Bugar

Gejala Asam Urat pada Wanita yang Berbeda dari Pria, Ini Cara Mengobatinya!

Gejala Asam Urat pada Wanita yang Berbeda dari Pria, Ini Cara Mengobatinya!

MOMSMONEY.ID - Gejala asam urat pada wanita seringkali terabaikan karena dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya menyerang pria. Padahal, wanita juga berisiko mengalami gangguan ini terutama setelah menopause. 

Asam urat yang menumpuk dalam tubuh bisa menyebabkan peradangan pada sendi. Kondisi ini  sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejalanya lebih dini, agar penanganan yang tepat bisa dilakukan sebelum kondisi memburuk. Untuk mengidentifikasi gejala asam urat pada wanita, Anda perlu memperhatikan beberapa tanda yang mungkin muncul.

Baca Juga: Pantangan Asam Urat Ini Harus Diwaspadai! Terutama untuk Anda Pecinta Daging

Dilansir dari Healthywomen.org, berikut ini penjelasan lengkap mengenai gejala asam urat pada wanita:

Apa itu Penyakit Asam Urat?

Asam urat adalah bentuk artritis gout yang terjadi karena penumpukan asam urat dalam darah yang akhirnya membentuk kristal asam urat di persendian. Penyakit ini menyebabkan peradangan parah, nyeri hebat, pembengkakan, dan kemerahan pada sendi yang terkena. 

Selama puluhan tahun, penyakit asam urat dikenal sebagai penyakit yang lebih sering menyerang pria. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menopause berisiko mengalami kondisi ini. 

Kadar estrogen pada wanita berfungsi untuk menurunkan kadar asam urat selama masa reproduksi, tetapi setelah menopause, perlindungan ini berkurang, membuat wanita lebih rentan terhadap radang sendi asam urat.

Gejala asam urat pada wanita

Gejala asam urat pada wanita dapat berbeda dari pria. Meskipun keduanya sama-sama mencakup rasa nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada sendi. 

Berikut beberapa perbedaan gejala asam urat pada wanita dibandingkan dengan pria:

1.Usia 

Pada pria, serangan asam urat sering terjadi pada usia 30 hingga 40 tahun. Sementara pada wanita, serangan umumnya terjadi lebih lambat sering kali setelah menopause. 

Baca Juga: Kupas Tuntas Penyebab Asam Urat di Siku dan Tips Mengatasinya Secara Alami

Penurunan kadar estrogen setelah menopause mengganggu fungsi ginjal dalam mengeluarkan asam urat yang dapat meningkatkan risiko asam urat.

2.Tingkat keparahan 

Wanita cenderung mengalami serangan asam urat secara bertahap dengan nyeri dan pembengkakan yang berlangsung lebih lama pada beberapa sendi. Berbeda dengan pria yang cenderung mengalami serangan mendadak dan hebat pada satu sendi.

3.Keterlibatan sendi 

Meskipun jempol kaki sering menjadi sendi yang pertama kali terkena, wanita lebih cenderung mengalami serangan asam urat pada sendi lain seperti lutut, jari, dan pergelangan kaki. Hal ini terkadang menyebabkan diagnosa yang salah karena gejala bisa mirip dengan jenis artritis lainnya.

4.Intensitas dan durasi nyeri 

Wanita merasakan nyeri yang tidak terlalu parah tetapi berlangsung lebih lama daripada pria. Nyeri pada wanita sering kali bersifat kronis, menggambarkan ketidaknyamanan yang berlangsung di beberapa sendi.

Sedangkan pria cenderung mengalami nyeri yang lebih singkat pada satu sendi.

5.Dampak perubahan hormon 

Perubahan hormon seperti saat kehamilan atau menopause, dapat mempengaruhi kadar asam urat. Wanita yang mengalami perubahan hormon lebih berisiko mengembangkan asam urat di usia lanjut.

Baca Juga: Obat Asam Urat Paling Sering Direkomendasikan Dokter, Mana yang Lebih Ampuh?

Apa penyebab asam urat?

Asam urat terbentuk ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat, atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan cukup efisien. Asam urat adalah produk sampingan dari metabolisme purin. 

Jika asam urat tidak dikeluarkan dengan benar, kristal asam urat dapat terbentuk di persendian menyebabkan peradangan dan nyeri.

Faktor risiko asam urat pada wanita

1.Genetika

Riwayat keluarga dengan asam urat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.

2.Obesitas

Berat badan berlebih dapat meningkatkan produksi asam urat dan menghambat kemampuan ginjal untuk mengeluarkannya.

3.Pola makan

Makanan dengan kadar purin tinggi seperti daging merah, jeroan, dan alkohol, terutama bir, dapat memicu serangan asam urat.

4.Obat-obatan

Beberapa obat seperti diuretik dan aspirin dapat mengganggu proses pengeluaran asam urat dalam tubuh.

Baca Juga: Ini Penyebab Asam Urat di Tangan Mengganggu Aktivitas, Berikut Cara Mengobatinya

5.Penyakit ginjal kronis

Ginjal yang tidak dapat mengeluarkan asam urat dengan baik meningkatkan risiko asam urat, terutama pada wanita pascamenopause.

6.Makanan tidak sehat

Pola makan sangat berpengaruh dalam mengelola gejala asam urat. Beberapa makanan yang tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, antara lain daging merah dan jeroan, kerang, udang, lobster, kepiting, ikan sarden, ikan teri, minuman manis dan alkohol. 

Gejala asam urat tahap awal

  • Nyeri sendi yang datang secara berkala atau semakin parah di malam hari
  • Pembengkakan dan kemerahan pada sendi
  • Kehangatan dan nyeri pada sendi yang terkena
  • Penurunan rentang gerak sendi

Pilihan pengobatan asam urat

  • NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid): mengurangi nyeri dan peradangan.
  • Kolkisin: mengurangi rasa sakit dan peradangan serta mencegah serangan di masa depan.
  • obat penurun asam urat: Seperti allopurinol, untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.
  • Steroid: dapat diresepkan jika NSAID atau kolkisin tidak efektif.

Baca Juga: Tips Ampuh Agar Asam Urat Normal Wanita Tetap Stabil, Lakukan Cara Berikut Ini

Mencegah serangan Asam urat pada wanita

  • Menghindari makanan yang mengandung purin tinggi
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Berolahraga secara teratur
  • Menjaga kecukupan cairan tubuh

Itulah informasi lengkap mengenai gejala asam urat pada wanita yang bisa Anda pahami.

Selanjutnya: Pengguna Super App BRImo Capai 40 Juta per Kuartal I-2025, Transaksi Rp 1.599 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News