MOMSMONEY.ID – Di tengah dorongan mewujudkan tata kelola yang lebih ketat dalam industri fintech lending, PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) berupaya untuk melakukan praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab.
Sebagai bagian kepatuhan terhadap regulasi terbaru, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 40 Tahun 2024 , AdaKami menekankan keseimbangan antara perluasan akses keuangan dan pengelolaan risiko secara menyeluruh. Chief of Public Affairs AdaKami, Karissa Sjawaldy mengatakan, bahwa penerapan prinsip kehati-hatian yang konsisten, yang ditunjang teknologi canggih, menjadi landasan yang kuat dalam menjaga kualitas pendanaan yang optimal.
AdaKami secara konsisten mengembangkan strategi penyaluran dana yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan, tetapi juga kualitas. Sebagai platform yang berizin dan bertanggung jawab, AdaKami memastikan bahwa perluasan akses keuangan tetap berjalan seiring dengan perlindungan terhadap konsumen dan keberlangsungan ekosistem.
Head of Government Relations AdaKami, Adelheid Helena Bokau menambahkan, AdaKami terus berkomitmen menghadirkan layanan keuangan yang sehat dan inklusif bagi masyarakat Indonesia. Namun bagi AdaKami, inklusi keuangan yang sehat tidak cukup hanya dengan memperluas akses.
Yang lebih penting adalah memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan pemanfaatan teknologi dalam memproses pinjaman, AdaKami berupaya menjaga keseimbangan antara perluasan akses dan mitigasi risiko, agar pengguna tetap terlindungi dan ekosistem fintech lending tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.
Teknologi menjadi tulang punggung dalam pendekatan ini. Dengan memanfaatkan mobile platform, integrasi e-KYC, dan analisis berbasis big data, AdaKami memastikan proses pengajuan pinjaman berlangsung cepat namun tetap akurat. Sistem ini secara otomatis menilai riwayat kredit dan kapasitas finansial calon pengguna untuk menentukan kelayakan pinjaman secara adil dan bertanggung jawab.
Baca Juga: AdaKami Hadirkan Serial Video Pendek Untuk Dukung Inklusi dan Literasi Masyarakat
Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss memaparkan, dengan teknologi yang AdaKami gunakan untuk memverifikasi identitas dan menganalisis kelayakan kredit, perusahaan dapat menilai calon nasabah secara lebih menyeluruh, bukan hanya dari sisi data, tetapi juga konteks kondisi keuangan mereka.
Hal ini memungkinkan AdaKami menentukan batas pinjaman yang sesuai guna meminimalkan potensi gagal bayar. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat menyalurkan pinjaman secara lebih tepat sasaran, menjaga kualitas pendanaan, dan membangun pengalaman layanan yang lebih personal dan berkelanjutan.
Dengan menerapkan proses verifikasi internal berbasis teknologi yang ketat, AdaKami berupaya memastikan seluruh informasi yang diajukan oleh pengguna adalah benar dan bukan hasil modifikasi. Hal ini termasuk untuk memastikan terpenuhinya syarat usia minimum 18 tahun bagi peminjam, keaslian identitas yang diberikan, hingga mengantisipasi adanya modifikasi berbasis AI yang kerap dilakukan fraudster untuk mengelabui institusi atau lembaga penyedia pendanaan.
Di sisi lain, AdaKami juga menerapkan proses credit scoring berbasis teknologi yang juga tak kalah ketat. Proses credit scoring berbasis AI dan Big Data ini bertujuan memetakan kemampuan bayar, sekalipun pengguna yang mengajukan pinjaman tidak memiliki histori kredit konvensional. Dengan demikian, AdaKami bisa memberikan limit yang sesuai dengan profil skor kredit pengguna untuk meminimalkan risiko over-indebtedness, menjaga kenyamanan pengguna, serta mendorong inklusi keuangan secara tidak langsung di kalangan masyarakat yang sebelumnya kurang terlayani oleh sistem keuangan formal.
Adanya mekanisme ini merupakan perwujudan penerapan prinsip kehati-hatian dalam upaya AdaKami memitigasi potensi risiko, sekaligus melindungi para pengguna dari beragam upaya fraud dan kemungkinan gagal bayar. “Hasil dari penerapan prinsip prudent ini juga tercermin dalam tingkat keberlanjutan portofolio kredit kami. AdaKami berhasil menjaga tingkat TKB90 di angka 99,82% dengan penyaluran pendanaan sebesar Rp 3,94 triliun per triwulan I 2025. Capaian ini menjadi bukti bahwa sinergi antara inovasi dan kehati-hatian merupakan jalan terbaik menuju pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Karissa.
Menghadapi dinamika kebutuhan pengguna dan perkembangan industri, AdaKami juga memperkuat kesiapan internal serta sinergi aktif dengan berbagai pihak dalam ekosistem industri. Pendekatan proaktif ini memungkinkan AdaKami untuk terus menjaga kualitas dan kesinambungan layanan serta transparansi informasi, baik kepada regulator, media, ataupun masyarakat.
Baca Juga: Finetiks & Bank Victoria Tawarkan Tabungan Digital dengan Imbal Hasil Hingga 6,25%
Selanjutnya: 6 Daftar Film Horor Indonesia Berlatar di Desa Terpencil Menyeramkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News