MOMSMONEY.ID - Pasien harus tahu bahwa asam urat tak hanya menyebabkan nyeri sendi tetapi juga bisa memicu risiko penyakit serius. Maka dari itu, penting untuk mengonsumsi makanan sehat dan minum obat secara teratur
Banyak orang sering memahami bahwa asam urat adalah penyakit sendi yang umum, hanya berupa pembengkakan dan nyeri.
Thipsukhon Sathapanasiri, dokter reumatologi di Rumah Sakit Bangkok, memaparkan, sebenarnya asam urat bisa menjadi awal dari masalah kesehatan jangka panjang.
“Jika dibiarkan tanpa pengelolaan yang baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius. Contohnya, penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan penyakit ginjal kronis,” ungkapnya.
Berikut ini informasi yang mengulas tentang asam urat tinggi yang bisa memicu penyakit serius, bersumber dari Bangkokhospital.com.
Baca Juga: Tidak Mematuhi Pengobatan Asam Urat Tinggi, Pria Ini Alami Komplikasi
Apa itu asam urat?
Asam urat adalah penyakit arthritis yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. Asam urat tinggi atau hiperurisemia yang tidak diobati dalam jangka panjang akan memicu kristal yang akan menumpuk di persendian.
Kristal tersebut akan menyebabkan peradangan akut dan nyeri hebat. Penyakit ini dapat diobati dan dicegah kekambuhannya jika mengikuti saran dokter dan perawatan yang tepat.
Faktor risiko pemicu asam urat
Seseorang bisa mengalami asam urat jika memiliki faktor risiko seperti di bawah ini:
- Pascamenopause
- Sering konsumsi makanan tinggi purin
- Pasien ginjal kronis, hipertensi dan diabetes
Apa saja gejala asam urat?
Asam urat sering kali dimulai dengan nyeri sendi akut, terutama di malam hari. Sendi yang nyeri biasanya membengkak, memerah, terasa panas, dan sangat nyeri.
Biasanya dimulai pada satu sendi seperti pangkal jempol kaki atau pergelangan tangan kaki. Rasa sakitnya bisa sangat parah sehingga membuat sulit berjalan dan tidak dapat menahan beban.
Gejalanya cenderung datang dan pergi, tetapi pengobatan tanpa berkelanjutan dapat menjadi arthritis kronis. Selain itu, beberapa orang mungkin memiliki tophi atau kristal asam urat yang terkumpul di bawah kulit.
Baca Juga: Remaja 17 Tahun Bisa Menderita Asam Urat, Waspadai Penyebabnya dan Gejalanya
Bagaimana asam urat didiagnosis?
Diagnosis asam urat melibatkan beberapa cara seperti berikut:
- Mengambil riwayat dan pemeriksaan fisik.
- Tes darah untuk mengukur kadar asam urat.
- Aspirasi cairan sendi untuk melihat kristal asam urat di bawah mikroskop.
- X- ray, USG, atau DECT sendi jika ada konstruksi kristal.
Pedoman pengobatan asam urat
Jika Anda menderita asam urat akut, dokter akan meresepkan NSAID atau obat kolkisin . Lalu, pada tahap pengendalian penyakit dokter akan menggunakan obat penurun asam urat seperti Allopurinol dan Febuxostat .
Dokter juga akan mengendalikan penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, lipid darah. Pasien asam urat juga direkomendasikan untuk melakukan tes darah rutin untuk mempertahankan kadar asam urat.
Penderita asam urat sebaiknya juga menghindari makanan yang mengandung purin tinggi seperti jeroan, seafood, dan fruktosa tinggi. Makanan tersebut bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Hindari juga alkohol karena bisa mempengaruhi ekskresi asam urat dalam tubuh. Sebagai penggantinya, minumlah air putih yang cukup yakni minimal 2 liter per hari untuk mengurangi kepadatan asam urat.
Mempertahankan kisaran berat badan normal dan berolahraga secara teratur. Itulah detail ulasan yang menjelaskan tentang asam urat tinggi dapat menyebabkan rasa nyeri hingga penyakit serius lainnya.
Selanjutnya: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas pada Rabu (10/12), Cek Rekomendasi Saham Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News