Bugar

6 Manfaat Journaling untuk Kesehatan Mental dan Cara Memulainya

6 Manfaat Journaling untuk Kesehatan Mental dan Cara Memulainya

MOMSMONEY.ID - Sering direkomendasikan, apa saja manfaat journaling untuk kesehatan mental, ya? Cek di sini!

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang penuh tekanan, menjaga kesehatan mental menjadi kebutuhan penting yang sering diabaikan.

Kita terbiasa mencari pelarian melalui media sosial, hiburan instan, atau bahkan menekan emosi dengan harapan semuanya akan membaik dengan sendirinya.

Padahal, ada satu cara sederhana namun sangat ampuh untuk merawat pikiran, yakni journaling.

Menulis jurnal atau journaling bukan hanya sekadar menuangkan curhatan di atas kertas. Kegiatan ini telah diteliti secara ilmiah dan terbukti mampu memberikan dampak positif bagi kesehatan mental.

Banyak psikolog dan terapis merekomendasikan journaling sebagai bagian dari proses penyembuhan dan pemeliharaan emosional.

“Menulis jurnal adalah cara yang efektif untuk membantu Anda merapikan pikiran, perasaan, dan ide-ide,” ujar Jaci Witmer Lopez, PsyD, psikolog klinis berlisensi dari New York City, yang dilansir dari laman Women’s Health.

“Saya sendiri melihat langsung bagaimana kebiasaan menulis secara rutin dapat membawa perubahan besar dalam hidup seseorang,” tambahnya.

Lantas, apa saja manfaat journaling bagi kesehatan mental, dan bagaimana Anda bisa memulainya dengan mudah? MomsMoney akan mengulasnya pada kesempatan kali ini. Yuk, simak!

Baca Juga: Penelitian dari Standford Sebut Bahaya Terapi Chatbot AI untuk Kesehatan Mental

Manfaat journaling untuk kesehatan mental

Melansir dari laman WebMD, ini dia beberapa manfaat journaling untuk kesehatan mental:

1. Mengurangi kecemasan

Menuliskan perasaan Anda dalam jurnal bisa membantu meredakan tekanan mental. Dalam satu penelitian, orang yang memiliki gangguan kesehatan dan mengalami kecemasan diminta menulis secara online selama 15 menit, tiga kali seminggu, selama 12 minggu.

Hasilnya, setelah satu bulan mereka merasa lebih baik secara mental dan gejala depresi pun berkurang. Bahkan, kondisi mental mereka terus membaik selama periode penulisan jurnal itu.

2. Membantu proses refleksi diri

Menulis tentang kejadian emosional bisa membantu Anda keluar dari lingkaran pikiran yang berulang dan memberikan kesempatan untuk merenung. Namun, waktu juga penting. Menuliskan peristiwa traumatis terlalu cepat setelah kejadian justru bisa memperburuk perasaan Anda.

3. Meningkatkan kesadaran diri

Dengan menuliskan perasaan dan pengalaman Anda, Anda bisa melihat situasi sulit dengan lebih jelas. Saat pengalaman dituangkan dalam kata-kata, Anda dapat melihatnya dari sudut pandang yang berbeda dan membentuk pemahaman baru.

4. Mengatur emosi

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menulis tentang perasaannya memiliki kemampuan lebih baik dalam mengelola emosi dibandingkan mereka yang hanya menulis tentang hal-hal netral. Bahkan, menulis perasaan secara abstrak atau tidak terlalu detail terbukti lebih menenangkan.

5. Mendorong keterbukaan sosial

Menulis tentang kejadian yang membuat stres dalam jurnal pribadi bisa membuat seseorang lebih terbuka untuk mencari dukungan sosial. Ini bisa membantu proses penyembuhan secara emosional.

6. Mempercepat pemulihan fisik

Jurnal ternyata juga bisa berdampak positif bagi kesehatan fisik. Dalam studi di Selandia Baru, orang dewasa yang menuliskan perasaannya selama 20 menit mengenai pengalaman yang mengganggu, sembuh lebih cepat setelah menjalani biopsi dibandingkan yang menulis hal-hal biasa.

Bahkan, mahasiswa yang menulis tentang pengalaman stres pun lebih jarang sakit dibanding mereka yang menulis topik netral.

Contoh lainnya, perempuan dengan kanker payudara yang menulis jurnal secara ekspresif atau positif mengalami lebih sedikit keluhan fisik dan kunjungan medis terkait kanker.

Tapi perlu diingat, menulis tentang emosi negatif secara berlebihan bisa meningkatkan kecemasan dan depresi.

Baca Juga: 11 Tanda-Tanda Kelelahan Mental yang Sering Terabaikan, Cek di Sini

Cara memulai journaling

Di bawah ini adalah beberapa cara memulai journaling yang bisa Anda coba:

  • Mulailah dengan cara sederhana
    Tulislah di atas kertas karena menulis tangan dapat membantu Anda lebih terhubung dengan perasaan Anda. Tapi jika Anda lebih nyaman menggunakan ponsel atau laptop, tak masalah. Yang penting, pilih cara yang paling pas untuk Anda.
  • Buat jadi rutinitas harian
    Tentukan waktu terbaik untuk menulis, bisa pagi hari setelah bangun atau malam sebelum tidur. Menjadikannya kebiasaan akan memudahkan Anda menuai manfaatnya.
  • Tak perlu lama atau rumit
    Jika baru mulai, tulislah selama beberapa menit saja. Pasang timer agar Anda tidak merasa terbebani.
  • Tulis apa pun yang Anda rasakan
    Tidak ada aturan baku. Ini adalah ruang pribadi Anda. Tak perlu memikirkan tata bahasa atau ejaan. Beberapa orang hanya menulis saat sedang sedih, dan itu pun tidak masalah. Yang terpenting, lakukan yang terasa nyaman bagi Anda.
  • Gunakan media apa saja
    Tidak perlu menunggu punya buku catatan cantik. Bisa pakai kertas bekas, catatan ponsel, bahkan rekaman suara. Yang penting adalah ekspresinya.
  • Boleh dikreasikan
    Kalau Anda kurang suka menulis panjang, coba format lain seperti membuat daftar, puisi, lagu, menggambar, atau bullet journaling. Banyak ide journaling juga bisa ditemukan di internet sebagai inspirasi.
  • Coba journaling ekspresif
    Menuliskan peristiwa yang menyakitkan atau penuh emosi bisa membantu kondisi mental Anda lebih dari sekadar menulis kegiatan harian biasa.
  • Buat jurnal rasa syukur
    Bersyukur terbukti baik untuk kesehatan mental. Mulailah dengan menuliskan tiga hal kecil yang Anda syukuri setiap hari. Misalnya, matahari yang cerah, kopi yang enak, atau suara hujan. Tambahkan detail agar momen positif itu terasa lebih nyata saat dibaca kembali.
  • Tetap realistis
    Jurnal bukanlah solusi instan untuk semua masalah dan bukan pengganti terapis. Tapi, menulis bisa membantu Anda memahami diri sendiri lebih dalam dan memberi ruang untuk bertumbuh secara emosional.

Baca Juga: Ini Dampak Sering Curhat ke AI Kata Psikolog, Jangan Dibiasakan!

Itulah beberapa manfaat journaling untuk kesehatan mental. Dengan semua manfaat ini, menulis jurnal bisa menjadi kebiasaan kecil yang berdampak besar bagi kesehatan mental dan fisik Anda.

Selanjutnya: BTN Genjot Transformasi Operasional, akan Buka 23 Digital Store di Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News