MOMSMONEY.ID- Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam industri tambak udang, meski menjadi salah satu produsen terbesar dunia.
Sekitar 82% tambak dioperasikan secara tradisional, menghasilkan produktivitas rendah dan berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan, termasuk degradasi mangrove dan pencemaran air.
Untuk menjawab tantangan ini, Aquarev, perusahaan sosial berbasis teknologi, menawarkan pendekatan terintegrasi yang mencakup renovasi tambak, pendampingan teknis, dan sistem pemantauan digital.
Aquarev menggandeng Koltiva untuk memastikan transparansi dalam rantai pasok melalui pelacakan panen berbasis data.
“Model kami berbasis komunitas, dengan sistem klaster dan pembagian risiko,” kata Retno Nuraini, Head of Partnerships Aquarev, dalam keterangan resmi Selasa (22/7).
Ia menyebutnya, pendekatan ini memperkuat keberhasilan panen dan tata kelola usaha yang inklusif.
Baca Juga: Cikarang Listrindo Kembangkan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas
Aquarev juga fokus pada pelestarian lingkungan melalui penanaman mangrove dan edukasi petambak. Upaya ini bertujuan menjaga ekosistem pesisir yang penting bagi keberlangsungan budidaya udang.
Salah satu lokasi program berada di Pasangkayu, Sulawesi Barat. Di sana, keluarga petambak H. Siala dan putranya Muchtar telah menjalani lima panen parsial sejak April 2025 dengan produktivitas rata-rata 38,5 ton per hektare. Tambak ini diproyeksikan mencapai lebih dari 43 ton hingga akhir Juli.
Di sisi pemasaran, para petambak tak lagi kesulitan menjual hasil panen. "Karena kualitas udangnya terjaga, harga yang kami terima lebih baik," ujar Muchtar, yang kini aktif mendampingi usaha keluarga.
Aquarev juga mendorong penerapan sertifikasi Aquaculture Stewardship Council (ASC) dan mengembangkan inisiatif Blue Carbon yang menggabungkan konservasi mangrove dengan kegiatan budidaya. Studi pemanfaatan energi surya juga dilakukan untuk mengurangi emisi karbon di lokasi tambak.
"Keberhasilan tambak tidak hanya soal hasil panen.Yang lebih penting adalah kemandirian petambak dan keberlanjutan lingkungan," ucap Retno.
Selanjutnya: Daftar HP Samsung Harga Rp 1 Jutaan di Juli 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News