Bugar

Benarkah Kacang Tanah Jadi Penyebab Asam Urat Tinggi? Simak Faktanya di Sini

Benarkah Kacang Tanah Jadi Penyebab Asam Urat Tinggi? Simak Faktanya di Sini

MOMSMONEY.ID - Kacang tanah memang sering masuk daftar makanan penyebab asam urat tinggi yang perlu diwaspadai oleh penderita asam urat. Meskipun tidak seberat jeroan atau seafood, kacang tanah tetap tergolong sebagai makanan yang mengandung purin.

Dalam jumlah besar, konsumsi kacang tanah atau selai kacang bisa berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat. Jika Anda termasuk penderita asam urat, membatasi atau bahkan menghindari konsumsi kacang tanah adalah langkah bijak. 

Perlu diketahui juga bahwa 1 ons kacang tanah mentah tanpa garam mengandung sekitar 21 mg purin. Kandungan tersebut hampir 20% dari asupan harian maksimum untuk penderita asam urat.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat

Melansir dari Healthline, berikut ini penjelasan mengenai konsumsi kacang tanah yang dianggap sebagai penyebab asam urat tinggi:

Haruskah menghindari kacang tanah?

Kacang tanah mengandung purin dan bisa mempengaruhi kadar asam urat, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan secara rutin. Jika Anda sedang menjalani diet rendah purin atau memiliki riwayat asam urat, sangat disarankan untuk menghindari konsumsi kacang tanah. 

Sebagai gantinya, pilihlah sumber protein nabati lain yang lebih aman untuk tubuh Anda. Ingat, menjaga pola makan bukan berarti harus meninggalkan semua makanan favorit. 

Cara aman konsumsi kacang tanah untuk penderita asam urat

1. Kenali kandungan purin dalam kacang tanah

Kacang tanah mengandung purin dalam jumlah sedang yaitu sekitar 21 mg purin per 28 gram. Purin adalah zat alami yang akan diurai menjadi asam urat dalam tubuh. 

Jika dikonsumsi secara berlebihan, kacang tanah tetap bisa memicu peningkatan kadar asam urat. Namun jika dibandingkan makanan lain seperti jeroan atau seafood, kadar purin dalam kacang tanah tidak terlalu tinggi. 

2. Batasi jumlah konsumsi harian

Untuk penderita asam urat, batasi konsumsi kacang tanah tidak lebih dari 2-3 kali seminggu, dengan porsi kecil. Hindari ngemil tanpa kontrol karena kalori dan lemaknya juga cukup tinggi.

Jika Anda merasa nyeri sendi atau tanda-tanda asam urat meningkat setelah mengonsumsinya, segera hentikan dan konsultasikan ke dokter. Tiap tubuh punya toleransi berbeda terhadap makanan tinggi purin, jadi penting untuk mengenali reaksi tubuh Anda sendiri.

Baca Juga: Asam Urat Tinggi Kambuh Terus? Coba Minum Air Lemon dengan Cara Berikut

3. Pilih jenis kacang tanah yang lebih sehat

Jika ingin mengonsumsi kacang tanah, hindari produk olahan seperti kacang goreng, kacang asin, atau selai kacang dengan tambahan gula, garam, dan lemak trans. Sebaiknya pilih kacang tanah rebus atau panggang tanpa garam, selai kacang alami tanpa tambahan gula dan minyak.

Cara pengolahan yang sehat akan membantu tubuh mencerna dengan lebih baik tanpa meningkatkan risiko peradangan.

4. Konsumsi bersama makanan rendah purin

Agar lebih aman, konsumsi kacang tanah bersamaan dengan makanan yang rendah purin seperti sayuran hijau, buah rendah fruktosa dan biji-bijian utuh. Pola makan seimbang membantu tubuh menetralkan kadar purin yang masuk dari sumber makanan lain.

Anda bisa mengonsumsi roti gandum isi selai kacang alami dengan potongan apel dan teh hijau tanpa gula. Kombinasi ini mengenyangkan, enak dan lebih aman untuk penderita asam urat.

5. Perbanyak minum air putih

Salah satu cara alami untuk mengurangi risiko penumpukan asam urat adalah memastikan tubuh tetap terhidrasi. Minum cukup air membantu ginjal membuang asam urat lebih efisien. 

Saat Anda mengonsumsi makanan tinggi purin, pastikan Anda juga meningkatkan asupan air untuk membantu pencernaan dan detoksifikasi alami.

Itulah berbagai detail menarik terkait informasi konsumsi kacang tanah yang dianggap sebagai penyebab asam urat tinggi. Batasi konsumsi makanan tinggi purin yang bisa memperparah kondisi Anda.

Selanjutnya: Makin Panas, Donald Trump Punya Niat Dongkel Ketua The Fed Jerome Powell

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News