M O M S M O N E Y I D
HOME, Keluarga

Moms, Ini Lho 9 Alasan Mengapa Bayi Anda Gemar Merengek. Yuk Catat!

Moms, Ini Lho 9 Alasan Mengapa Bayi Anda Gemar Merengek. Yuk Catat!
Reporter: Ana Risma  |  Editor: Ana Risma


MOMSMONEY.ID - Bayi tidak mampu berkomunikasi sebaik anak-anak yang lebih besar setidaknya sampai mereka berusia 3 tahun. Jadi, jika bayi Anda gemar merengek dan menangis, itu tidak selalu menandakan tantrum. Sebaliknya, bayi justru menggunakan rengekan sebagai bentuk komunikasi mereka untuk memberi tahu dan mengungkapkan ketidaknyamanan atau frustasi yang sedang mereka alami.

Merengek dapat dijelaskan sebagai bentuk frustasi bayi karena ketidakmampuan mereka untuk melakukan suatu tindakan. Selain itu, rengekan bayi juga bisa merupakan respons terhadap sesuatu atau bentuk ekspresi lapar, sakit, dan lelah.

Lebih detailnya, inilah 9 alasan mengapa seorang bayi gemar merengek sebagaimana dilansir dari MomJunction.

Baca Juga: Lakukan Hal Ini Saat Anak Mengalami Bullying

1. Kemampuan berkomunikasi yang terbatas

Bayi akan mengoceh untuk pertama kalinya setelah 4 bulan. Mereka cenderung akan mengoceh secara berbeda dalam situasi yang berbeda pula. Meskipun begitu, jangkauan komunikasi efektif bayi masihlah terbatas dan mereka tidak dapat berbagi emosi yang kompleks melalui suara-suara dasar.

Akibatnya, kebanyakan bayi mungkin akan merengek. Dengan kata lain, merengek merupakan cara terbaik bagi bayi yang belum bisa berbicara untuk menyampaikan perasaannya dengan cepat.

2. Lapar

Bayi memiliki kosakata yang terbatas dan kemampuan bicara yang minim. Dan, cara terbaik bagi mereka untuk menyampaikan pikirannya adalah dengan merengek dan menangis.

Ketika bayi Anda merengek, kemungkinan besar ia sedang merasa lapar dan ingin menyusu.

3. Lelah

Bayi membutuhkan lebih banyak waktu untuk istirahat dan tidur. Mereka juga cenderung mudah lelah bahkan setelah melakukan aktivitas yang kecil dan sederhana.

Jika bayi Anda tiba-tiba merengek setelah terjaga selama berjam-jam, itu artinya ia sudah merasa lelah dan ingin segera tidur. Biasanya, rengekan bayi dalam situasi semacam ini akan disertai dengan perasaan lekas marah dan ketidaktertarikan untuk berinteraksi dengan orang lain.

4. Sudah waktunya ganti popok

Tatkala bayi Anda merengek, segeralah periksa popoknya. Pasalnya, proses buang air besar atau kecil yang bayi alami cenderung menimbulkan perasaan tidak nyaman sehingga popok yang mereka kenakan perlu diganti sesegera mungkin.

Melalui rengekan, si kecil berusaha memberi tahu Anda perihal popoknya yang basah sekaligus meminta Anda untuk menggantinya guna membebaskan ia dari ketidaknyamanan tersebut.

5. Suhu panas atau dingin

Bayi sangat sensitif terhadap fluktuasi suhu dan bisa merengek ketika mereka terpapar suhu yang tidak cocok dengan keinginannya.

Bahkan, bayi dapat merengek dengan mudah akibat air dalam bak mandinya tidak cukup hangat atau mereka dipindahkan ke tempat baru yang suhunya sedikit lebih panas dari tempat sebelumnya.

6. Demam, ruam, atau nyeri

Demam, ruam, atau nyeri rentan membuat bayi merasa tidak nyaman. Untuk mengomunikasikan kondisi tersebut, rengekan menjadi satu-satunya cara terbaik yang bisa mereka lakukan. Oleh sebab itu, periksalah tubuh bayi Anda ketika ia mulai merengek guna mengetahui apakah bayi Anda mengalami demam, tergigit serangga, atau ruam.

Seiring bertambahnya usia bayi, tentu mereka akan menjadi lebih aktif untuk bergerak. Dikarenakan keseimbangannya belum sempurna, tidak heran jika bayi akan mudah terjatuh, terluka, dan memar saat mereka beraktivitas. Nah, untuk mengekspresikan rasa sakit yang mereka alami tersebut, bayi pun tidak ragu untuk merengek.

7. Ada gelembung udara di tenggorokan bayi

Apabila suatu hari bayi Anda tiba-tiba merengek tanpa alasan yang jelas setelah ia makan, bisa jadi ada gelembung udara yang tersangkut di tenggorokannya dan membuat ia merasa tidak nyaman.

Untuk membantu mengatasinya, tepuk-tepuk punggung bayi Anda secara lembut hingga ia berhasil melepaskan gelembung udara yang tersangkut di tenggorokannya melalui sendawa.

8. Autisme

Bayi yang lahir dengan autisme akan mengalami gangguan perkembangan bahasa. Artinya, bayi cenderung tidak mampu menangkap kata-kata baru dan lebih mungkin memiliki kekurangan dalam komunikasi verbal.

Seorang bayi dengan autisme mungkin akan merengek akibat frustasi karena ketidakmampuannya untuk mengomunikasikan pikiran apapun. Rengekan akan lebih mungkin terjadi ketika orang tua mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh bayi dan bayi merasa kesulitan untuk memberikan reaksi.

9. Refluks gastrointestinal

Bayi cenderung mengalami refluks gastrointestinal ketika sfingter esofagus bagian bawah kurang berkembang. Bagian ini sendiri merupakan kumpulan otot yang ada pada titik di mana kerongkongan bertemu dengan lambung. Adapun fungsi utamanya adalah untuk mencegah aliran balik isi lambung ke kerongkongan.

Pada bayi, sfingter yang kurang berkembang memungkinkan asam lambung untuk masuk ke kerongkongan sehingga bisa menyebabkan rasa sakit dan iritasi. Dan, menangis atau merengek merupakan salah satu gejala dari kondisi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

BMKG Deteksi Bibit Siklon Baru di Timur Indonesia, Hujan Sangat Lebat Provinsi Ini

BMKG mendeteksi bibit siklon baru yang terpantau di wilayah Laut Arafura barat Papua Selatan dan berdampak hujan sangat lebat di provinsi ini.

Selain Kopi, Ini 7 Makanan dan Minuman yang Harus Anda Hindari sebelum Tidur

Sederet makanan dan minuman ini harus dihindari sebelum tidur. Kandungannya bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu istirahat.

4 Tanda-Tanda Serum Vitamin C Telah Teroksidasi, Segera Buang!

Wajib tahu, kenali 4 tanda-tanda serum vitamin C telah teroksidasi ini sebelum menggunakannya sampai habis.

14 Cara Turunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi secara Alami

Bagaimana cara turunkan kadar gula darah yang tinggi secara alami, ya? Intip di sini, yuk!            

Sribu Ajak Pekerja Pertahankan Karir Di Tengah Perubahan Industri

Sribu membekali freelancer untuk berkembang di tengah ketidakpastian ​dan dinamika industri Tanah Air.  

Menu Diet Turun Berat Badan Tanpa Nasi untuk Seminggu, Coba yuk!

Intip beberapa menu diet turun berat badan tanpa nasi untuk seminggu di sini, yuk! Tertarik coba?   

5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kulit, Atasi Jerawat hingga Flek Hitam

MomsMoney akan membagikan informasi tentang 5 manfaat mengurangi konsumsi gula untuk kulit. Simak, ya.

Potensi Santa Claus Rally, IPOT Rekomendasi 3 Saham Pekan Ini

IPOT merekomendasikan saham-saham yang siap melaju tertopang fenomena window dressing dan santa claus rally dengan teknikal yang menarik.

Penjualan Tiket Kereta untuk Nataru Capai 1,44 Juta, 41% dari Kapasitas

Penjualan tiket kereta api pada masa angkutan nataru periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 telah mencapai 1.441.421 tiket.

Awas! Ini 12 Makanan yang Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

Ternyata ini, lho, makanan yang bisa tekanan darah naik. Kira-kira ada apa saja, ya?