AturUang

Generasi Muda di 2025 Alami Tekanan Finansial, Apa Sih Penyebabnya? Simak

 Generasi Muda di 2025 Alami Tekanan Finansial, Apa Sih Penyebabnya? Simak
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Simak kabar terbaru soal finansial anak muda Indonesia di 2025, skor kesehatan keuangan menurun. Yuk, cek penyebab dan solusinya di sini!

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 masih kokoh di angka 5,12%, menunjukkan ketahanan ekonomi nasional di tengah gejolak global.

Namun, di tingkat individu, terutama anak muda, situasinya berbeda. Melansir dari OCBC, Financial Fitness Index (FFI) 2025 mencatat penurunan skor untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Skor FFI tahun ini berada di 40,60, lebih rendah dibandingkan 41,25 pada tahun 2024.

Penurunan ini menjadi sinyal penting bahwa meski ekonomi makro stabil, kebiasaan keuangan personal masih menghadapi tantangan besar.

Baca Juga: 10 Kebiasaan Hidup Minimalis Bisa Menghemat Uang Tanpa Mengurangi Kualitas Hidup

Penyebab penurunan skor keuangan anak muda

Beberapa faktor utama yang mendorong penurunan skor finansial generasi muda di 2025 antara lain:

1. Menabung berkurang

Persentase masyarakat yang rutin menabung turun dari 92% menjadi 89%.

2. Dana darurat melemah

Hanya 19% responden yang memiliki kesiapan dana darurat, turun dari 25% di tahun sebelumnya.

3. Pengelolaan utang menurun

Kemampuan mengatur utang tanpa jaminan melemah dari 97,28 menjadi 93,97.

Menurut Jeannette Erena Kristy Tampi, Marketing Communication Division Head OCBC, kondisi ini menjadi alarm bahwa kebiasaan finansial perlu dijaga. Smart spending dan smart saving harus menjadi gaya hidup agar tetap FUNanciallyFIT.

Kebiasaan positif yang mulai terbentuk

Meski ada penurunan skor, riset FFI 2025 juga menunjukkan beberapa tren positif yang patut diapresiasi:

  • Pencatatan keuangan membaik, responden yang tidak mencatat turun dari 81% menjadi 77%.
  • Kepemilikan dana pensiun meningkat dari 25% menjadi 29%, khususnya pada generasi sandwich.
  • Investasi kompleks (reksa dana, saham, kripto) naik dari 2% ke 4%.
  • Kepemilikan emas batangan naik dari 2% ke 6%.
  • Perilaku konsumtif menurun, belanja karena fomo atau ikut-ikutan turun dari 80% menjadi 76%.

Baca Juga: 9 Langkah Cerdas Menuju Kebugaran Finansial agar Hidup Lebih Terkendali

Perbedaan berdasarkan demografi

Hasil riset juga memperlihatkan adanya kesenjangan skor berdasarkan penghasilan dan usia:

  • Mereka yang berpenghasilan di atas Rp40 juta mencatat kenaikan skor ke 59,95 dari 58,72.
  • Kelompok penghasilan menengah Rp8–15 juta turun ke 44,15.
  • Kelompok berpenghasilan Rp5–8 juta jatuh ke 36,76.
  • Usia 25–29 tahun menjadi kelompok paling tertekan, dengan skor hanya 39,00, lebih rendah dibanding 40,27 tahun lalu.

Menurut Inggit Primadevi, Direktur Strategic Analytics & Insights NielsenIQ Indonesia, tekanan finansial terbesar dirasakan kelompok muda yang baru memulai kemandirian finansial. 

Namun, ada sisi positif adalah semakin banyak generasi muda yang mulai menyiapkan investasi jangka panjang.

Apa yang bisa dilakukan anak muda?

Agar skor kesehatan finansial generasi muda kembali menguat, ada beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan:

  1. Menabung secara konsisten meski jumlahnya kecil.
  2. Membuat pencatatan pengeluaran rutin agar lebih terkontrol.
  3. Menyisihkan dana darurat minimal 3–6 bulan dari penghasilan.
  4. Mengelola utang dengan bijak, tidak melebihi kemampuan bayar.
  5. Mulai berinvestasi secara bertahap, sesuai profil risiko.

Turunnya skor Financial Fitness Index (FFI) 2025 menjadi pengingat bahwa stabilitas ekonomi makro tidak selalu sejalan dengan kondisi finansial pribadi. 

Generasi muda perlu lebih disiplin dalam mengelola keuangan sehari-hari agar tidak terjebak dalam tekanan finansial di masa depan.

Membangun kebiasaan sederhana seperti menabung, mencatat pengeluaran, dan menyiapkan dana darurat bisa menjadi langkah awal menuju kehidupan finansial yang lebih sehat.

Selanjutnya: Rupiah Menanti Dampak Shutdown Pemerintah dan Data Ekonomi AS ke Dolar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News