AturUang

Ini Alasan Utama Generasi Muda Jadi Target Utama Penipuan Lowongan Kerja via SMS

Ini Alasan Utama Generasi Muda Jadi Target Utama Penipuan Lowongan Kerja via SMS
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Ini alasan utama generasi muda jadi target utama penipuan lowongan kerja via SMS yang wajib Anda tahu.

Di era digital, pesan singkat yang janjikan pekerjaan bergaji tinggi marak beredar. Namun, tren menunjukkan justru generasi muda sering terjebak.

Melansir dari Investopedia, data lembaga perlindungan konsumen di AS mencatat kerugian mencapai lebih dari Rp 7,5 triliun pada 2024, naik tiga kali lipat dibanding 2020. 

Fenomena penipuan lowongan kerja berbasis SMS melonjak drastis dalam lima tahun terakhir. Modusnya sederhana yaitu pesan singkat menawarkan pekerjaan bergaji besar dengan proses rekrutmen instan.

Sayangnya, bukan generasi senior yang paling sering menjadi korban, melainkan Gen Z dan milenial. Survei terbaru menemukan sekitar 16%–20% anak muda mengaku pernah terjebak, jauh lebih tinggi dibanding Gen X (10%) dan baby boomer (4%).

Baca Juga: Generasi Milenial & Gen Z: Saatnya Jadikan Investasi Sebagai Gaya Hidup Sehari-hari

Mengapa gen Z dan milenial mudah terjebak?

Ada beberapa alasan mengapa generasi muda lebih rentan:

  • Tekanan finansial: Utang pendidikan dan biaya hidup membuat tawaran “gaji cepat” terasa sangat menggoda.
  • Kurangnya pengalaman kerja: Banyak dari mereka belum terbiasa mengenali tanda-tanda lowongan palsu.
  • Tampilan profesional: Penipu kini meniru brand besar seperti Indeed atau LinkedIn dengan bahasa yang meyakinkan.
  • Kebutuhan mendesak: Bagi sebagian anak muda, kebutuhan uang mendesak membuat mereka cenderung mengambil risiko tanpa verifikasi.

Menariknya, survei juga mengungkap bahwa pria muda menjadi kelompok paling rawan. Sekitar 24% Gen Z pria dan 31% milenial pria pernah tertipu, lebih tinggi dibandingkan perempuan di kelompok usia yang sama.

Dampak lebih luas: Masyarakat jadi waspada

Bukan hanya kerugian finansial yang terjadi. Hampir 40% warga mengaku pernah menerima SMS penipuan kerja, dan lebih dari 70% kini memilih mengabaikannya. Efek sampingnya, banyak orang ragu menanggapi rekrutmen asli, sehingga perusahaan pun ikut terdampak.

Sementara itu, sebagian korban mengaku sempat memberikan data pribadi, nomor rekening, bahkan uang tunai. Inilah yang membuat dampaknya jauh lebih berbahaya daripada sekadar pesan iseng.

Baca Juga: 6 Cara Efektif Mengatasi Stres Finansial dan Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga

Cara melindungi diri dari penipuan lowongan kerja

Agar tidak menjadi korban berikutnya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:

1. Verifikasi sumber

Cek ulang ke situs resmi perusahaan atau portal karier terpercaya.

2. Waspadai tawaran berlebihan

Jika gaji dan syarat terlihat “terlalu bagus untuk nyata”, kemungkinan besar itu penipuan.

3. Jangan klik tautan mencurigakan 

Apalagi jika dikirim dari nomor pribadi atau asing.

4. Diskusikan dengan orang terdekat 

Tanyakan pada keluarga atau teman sebelum merespons pesan mencurigakan.

Tren terbaru membuktikan bahwa generasi muda bukanlah generasi “kebal digital”, melainkan justru target empuk penipuan lowongan kerja via SMS. Dengan meningkatnya kasus tiap tahun, kesadaran digital menjadi kunci utama agar tidak tertipu.

Selanjutnya: Uang Pensiun PNS Seumur Hidup atau Ada Batas Waktu? Ini Aturan Terbaru di 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News