MOMSMONEY.ID - Tahukah Anda bahwa ternyata olahraga bisa menyebabkan gula darah naik, lho. Kenapa bisa demikian?
Kita sering mendengar bahwa olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk mengontrol kadar gula darah.
Namun, tahukah Anda bahwa pada beberapa kasus, olahraga bisa menyebabkan gula darah naik? Fenomena ini mungkin terdengar mengejutkan, terutama bagi penderita diabetes yang berolahraga untuk menstabilkan kadar gula darah mereka.
Tapi jangan khawatir, kenaikan gula darah selama olahraga adalah respons alami tubuh yang memiliki penjelasan ilmiah mendalam. Mari kita bahas mengapa hal ini terjadi di sini. Simak, ya!
Baca Juga: 14 Menu Sarapan yang Baik untuk Penderita Diabetes Konsumsi
Kenapa Olahraga Bisa Menyebabkan Gula Darah Naik?
Dikutip dari Healthline, peningkatan gula darah saat berolahraga sebenarnya adalah respons alami tubuh. Ketika Anda mulai beraktivitas, tubuh melepaskan hormon seperti glukagon dan adrenalin untuk memastikan otak dan sistem saraf tetap memiliki pasokan glukosa.
Hormon ini juga membantu melepaskan glukosa yang tersimpan di hati ke dalam aliran darah, sehingga otot yang bekerja mendapatkan energi.
Menurut Dr. Sheri R. Colberg, profesor emerita ilmu olahraga, tubuh terkadang melepaskan hormon ini secara berlebihan, terutama saat melakukan aktivitas intens. "Latihan intens yang singkat sering kali memicu pelepasan hormon yang berlebihan, sehingga gula darah naik karena tubuh melepaskan lebih banyak glukosa daripada yang sebenarnya dibutuhkan," jelasnya.
Baca Juga: 25 Makanan yang Dapat Membantu Mengontrol Gula Darah jika Dikonsumsi
Apa yang Terjadi Selama Olahraga Intens?
Beberapa faktor utama yang menyebabkan lonjakan gula darah saat olahraga intens antara lain:
1. Asam Laktat
Saat tubuh bekerja keras, proses glukoneogenesis mengubah asam laktat menjadi glukosa. Glukosa ini kemudian digunakan otot untuk bahan bakar tambahan. Proses ini sangat membantu saat tubuh kekurangan oksigen atau glukosa langsung selama latihan aerobik intens.
2. Adrenalin
Saat Anda terlibat dalam olahraga atau latihan intens, tubuh mengaktifkan mode fight or flight (melawan atau lari). Adrenalin dilepaskan untuk memberikan ledakan energi, yang membuat hati melepaskan glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen. Proses ini dapat meningkatkan gula darah hingga 100 poin atau lebih.
3. Latihan dalam Keadaan Puasa
Berolahraga dengan perut kosong, terutama di pagi hari, juga dapat meningkatkan gula darah. Fenomena ini sering dikaitkan dengan fenomena fajar, di mana hati secara alami melepaskan glukosa yang tersimpan bersama hormon pagi untuk memastikan otak memiliki cukup energi untuk memulai hari.
Baca Juga: 12 Macam Makanan yang Perlu Penderita Diabetes Hindari, Cek Daftarnya yuk!
Apakah Ada Olahraga yang Buruk untuk Diabetes?
Pertanyaan tentang apakah ada olahraga baik atau buruk bagi penderita diabetes sering muncul. Menurut Christel Oerum, pelatih pribadi bersertifikat dan pendiri Diabetes Strong, cara pandang ini sebaiknya diubah.
"Anggap saja tubuh Anda berusaha membantu Anda. Saat Anda melakukan jenis olahraga tertentu, terutama latihan anaerobik, tubuh melepaskan hormon untuk memastikan Anda memiliki cukup energi dalam bentuk glukosa," jelas Oerum.
Hal ini bisa menyebabkan kenaikan gula darah selama aktivitas, tetapi itu adalah respons alami tubuh untuk mendukung Anda.
Respons ini tidak hanya terjadi pada penderita diabetes. Ginger Vieira, penulis buku dan advokat diabetes, menambahkan bahwa tubuh non-diabetik juga mengalami proses serupa. "Namun, tubuh mereka memproduksi insulin tambahan untuk menangani lonjakan glukosa," katanya.
Kenaikan gula darah selama olahraga anaerobik, seperti angkat beban atau sprint, bukan berarti olahraga tersebut buruk.
Vieira menjelaskan bahwa ini hanyalah reaksi tubuh terhadap aktivitas intens. "Jenis olahraga ini sebenarnya bermanfaat karena membantu meningkatkan sensitivitas insulin setelah latihan," tambahnya.
Baca Juga: 11 Camilan Sehat untuk Penderita Diabetes yang Aman Dikonsumsi
Mengapa Latihan Anaerobik Tidak Harus Dihindari
Latihan anaerobik sering menyebabkan lonjakan gula darah selama aktivitas, sehingga beberapa orang mungkin berpikir untuk menghindarinya. Namun, menurut Oerum, ini adalah keputusan yang kurang bijaksana. "Latihan anaerobik, seperti latihan ketahanan, memiliki manfaat besar untuk manajemen diabetes," katanya.
Setelah latihan anaerobik, sensitivitas insulin cenderung meningkat, dan gula darah sering kali turun dengan sendirinya. Untuk hasil terbaik, Oerum menyarankan kombinasi latihan anaerobik dan aerobik.
Pendekatan ini membantu menyeimbangkan efek lonjakan gula darah dan biasanya menurunkan kadar gula darah setelah selesai berolahraga.
Bagi mereka yang ingin langsung menurunkan gula darah, latihan aerobik seperti berjalan, berenang, atau lompat tali bisa menjadi pilihan yang lebih efektif.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Teh yang Membantu Menurunkan Gula Darah Tinggi secara Alami
Bagaimana Cara Mencegah Lonjakan Gula Darah Selama Olahraga?
Kenaikan gula darah selama olahraga dipengaruhi oleh ketersediaan insulin dalam tubuh. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya:
1. Evaluasi Asupan Insulin
Jika gula darah Anda melonjak selama olahraga, bisa jadi Anda tidak mengonsumsi cukup insulin untuk menutupi makanan sebelum latihan. Ini juga bisa terjadi jika Anda berolahraga di pagi hari ketika kadar insulin dalam tubuh sedang rendah secara alami.
2. Hati-Hati dengan Lonjakan Adrenalin
Lonjakan gula darah akibat adrenalin sering terjadi di tengah latihan. Alih-alih langsung mencoba menurunkan gula darah, Anda mungkin perlu menunggu dan menambahkan insulin setelah latihan selesai.
3. Hati-hati Olahraga saat Puasa
Berolahraga dengan perut kosong, terutama di pagi hari, dapat memicu lonjakan gula darah yang lebih besar. Dalam kasus ini, tambahan insulin mungkin diperlukan, tetapi dosisnya harus hati-hati agar tidak menyebabkan hipoglikemia.
Baca Juga: Apakah Olahraga Bisa Menurunkan Gula Darah Tinggi? Ini Penjelasannya
4. Pantau Pengalaman Anda
Catat respons gula darah Anda terhadap berbagai jenis latihan. Hal ini membantu Anda mengenali pola dan mengantisipasi lonjakan gula darah di masa depan.
5. Gunakan Pengaturan Basal Sementara
Jika Anda menggunakan pompa insulin, pengaturan basal sementara dapat membantu mengontrol gula darah selama latihan tertentu. Dengan menyesuaikan insulin, Anda dapat meminimalkan kebutuhan untuk memberikan dosis tambahan setelah olahraga.
6. Temukan Level Glukosa Awal yang Ideal
Penelitian merekomendasikan kadar gula darah antara 7,0–10,0 mmol/L sebelum memulai latihan. Namun, Anda perlu memantau dan menemukan tingkat yang paling sesuai dengan tubuh Anda.
Baca Juga: 7 Tips Efektif Menurunkan Gula Darah Tinggi secara Alami Tanpa Obat
Nah, itu dia ulasan lengkap tentang kenapa olahraga bisa menyebabkan gula darah naik. Kenaikan gula darah selama olahraga adalah respons alami tubuh dapat membantu mengurangi frustrasi. Lonjakan ini bukanlah hal buruk, melainkan mekanisme tubuh untuk memastikan Anda memiliki energi yang cukup.
Alih-alih merasa takut, jadikan pengetahuan ini sebagai dasar untuk beradaptasi. Ingat, olahraga tetap merupakan salah satu investasi terbaik untuk kesehatan Anda, baik bagi mereka dengan diabetes maupun yang tidak.
Selanjutnya: Rupiah Spot Lanjut Menguat ke Rp 16.267 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini (14/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News