AturUang

Awas Jebakan Modus Salah Transfer, Berikut Tips Lindungi Data dari BCA

Awas Jebakan Modus Salah Transfer, Berikut Tips Lindungi Data dari BCA

MOMSMONEY.ID –  Jangan kaget kalau akhir-akhir ini tiba-tiba ada uang masuk ke rekeningmu. Pasalnya, belakang ini ada modus baru jebakan uang salah transfer. Jadi kronologisnya, banyak orang yang tiba-tiba ditransfer sejumlah uang dari seseorang yang tidak dikenal. Lalu setelah ditransfer, biasanya korban akan dihubungi dan mengatakan bahwa “uang tersebut salah transfer, tolong dikembalikan”.

Orang Indonesia itu dikenal dengan kebaikannya. Kalau ada orang yang mengaku salah transfer, tanpa curiga apa-apa biasanya langsung dikembalikan. Anehnya, dia bisa tahu dari mana data rekeningmu? Tahu dari mana nomor teleponmu? Dan uang itu uang apa?

Modus penipuan ini terjadi karena pelaku sudah mengetahui data-data pribadi Anda seperti KTP, nomor rekening, nomor HP, dan lain-lain. Kebocoran sebagian data masyarakat memang saat ini sudah terjadi.

Uang itu ternyata uang pinjaman online (pinjol) ilegal. Akibatnya, setelah mengembalikan uang transfer tersebut, bulan depan kamu akan mendapat tagihan dari pinjol ilegal. Bahkan ada korban yang mendapatkan tagihan beruntun dan dia tidak tahu itu dari mana.

Baca Juga: Atasi Kejahatan Digital, Bank Neo Ajak Masyarakat Terapkan 5 Langkah Cyber Hygiene

Solusinya harus lakukan tindakan apa? Ketika Anda terima uang salah transfer, biasanya kita terlalu lugu untuk tanpa pikir panjang mengembalikannya. Nah, celah inilah yang dimanfaatkan oleh penipu. Jadi apa dong tindakan kita?

·       Kritislah dalam bersikap. Seharusnya penipuan ini dapat dihindari jika kamu cek dulu sumbernya. Kalau tidak jelas, tolak aja. DON’T KNOW, KASIH NO!

·       Segera laporkan ke Halo BCA via aplikasi haloBCA (bebas pulsa), atau via telepon ke 1500888.

·       Segera lapor juga ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan), katakan bahwa Anda tidak kenal siapa orang yang mentransfer uang tersebut, agar Anda juga tidak dikenakan pasal pencucian uang, karena uang tersebut bisa saja itu uang panas, judol dll.

·       Hal terpenting adalah menjaga kerahasiaan data pribadi seperti data KTP, nomor rekening bank, nomor HP, dan lain-lain agar data Anda tidak sampai jatuh ke tangan fraudster.

Baca Juga: Waspada Kejahatan Berkedok Social Engineering, Ini Tips dari BSI

Selanjutnya: Pendapatan Premi Asuransi Jiwa dari Unit Syariah Makin Mekar pada Kuartal I-2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News