HOME, Bugar

Penyebab Diare pada Bayi dan Cara Penanganannya

Penyebab Diare pada Bayi dan Cara Penanganannya

MOMSMONEY.ID - Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada bayi. Sebagian kasus diare pada bayi sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, bayi juga berisiko mengalami komplikasi yang berbahaya.

Dalam kondisi normal, bayi memang sering buang air besar. Namun, bayi dikatakan mengalami diare jika tekstur fesesnya yang semula padat berubah menjadi lebih encer sehingga menyebabkannya lemas atau rewel.

Bila diare yang dialami bayi masih termasuk ringan dan hanya berlangsung beberapa hari saja, maka biasanya kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu memberikan obat-obatan.

Sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui kemungkinan penyebab diare pada bayi.

Baca Juga: 5 Jenis Diabetes dan Penanganannya

1. Infeksi bakteri

Bakteri seperti Salmonella, Escherichia Coli atau Sighella bisa menyebabkan diare yang cukup parah pada bayi. Biasanya, bayi akan mengalami gejala-gejala seperti kram perut, demam dan berdarah saat buang air besar bila terkena infeksi bakteri.  

2. Tidak cocok dengan susu formula

Bayi yang diare juga mungkin saja disebabkan karena ia tidak cocok dengan susu formula yang ibu berikan. Orang tua perlu tahu bahwa beberapa zat tambahan dalam susu formula serta cara ibu meracik susu juga bisa memicu diare pada bayi.

Namun, jika bayi diare disertai muntah-muntah, konstipasi, dan sebagainya, coba bicarakan dengan dokter untuk meminta rekomendasi merk susu sebagai penggantinya.

3. Infeksi parasit

Selain bakteri, parasit seperti Giardasis juga bisa menyebabkan bayi mengalami diare yang cukup kronis. Bahkan, penyakit ini bisa menular. Jadi, bayi yang terkena jenis diare ini, bawalah ke dokter untuk segera diobati. 

4. Alergi makanan

Bayi yang berusia 0-6 bulan memiliki sistem pencernaan yang masih belum sempurna, sehingga ia cukup rentan mengalami alergi. Meskipun ibu memberinya ASI eksklusif, bayi masih berpotensi mengalami alergi dari jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu.

Beberapa jenis makanan yang biasanya memicu alergi pada bayi adalah susu dan makanan olahan susu, makanan berprotein, makanan pedas, makanan asam, dan kafein.

Karena itu, selama masa menyusui, ibu disarankan untuk menghindari makanan yang diduga kuat menjadi penyebab bayi diare.

5. Pola makan

Penyebab lainnya saat terjadi diare pada bayi adalah pola makan atau asupan susu yang tidak sesuai. Hal ini biasa terjadi pada bayi yang mengonsumsi susu formula dan mempunyai kondisi intoleransi kandungan laktosa.

Lalu, bayi yang berusia 6 bulan juga seringkali mengalami diare. Biasanya, ini terjadi karena reaksi dari sistem pencernaan akibat makanan baru seperti MPASI.

Baca Juga: Sangat Banyak Manfaat Bayam yang Baik untuk Kesehatan

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, orang tua perlu melakukan tindakan pencegahan diare pada bayi dengan beberapa cara berikut ini.

  • Mencuci tangan sebelum menyiapkan susu dan makanan bayi serta setelah mengganti popoknya
  • Mencuci tangan Si Kecil, terutama setelah ia bermain, menyentuh benda kotor, atau setelah buang air kecil dan buang air besar
  • Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, termasuk mainan dan benda lain yang sering disentuh Si Kecil
  • Memberikan ASI eksklusif secara rutin
  • Memastikan kebersihan dan kesterilan botol susu atau peralatan MPASI yang digunakan

Bila diare yang dialami bayi tak kunjung sembuh dalam waktu 2 hari atau kondisinya semakin parah, segera bawa ia ke dokter anak agar pengobatan yang tepat dapat dilakukan. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah komplikasi diare pada bayi yang berbahaya, seperti dehidrasi dan syok. 

Selanjutnya: Sebelum Mengonsumsinya, Kenali Risiko Kopi Hijau untuk Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News