MOMSMONEY.ID - Penting untuk memahami pengaruh kadar asam urat terhadap kesehatan ginjal, mengingat adanya tumpang tindih antara dua kondisi ini. Asam urat dianggap sebagai penyebab utama penyakit ginjal kronis dan disebut "nefropati gout".
Kristal urat tidak hanya terdapat di persendian dan kulit, tetapi juga di medula luar. Selain itu, nefropati gout ditemukan pada pasien yang mengalami gagal ginjal stadium akhir sebelum adanya terapi yang efektif untuk asam urat.
Richard J. Johnson, dokter praktik dan ilmuwan klinis di University of Colorado, memaparkan, nefropati gout ditolak pada tahun 1980-an.
Namun, studi yang dilakukan pada tahun 2000 menunjukkan, peningkatan asam urat akan mempercepat penyakit ginjal kronis.
Menariknya, tidak ada kristal asam urat yang ditemukan di ginjal dan efeknya dimediasi oleh asam urat terlarut. Meskipun asam urat telah dianggap sebagai antioksidan, peningkatan kadar asam urat bisa menyebabkan disfungsi endotel dan memiliki efek proinflamasi.
Lalu, bagaimana cara menurunkan kadar asam urat pada pasien ginjal kronis? Simak ulasan yang bersumber dari Renalandurologynews.com berikut ini.
Baca Juga: Tidak Mematuhi Pengobatan Asam Urat Tinggi, Pria Ini Alami Komplikasi
Menurunkan asam urat pada pada pasien ginjal kronis
Studi epidemiologi mendokumentasikan bahwa peningkatan asam urat dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, karena dua pertiga asam urat diekskresikan oleh ginjal. Asam urat serum juga dapat meningkat sebelum penyakit ginjal kronis berkembang.
Sejumlah studi mendokumentasikan bahwa asam urat yang tinggi seringkali jadi penyebab ginjal kronis, terutama pada pasien dengan diabetes tipe 2. Studi lainnya juga melaporkan bahwa menurunkan asam urat dapat memperlambat penyakit ginjal.
Dua uji klinis utama telah dipublikasikan yang memicu rasa ingin tahu para peneliti asam urat. Studi PERL mengevaluasi pasien diabetes tipe 1 dan PGK stadium 2 dan 3 yang tidak menemukan manfaat penurunan asam urat dengan alopurinol terhadap progresi penyakit ginjal.
Demikian pula, studi CKD-FIX menemukan manfaat minimal untuk penurunan asam urat dengan alopurinol pada pasien PGK stadium lanjut.
Selain itu, sebuah uji klinis besar (ALL-HEART) juga melaporkan, alopurinol tidak memberikan manfaat dalam mengurangi kejadian kardiovaskular pada pasien dengan penyakit jantung bawaan.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, banyak ahli menyimpulkan bahwa menurunkan asam urat tidak boleh dilakukan pada penderita PGK, kecuali untuk mencegah artritis gout.
Beberapa ahli bahkan melaporkan bahwa hiperurisemia asimtomatik mungkin bermanfaat pada penderita PGK.
Sementara yang lain khawatir pengobatan dapat meningkatkan mortalitas, terutama karena studi CARES menemukan bahwa febuxostat mengakibatkan mortalitas kardiovaskular yang lebih tinggi dibandingkan allopurinol.
Baca Juga: Asam Urat Tak Hanya Menyebabkan Nyeri Sendi lo, Bisa Juga Picu Penyakit Serius
Pasien mana yang mendapat manfaat dari terapi asam urat?
Secara keseluruhan, banyak ahli berpendapat bahwa pengobatan menyeluruh untuk pasien PGK dengan terapi penurun asam urat tidak diindikasikan.
Namun, terdapat beberapa sub kelompok pasien penting yang perlu dipantau dan kemungkinan besar akan mendapatkan manfaat dari pengobatan ini.
Kelompok pertama adalah pasien dengan asam urat. Lesi dalam pembuluh darah tampaknya berkorelasi dengan tempat plak dan kalsifikasi dan konsisten dengan studi pengacakan Mendelian dan meta-analisis yang menunjukkan, asam urat dapat meningkatkan mortalitas kardiovaskular.
Studi lain telah menghubungkan kristal urat dalam ginjal dengan keberadaan batu ginjal atau bukti ultrasonografi untuk ginjal hiperekoik. Kelompok kedua yang perlu dipertimbangkan untuk diobati dengan penurun asam urat meliputi individu dengan kristaluria urat.
Hal ini tidak hanya dapat membuat individu rentan terhadap lokalisasi kristal intrarenal, tetapi kristal juga dapat mengaktifkan inflamasom dalam sel tubulus yang menyebabkan cedera lokal.
Kristaluria umum terjadi pada pasien dengan hiperurikosuria berlebih, seperti yang terjadi dengan peningkatan produksi atau pergantian jaringan.
Beberapa pasien ditemukan memiliki polimorfisme genetik pada ABCG2 (varian Q141) yang mengurangi ekskresi asam urat usus dan meningkatkan ekskresinya melalui ginjal. Faktor risiko lainnya meliputi mereka yang menderita diabetes dan memiliki pH urin rendah.
Kelompok ketiga yang perlu dipertimbangkan untuk pengobatan adalah pasien dengan peningkatan produksi asam urat di dalam sel mereka.
Banyak efek pro inflamasi dan pro-oksidatif asam urat bersifat intraseluler, sehingga peningkatan xantin oksidase mungkin berperan penting dalam memicu cedera ginjal.
Singkatnya, asam urat dan penyakit ginjal memiliki hubungan yang sangat erat. Uji klinis skala besar mengeksklusi pasien dengan asam urat dan mengikutsertakan pasien dengan kadar asam urat serum normal.
Uji klinis selanjutnya dapat bermanfaat dengan mengikutsertakan individu dengan asam urat, urikosuria, dan mereka yang memiliki aktivitas xantin oksidase plasma tinggi.
Individu dengan asam urat serum tinggi yang menunjukkan tanda-tanda peradangan juga dapat mewakili kelompok risiko lainnya.
Baca Juga: Remaja 17 Tahun Bisa Menderita Asam Urat, Waspadai Penyebabnya dan Gejalanya
Bagaimana penyakit ginjal mempengaruhi asam urat
Penyakit ginjal memperburuk kemampuan tubuh untuk menyaring asam urat, sehingga meningkatkan risiko asam urat. Pasien dengan penyakit ginjal kronis sering mengalami peningkatan kadar asam urat, sehingga mereka lebih rentan terhadap serangan asam urat.
Penyakit ginjal kronis lanjut dapat menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir yang membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal. Lebih lanjut, gangguan ginjal berkontribusi pada memburuknya kesehatan ginjal dan dapat membuat pengobatan asam urat menjadi lebih sulit.
Mengelola asam urat dan penyakit ginjal
Penanganan asam urat yang efektif membutuhkan kombinasi pengobatan, perubahan gaya hidup, dan modifikasi pola makan. Makanan tinggi purin, seperti daging merah, seafood dan alkohol harus dihindari.
Menghindari makanan, minuman tinggi fruktosa tinggi dan meningkatkan asupan air dapat membantu menjaga fungsi ginjal dan mencegah serangan asam urat. Manajemen berat badan dan olahraga teratur juga berperan penting dalam mengurangi risiko asam urat dan penyakit ginjal.
Hidrasi yang tepat membantu membuang kelebihan asam urat dan mencegah pembentukan kristal urat di ginjal dan sendi. Itulah rangkuman lengkap mengenai pengaruh kadar asam urat terhadap kesehatan ginjal yang harus dipahami pasien asam urat.
Selanjutnya: Peringatan Mendagri: Harga Tiket Dilarang Melonjak Saat Nataru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News