebih detail, sesuai dengan gluten yang dihasilkan.

Pada dasarnya, melansir dari MamaSuka, semakin tinggi kandungan protein dalam tepung, maka semakin tinggi gluten yang terbentuk. Agar lebih jelas lagi, mari intip perbedaannya berikut ini.

Baca Juga: 5 Perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau dari Rasa hingga Pilihan Lauk Pauk

1. Tepung protein tinggi

Tepung Protein Tinggi mengandung kadar protein sebesar 13 – 14%, yang artinya bahwa tepung ini menghasilkan kandungan gluten yang cukup tinggi.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, gluten memiliki fungsi sebagai pengenyal adonan. Maka tepung protein tinggi mampu menghasilkan adonan yang lebih kenyal dibandingkan tepung jenis lainnya.

Melansir dari Kompas.com, tepung protein tinggi sering disebut sebagai “tepung roti”. Simpelnya karena tepung jenis ini adalah yang paling sering dibuat menjadi adonan roti.

Baca Juga: 6 Tips Rahasia Memilih Olive Oil yang Berkualitas, Jarang Orang yang Tahu!

Kandungan glutennya yang tinggi sangat pas untuk dijadikan hidangan roti yang empuk dan mengembang sempurna.

Sayangnya, tepung protein tinggi memiliki kelemahan. Melansir dari Tribun Jatim, kelemahan tepung protein tinggi ialah mudah basi, berjamur, dan tak tahan lama.

Selain itu, dikutip dari MamaSuka, tepung protein tinggi juga sangat tidak direkomendasikan untuk pembuatan bolu & pastry karena bisa membuat bolu menjadi bantat.

Namun tepung jenis ini sangat pas untuk pembuatan donat hingga mie.

Baca Juga: Salted Butter vs Unsalted Butter, Perbedaan 2 Tipe Mentega untuk Segala Jenis Masakan

2. Tepung protein sedang

Tepung Protein Sedang kerap kali digunakan untuk pembuatan beberapa makanan seperti aneka bolu, waffle, pancake, hingga makanan ringan seperti kroket.

Tepung terigu yang satu ini memiliki kadar protein sebanyak 11-13% dan memang sangat direkomendasikan untuk pembuatan aneka kue basah.

Nama lain dari tepung protein sedang ialah “tepung serbaguna”. Sebab tepung terigu ini dapat dipakai untuk segala jenis masakan, terutama makanan gorengan.

Adonan yang dihasilkan dari tepung serbaguna “tepung protein sedang” bertekstur lembut dan tidak kaku.

Baca Juga: Para Pecinta Kopi, Ini lo 4 Level Roasting Kopi yang Bikin Rasanya Berbeda-beda

3. Tepung protein rendah

Sesuai dengan namanya, Tepung Protein Rendah mengandung protein rendah, yakni 8-11% yang artinya akan menghasilkan gluten yang juga rendah.

Tepung protein rendah akan mengasilkan makanan dengan tingkat kekenyalan lebih rendah, sehingga biasanya makanan cenderung akan lebih krispy.

Oleh karenanya, tepung protein rendah sangat sering digunakan dalam pembuatan cookies seperti kue nastar, hingga lidah kucing dan biskuit.

Tepung Protein Rendah punya daya serap air & gula yang rendah, adonan sulit mengembang, sulit menyerap air, dan sulit diuleni.

Namun kelebihan dari Tepung Protein Rendah yaitu makanan yang dihasilkan cenderung lebih awet tahan lama.

Sekarang Moms sudah tahu kan apa saja perbedaan jenis-jenis tepung terigu seperti Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah? Jadi mulai sekarang, gunakan tepung yang tepat untuk menghasilkan makanan yang lezat.

Selanjutnya: Harga Batubara Sedang Bullish, Bagaimana Prospeknya ke Depan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News