Bugar

Berapa Level Kadar Gula Darah yang Berbahaya bagi Penderita Diabetes

Berapa Level Kadar Gula Darah yang Berbahaya bagi Penderita Diabetes

MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, berapa level kadar gula darah yang berbahaya bagi penderita diabetes ya? Ini ulasannya!

Diabetes adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah dengan baik, baik karena kekurangan insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk merespons insulin secara efektif.

Salah satu tantangan terbesar bagi penderita diabetes adalah menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa berbahaya dan menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami berapa level kadar gula darah yang dianggap berbahaya bagi penderita diabetes.

Baca Juga: 8 Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi

Berapa level kadar gula darah yang berbahaya bagi penderita diabetes?

Melansir dari laman Very Well Health, ini dia level kadar gula darah yang berbahaya bagi penderita diabetes:

1. Level kadar gula darah rendah yang berbahaya

Jika Anda adalah penderita diabetes dan pernah mengalami gula darah rendah, Anda pasti tahu betapa tidak nyamannya kondisi tersebut dan betapa menakutkannya saat hal ini terjadi secara tiba-tiba.

Gejala gula darah rendah bisa berbeda-beda pada setiap orang, namun beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:

  • Gemetar
  • Mudah marah atau tidak sabar
  • Kebingungan, kecemasan, atau gugup
  • Rasa lapar berlebihan
  • Detak jantung meningkat (takikardia)
  • Berkeringat atau menggigil
  • Pusing atau merasa lemah
  • Mual
  • Kulit pucat
  • Rasa kantuk
  • Penglihatan kabur
  • Kesemutan atau mati rasa di bibir, lidah, atau pipi
  • Sakit kepala
  • Masalah koordinasi atau gerakan yang canggung
  • Mimpi buruk atau menangis saat tidur
  • Kejang

American Diabetes Association (ADA) mendefinisikan hipoglikemia berdasarkan tingkat keparahannya:

  • Hipoglikemia Tingkat 1: Kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL tetapi lebih dari atau sama dengan 54 mg/dL (3,0 mmol/L). Pada tahap ini, gejala mungkin mulai muncul, namun masih bisa ditangani dengan penyesuaian pola makan atau pemberian karbohidrat cepat.
  • Hipoglikemia Tingkat 2: Kadar gula darah turun di bawah 54 mg/dL. Pada tahap ini, gula darah sangat rendah, yang bisa menyebabkan gangguan pada fungsi otak dan tubuh, serta memerlukan tindakan cepat untuk mengatasi gejala. Tanpa penanganan, kondisi ini bisa membuat penderitanya kehilangan kesadaran.
  • Hipoglikemia Tingkat 3: Ini adalah hipoglikemia parah yang menyebabkan perubahan pada fungsi mental atau fisik yang memerlukan bantuan orang lain untuk mengatasi. Pada tahap ini, penderita tidak bisa mengatasi gula darah rendah secara mandiri. Hipoglikemia tingkat 3 sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1 yang menggunakan insulin. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi kejang, kehilangan kesadaran, atau bahkan koma.

Baca Juga: Inilah Pilihan Makanan yang Menjaga Kestabilan Gula Darah Anda

2. Level kadar gula darah tinggi yang berbahaya

Hiperglikemia kronis atau gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil (mikrovaskular) dan pembuluh darah besar (makrovaskular).

Bagi penderita diabetes, target gula darah harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing, termasuk usia, jenis diabetes, durasi penyakit, dan masalah kesehatan lainnya. Namun, secara umum, target kadar gula darah untuk orang dewasa dengan diabetes adalah:

  • Gula darah puasa: 80 hingga 130 mg/dL
  • Gula darah setelah makan (1-2 jam setelah makan): Kurang dari 180 mg/dL

Gula darah dianggap berbahaya ketika sering melebihi angka-angka ini, terutama jika terjadi berulang kali.

Jika Anda melihat pola gula darah yang tinggi, atau jika kadar gula darah meningkat dan disertai gejala-gejala tertentu, maka itu bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu diatasi dengan perubahan pengobatan.

Gula darah tinggi juga dianggap berbahaya ketika disertai dengan keton dalam darah, yang sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1. Ketosis ini dapat menjadi masalah serius dan memerlukan perhatian medis.

Adapun beberapa gejala umum gula darah tinggi sebagai berikut:

  • Haus yang berlebihan (polidipsia)
  • Sering buang air kecil (poliuria)
  • Rasa lapar yang meningkat (polifagia)
  • Penglihatan kabur
  • Kelelahan
  • Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki

Pada kadar gula darah yang sangat tinggi, dapat terjadi dua kondisi darurat yang berbahaya, yaitu Ketoasidosis Diabetik (DKA) dan Sindrom Hiperglikemik Non-Ketosik Hiperosmolar (HHNS). Keduanya membutuhkan perhatian medis segera.

Baca Juga: Apakah Stres Bisa Membuat Gula Darah Naik? Ini Penjelasannya

Ketoasidosis diabetik (DKA)

DKA terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk mengolah glukosa, sehingga tubuh mulai membakar lemak untuk energi dan menghasilkan keton yang dapat membuat darah menjadi asam. Hal ini bisa berbahaya dan memerlukan penanganan medis yang segera. Gejala DKA termasuk:

  • Haus yang berlebihan
  • Sering buang air kecil
  • Pernapasan cepat dan dalam (pernapasan Kussmaul)
  • Mual, muntah, dan sakit perut
  • Kulit dan mulut kering
  • Nafas berbau seperti buah
  • Nyeri otot dan kelelahan ekstrem

Jika tidak segera ditangani, DKA dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian.

Baca Juga: 11 Obat Herbal Penurun Gula Darah Alami yang Efektif

Sindrom hiperglikemik non-ketosik hiperosmolar (HHNS)

HHNS lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2 yang memiliki infeksi atau kondisi medis lain yang memperburuk gula darah mereka. Kondisi ini dapat menyebabkan gula darah sangat tinggi (lebih dari 600 mg/dL) dan gejala lainnya seperti:

  • Peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil
  • Kelemahan
  • Mual
  • Penurunan berat badan
  • Mulut dan kulit kering
  • Demam
  • Kebingungan dan kejang

HHNS juga memerlukan perhatian medis segera.

Baca Juga: 8 Buah Sehat yang Bagus untuk Dikonsumsi Penderita Diabetes

Kapan harus memeriksa keton?

Memeriksa keton dalam darah sangat penting ketika kadar gula darah tinggi, khususnya di atas 240 mg/dL.

Pemeriksaan keton sangat dianjurkan bagi mereka yang menggunakan insulin atau pompa insulin, atau bagi mereka yang mengalami gula darah yang tidak turun meski sudah diberi dosis insulin tambahan.

Nah, demikianlah informasi tentang berapa level kadar gula darah yang berbahaya bagi penderita diabetes. Semoga membantu, ya!

Selanjutnya: Cek Harga Tecno POVA 6 Semua Varian di Januari 2025, Cuma Rp 2 Jutaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News