MOMSMONEY.ID - Ingin tahu bagaimana gaya hidup minimalis bisa bikin dompet lebih tebal tanpa merasa hidup kekurangan? Yuk, intip rahasianya di sini!
Meningkatnya biaya hidup membuat banyak keluarga kelas menengah harus lebih cerdas dalam mengelola keuangan. Bukan hanya soal menambah penghasilan, melainkan juga bagaimana membelanjakan uang dengan lebih bijak.
Mengutip dari laman New Trader U, gaya hidup minimalis menjadi salah satu solusi praktis yang tidak sekadar tren, tetapi benar-benar mampu memberikan dampak finansial.
Melalui langkah dan kebiasaan sederhana, Anda bisa menghemat jutaan rupiah setiap bulan tanpa merasa hidup kekurangan.
Baca Juga: 5 Alasan Gabung Koperasi Keuangan Bisa Jadi Pilihan Cerdas untuk Masa Depan
Berikut ini membahas 10 kebiasaan minimalis yang terbukti efektif mengurangi pengeluaran, menjaga kualitas hidup, sekaligus menciptakan ruang lebih lapang, baik di rumah maupun di pikiran Anda.
Terapkan aturan “satu masuk, satu keluar”
Setiap kali membeli barang baru, pastikan ada satu barang lama yang dikeluarkan. Prinsip ini menjaga rumah tetap rapi sekaligus menekan keinginan membeli berlebihan. Misalnya, saat membeli kemeja baru, pilih satu kemeja lama untuk disumbangkan.
Aturan sederhana ini membantu mengurangi belanja impulsif karena setiap pembelian butuh pertimbangan lebih matang.
Pilih barang sedikit tapi berkualitas
Daripada membeli barang murah yang cepat rusak, lebih baik investasi pada produk berkualitas yang awet. Misalnya, membeli sepatu kulit tahan lama jauh lebih hemat dibanding harus mengganti sepatu murah setiap tahun. Dengan cara ini, pengeluaran jangka panjang justru lebih kecil.
Jual barang yang tidak terpakai
Alih-alih menumpuk barang, coba sisihkan waktu setiap bulan untuk menjual barang yang sudah jarang dipakai. Hasilnya bisa menambah tabungan atau digunakan untuk kebutuhan lain. Bahkan, membersihkan rumah dari barang tidak terpakai terbukti membantu mengurangi stres.
Bangun lemari pakaian kapsul
Lemari kapsul berisi pakaian esensial yang mudah dipadupadankan. Dengan 30–40 potong pakaian berkualitas, Anda tetap bisa tampil stylish tanpa harus sering belanja. Selain hemat, pilihan pakaian yang sedikit justru mengurangi kebingungan saat berpakaian setiap pagi.
Masak makanan sederhana di rumah
Memasak sendiri jauh lebih hemat daripada sering makan di luar. Fokus pada menu sederhana dengan bahan serbaguna, seperti beras, telur, sayuran, atau tempe. Selain lebih sehat, memasak sendiri juga bisa memangkas pengeluaran harian hingga setengahnya.
Batasi iklan dengan berhenti berlangganan
Sering kali, keinginan belanja muncul karena terpapar iklan atau email promosi. Coba berhenti berlangganan newsletter toko online yang tidak penting dan batasi mengikuti akun media sosial brand. Dengan begitu, Anda hanya membeli barang saat benar-benar butuh, bukan karena tergoda promosi.
Baca Juga: Ini Alasan Generasi Z Lebih Percaya Media Sosial Dibanding Penasihat Keuangan
Gunakan aturan “tunggu 30 hari”
Sebelum membeli barang non-esensial, beri jeda waktu 30 hari. Jika setelah sebulan Anda masih merasa membutuhkannya, berarti pembelian itu lebih layak dilakukan. Namun sering kali, keinginan belanja hilang dengan sendirinya. Aturan ini efektif mencegah penyesalan setelah belanja.
Kurangi pembelian gadget berlebih
Satu smartphone sudah cukup untuk banyak kebutuhan: kamera, GPS, pemutar musik, hingga alat komunikasi. Membeli terlalu banyak gadget hanya menambah biaya perawatan dan aksesori. Minimalis berarti memaksimalkan fungsi dari barang yang sudah dimiliki.
Utamakan pengalaman dibanding barang
Menghabiskan uang untuk pengalaman seperti jalan-jalan, olahraga bersama, atau kelas keterampilan sering kali lebih berkesan dibanding membeli barang baru. Pengalaman menciptakan kenangan yang bertahan lama tanpa menambah sesak rumah.
Bersihkan rumah secara teratur
Dekluttering setiap beberapa bulan membantu mengurangi barang menumpuk. Rumah terasa lebih lega, pikiran lebih ringan, dan Anda terhindar dari keinginan membeli rak atau lemari tambahan. Barang yang sudah tidak bermanfaat bisa dijual atau disumbangkan.
Hidup minimalis bukan berarti hidup kekurangan, melainkan memilih untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Dengan menerapkan kebiasaan sederhana di atas, keluarga kelas menengah bisa menghemat banyak uang sekaligus mendapatkan ketenangan batin.
Mulailah perlahanmmungkin dari aturan “satu masuk, satu keluar” atau memasak makanan sederhana di rumah. Semakin konsisten Anda menjalankannya, semakin besar pula manfaat finansial dan emosional yang dirasakan.
Pada akhirnya, kesuksesan bukan hanya soal berapa banyak uang yang dimiliki, tetapi bagaimana Anda mengelolanya untuk hidup lebih bermakna.
Selanjutnya: FIFGroup Catat Aset Rp 49,7 Triliun, Pertahankan ROA 9,4% per Juli 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News