MOMSMONEY.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan wabah chikungunya yang sejak Maret lalu meningkat di pulau-pulau di Samudra Hindia. Mari kenali gejala chikungunya berikut ini.
Dalam keteranga tertulis yang Momsmoney.id terima, lokasi utama penyebaran wabah terbesar chikungunya berada di La Réunion, Mayotte, dan Mauritius.
Kemudian, wabah chikungunya menyebar ke negara-negara di Asia Selatan dan Asia Timur.
"Penyebarannya menyerupai kejadian 20 tahun yang lalu, ketika wabah besar bermula di Samudra Hindia sebelum menyebar secara global dan menginfeksi hampir setengah juta orang," sebut WHO.
Penyebaran chikungunya juga berlanjut di negara-negara endemic, seperti di Amerika, dengan lebih dari 200.000 kasus telah dilaporkan tahun ini.
Chikungunya adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang menyebabkan demam serta nyeri sendi.
Virus ini dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti and Aedes albopictus atau nyamuk hutan, khususnya pada siang hari.
Secara global, chikungunya telah terdeteksi dan penularannya tersebar di 119 negara, baik saat ini maupun masa sebelumnya.
Baca Juga: Ini Dia 3 Fase Demam Berdarah pada Anak dan Cara Menanganinya
Perkiraan terbaru menyebutkan, terdapat 5,6 miliar orang yang tinggal di kawasan memungkinkan penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes, termasuk chikungunya, demam berdarah, dan Zika.
Di tempat orang yang memiliki imun lemah atau tidak ada kekebalannya, virus ini bisa menyebabkan wabah secara cepat dan besar, menginfeksi sampai dengan tiga perempat populasi. Sehingga, memberikan tekanan besar pada sistem pelayanan kesehatan.
Perawatan gejala chikungunya
Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk chikungunya. Perawatan gejala chikungunya bisa dilakukan dengan:
- menggunakan paracetamol (asetaminofen) atau metamizol untuk meredakan demam serta nyeri sendi
- memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik lalu istirahat yang cukup untuk mendukung proses pemulihan
- mengunjungi tenaga medis jika diperlukan
Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri serta keluarga adalah dengan mencegahnya, seperti menghindari gigitan nyamuk.
Cara lain yang efektif dan bisa dilakukan meliputi:
- Menggunakan obat nyamuk (mengandung DEET, IR3535, atau picaridin) pada kulit atau pakaian yang terbuka, dengan mengikuti petunjuk pada kemasan
- Mengenakan pakaian pelindung, seperti lengan panjang dan celana panjang, terutama pada siang hari ketika nyamuk penyebar chikungunya sedang aktif menggigit
- Tidur di bawah kelambu nyamuk, khususnya pada siang hari
- Gunakan jaring anti nyamuk pada pintu dan jendela atau tutup rapat agar nyamuk tidak masuk ke dalam ruangan
- Bersihkan dan buang air tergenang dari barang-barang seperti ban bekas, ember, dan pot bunga karena tempat-tempat tersebut merupakan tempat berkembang biak bagi nyamuk
Baca Juga: Begini Peran Orangtua Untuk Mencegah Anak Terkena Demam Berdarah Dengue
Gejala chikungunya
Gejala dari chikungunya biasanya muncul empat sampai delapan hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala yang dapat dirasakan berupa:
- demam tinggi secara tiba-tiba
- nyeri sendi
- nyeri otot
- ruam kulit
- sakit kepala
- kelelahan
- kadang-kadang mual
Kebanyakan orang membaik setelah seminggu, tetapi nyeri sendi dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.
Kelompok yang rentan terkena penyakit ini meliputi:
- orang tua (khususnya yang berusia di atas 65 tahun)
- bayi dan anak-anak kecil
- wanita hamil
- orang yang menderita tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, atau kondisi kesehatan lainnya.
Berdasarkan bukti ilmiah saat ini, orang yang sudah terkena chikungunya jarang terkena lagi untuk yang kedua kalinya, tetapi penelitiannya masih dilakukan.
Diagnosisnya pun harus melalui tes laboratorium. Mulai dari minggu pertama setelah muncul gejala, dapat dilakukan dengan mendeteksi virus dalam sampel darah menggunakan tes molekuler atau isolasi virus.
Setelah itu, tes dapat mendeteksi antibodi (respons imun tubuh) terhadap virus.
Peran dari pihak berwenang juga diperlukan untuk mencegah penyebaran chikungunya.
Caranya, dengan menyemprotkan insektisida di daerah yang terdampak (fogging nyamuk) dan menerapkan penyemprotan insektisida pada tempat nyamuk biasanya hinggap (penyemprotan residu dalam ruangan) untuk membunuh nyamuk dewasa.
Pada akhirnya, pencegahan chikungunya memerlukan usaha dari seluruh pihak.
Dengan meminimalisir atau memberantas tempat berkembang biak nyamuk dan melindungi diri dari gigitan nyamuk, risiko penularan akan berkurang secara signifikan dan wabah dapat dicegah.
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Hari Ini (17 Agustus) Jawa Barat: Bandung, Bekasi, Bogor, dan Depok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News