M O M S M O N E Y I D
Keluarga

Perbedaan Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah dalam Dunia Kuliner

Perbedaan Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah dalam Dunia Kuliner
Reporter: Raissa Yulianti  |  Editor: Raissa Yulianti


MOMSMONEY.ID - Sering masak tapi tidak tahu apa perbedaan aneka jenis tepung terigu berikut ini? Ini dia sederet perbedaan tepung berprotein tinggi, sedang, hingga rendah dalam dunia kuliner.

Perbedaan dasar tepung terigu berprotein

Gluten adalah bahan yang mendasari perbedaan antara Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah.

Gluten merupakan senyawa asam amino (tergolong dalam salah satu jenis protein) yang terkandung dalam pati.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Teknik Memasak Roasting & Baking dalam Dunia Kuliner

Sifat gluten yang kedap udara membuat makanan jadi dapat mengikat udara lebih banyak. Maka tak heran apabila kandungan gluten dalam tepung terigu semakin tinggi, maka fungsi pengikat udaranya jadi lebih besar.

Selain itu, gluten juga memiliki fungsi sebagai pengenyal alami adonan, sehingga tepung terigu yang memiliki kandungan gluten tinggi berpotensi jauh lebih kenyal daripada biasanya.

Jenis tepung terigu protein tinggi, rendah, sedang
Jenis tepung terigu protein tinggi, rendah, sedang

Baca Juga: 6 Perbedaan Istilah Baking yang Wajib Diketahui Pemula saat Belajar Masak

Perbedaan Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah

Meskipun berbeda nama, sebenarnya tepung protein tinggi, rendah, dan sedang tergolong ke dalam jenis tepung terigu yang sama.

Hanya saja biasanya dalam dunia kuliner, terutama pada saat proses baking, tepung ini dipisah menjadi nama-nama yang lebih detail, sesuai dengan gluten yang dihasilkan.

Pada dasarnya, melansir dari MamaSuka, semakin tinggi kandungan protein dalam tepung, maka semakin tinggi gluten yang terbentuk. Agar lebih jelas lagi, mari intip perbedaannya berikut ini.

Baca Juga: 5 Perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau dari Rasa hingga Pilihan Lauk Pauk

1. Tepung protein tinggi

Tepung Protein Tinggi mengandung kadar protein sebesar 13 – 14%, yang artinya bahwa tepung ini menghasilkan kandungan gluten yang cukup tinggi.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, gluten memiliki fungsi sebagai pengenyal adonan. Maka tepung protein tinggi mampu menghasilkan adonan yang lebih kenyal dibandingkan tepung jenis lainnya.

Melansir dari Kompas.com, tepung protein tinggi sering disebut sebagai “tepung roti”. Simpelnya karena tepung jenis ini adalah yang paling sering dibuat menjadi adonan roti.

Baca Juga: 6 Tips Rahasia Memilih Olive Oil yang Berkualitas, Jarang Orang yang Tahu!

Kandungan glutennya yang tinggi sangat pas untuk dijadikan hidangan roti yang empuk dan mengembang sempurna.

Sayangnya, tepung protein tinggi memiliki kelemahan. Melansir dari Tribun Jatim, kelemahan tepung protein tinggi ialah mudah basi, berjamur, dan tak tahan lama.

Selain itu, dikutip dari MamaSuka, tepung protein tinggi juga sangat tidak direkomendasikan untuk pembuatan bolu & pastry karena bisa membuat bolu menjadi bantat.

Namun tepung jenis ini sangat pas untuk pembuatan donat hingga mie.

Baca Juga: Salted Butter vs Unsalted Butter, Perbedaan 2 Tipe Mentega untuk Segala Jenis Masakan

2. Tepung protein sedang

Tepung Protein Sedang kerap kali digunakan untuk pembuatan beberapa makanan seperti aneka bolu, waffle, pancake, hingga makanan ringan seperti kroket.

Tepung terigu yang satu ini memiliki kadar protein sebanyak 11-13% dan memang sangat direkomendasikan untuk pembuatan aneka kue basah.

Nama lain dari tepung protein sedang ialah “tepung serbaguna”. Sebab tepung terigu ini dapat dipakai untuk segala jenis masakan, terutama makanan gorengan.

Adonan yang dihasilkan dari tepung serbaguna “tepung protein sedang” bertekstur lembut dan tidak kaku.

Baca Juga: Para Pecinta Kopi, Ini lo 4 Level Roasting Kopi yang Bikin Rasanya Berbeda-beda

3. Tepung protein rendah

Sesuai dengan namanya, Tepung Protein Rendah mengandung protein rendah, yakni 8-11% yang artinya akan menghasilkan gluten yang juga rendah.

Tepung protein rendah akan mengasilkan makanan dengan tingkat kekenyalan lebih rendah, sehingga biasanya makanan cenderung akan lebih krispy.

Oleh karenanya, tepung protein rendah sangat sering digunakan dalam pembuatan cookies seperti kue nastar, hingga lidah kucing dan biskuit.

Tepung Protein Rendah punya daya serap air & gula yang rendah, adonan sulit mengembang, sulit menyerap air, dan sulit diuleni.

Namun kelebihan dari Tepung Protein Rendah yaitu makanan yang dihasilkan cenderung lebih awet tahan lama.

Sekarang Moms sudah tahu kan apa saja perbedaan jenis-jenis tepung terigu seperti Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah? Jadi mulai sekarang, gunakan tepung yang tepat untuk menghasilkan makanan yang lezat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

BMKG Deteksi Bibit Siklon Baru di Timur Indonesia, Hujan Sangat Lebat Provinsi Ini

BMKG mendeteksi bibit siklon baru yang terpantau di wilayah Laut Arafura barat Papua Selatan dan berdampak hujan sangat lebat di provinsi ini.

Selain Kopi, Ini 7 Makanan dan Minuman yang Harus Anda Hindari sebelum Tidur

Sederet makanan dan minuman ini harus dihindari sebelum tidur. Kandungannya bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu istirahat.

4 Tanda-Tanda Serum Vitamin C Telah Teroksidasi, Segera Buang!

Wajib tahu, kenali 4 tanda-tanda serum vitamin C telah teroksidasi ini sebelum menggunakannya sampai habis.

14 Cara Turunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi secara Alami

Bagaimana cara turunkan kadar gula darah yang tinggi secara alami, ya? Intip di sini, yuk!            

Sribu Ajak Pekerja Pertahankan Karir Di Tengah Perubahan Industri

Sribu membekali freelancer untuk berkembang di tengah ketidakpastian ​dan dinamika industri Tanah Air.  

Menu Diet Turun Berat Badan Tanpa Nasi untuk Seminggu, Coba yuk!

Intip beberapa menu diet turun berat badan tanpa nasi untuk seminggu di sini, yuk! Tertarik coba?   

5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kulit, Atasi Jerawat hingga Flek Hitam

MomsMoney akan membagikan informasi tentang 5 manfaat mengurangi konsumsi gula untuk kulit. Simak, ya.

Potensi Santa Claus Rally, IPOT Rekomendasi 3 Saham Pekan Ini

IPOT merekomendasikan saham-saham yang siap melaju tertopang fenomena window dressing dan santa claus rally dengan teknikal yang menarik.

Penjualan Tiket Kereta untuk Nataru Capai 1,44 Juta, 41% dari Kapasitas

Penjualan tiket kereta api pada masa angkutan nataru periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 telah mencapai 1.441.421 tiket.

Awas! Ini 12 Makanan yang Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

Ternyata ini, lho, makanan yang bisa tekanan darah naik. Kira-kira ada apa saja, ya?