BisnisYuk

Allo Bank dan Advance.AI Berkolaborasi Dalam Hadapi Ancaman Deepfake

Allo Bank dan Advance.AI Berkolaborasi Dalam Hadapi Ancaman Deepfake

MOMSMONEY.ID - Allo Bank Indonesia dan Advance.AI menyoroti tingginya potensi ancaman penipuan berbasis deepfake di sektor keuangan nasional. Terutama, dalam proses verifikasi identitas digital dan oboarding nasabah.

Dalam mengantisipasi proses verifikasi identitas nasabah agar tidak salah, Allo Bank sudah mengajak Advance.AI sejak awal aplikasi bank digital ini berdiri di 2022 hingga saat ini untuk menciptakan teknologi proses verifikasi yang aman, nyaman, dan akurat. 

Lapisan proses verifikasi harus ditingkatkan sebab penggunaan konten buatan artificial intteligence (AI) seperti wajah sintetis, suara tiruan dan dokumen palsu meningkat dan membuat penipuan deepfake semakin mudah terjadi dan sulit dideteksi.

Mulai dari serangan berbasis electronic Know Your Customer sintetis, hingga penipuan lewat panggilan video multipihak, para pelaku kejahatan siber kini semakin menyasar bank digital dan platform fintech yang sangat mengandalkan proses layanan mandiri jarak jauh. 

Menurut laporan Indonesia Anti Scam Center (IASC) sektor keuangan Indonesia mengalami kerugian lebih dari Rp 700 miliar hanya dalam kurun waktu tiga bulan, di November 2024 hingga Februari 2025. Kerugian ini mencakup sejumlah kasus penipuan berbasis deepfake

OJK pun sudah menyatakan bahwa deepfake merupakan ancaman nyata bagi industri keuangan di Indonesia, serta menekankan pentingnya edukasi publik dan kampanye literasi digital yang berkelanjutan. 

Baca Juga: East Ventures Rilis Riset Lanskap AI di Kawasan Asia Tenggara, Ini Hasilnya

Munculnya alat Scam as a Service kini juga memungkinkan siapa pun termasuk pelaku non teknis maupun sindikat kejahatan untuk dengan mudah membuat konten deepfake, sehingga semakin memperbesar potensi serangan terhadap sektor keuangan. 

Ganda Raharja Rusli Director of Risk Compliance and Legal Allo Bank Indonesia mengatakan proses onboarding digital memang memberikan kenyamanan dan efisiensi lebih bagi pengguna.

Namun, kemudahan ini juga membuka celah baru bagi aksi penipuan, termasuk penyalahgunaan teknologi deepfake

Oleh sebab itu, bank digital perlu menerapkan strategi optimasi risiko yang mampu penyeimbangkan antara pengalaman nasabah dan aspek keamanan guna menjaga kepuasan serta loyalitas jangka panjang. 

"Kemitraan jangka panjang Allo Bank dengan Advance.AI yang berjalan tiga tahu, memungkinkan Allo Bank untuk terus menghadirkan visi sebagai platform perbankan digital," kata Ganda. 

Menurut Ganda bank digital perlu mengadopsi langkah-langkah antisipatif yang seimbang. Salah satunya dengan integrasi teknologi deteksi multidimensi dan sistem verifikasi berbasis kecerdasan buatan menjadi kunci untuk memastikan perlindungan optimal bagi nasabah. 

Baca Juga: IBM Berkolaborasi dengan Hacktiv8 Guna Meningkatkan Keterampilan AI Calon Developer

Melihat tingginya volume transaksi online serta ketergantungan pada prses eKYC, Allo Bank dan Advance.AI mendorong pelaku industri untuk menerapkan pendekatan security by design.

Sistem deteksi penipuan ini diintegrasikan sejak awal dan diterapkan secara menyeluruh sepanjang siklus hidup akun nasabah. 

Metode deteksi dan pencegahan penipuan ini mencakup, deteksi liveness dan biometrik wajah, verifikasi multimodal yang menggabungkan biometrik, perilaku pengguna dan kecerdasan perangkat. 

Ada juga metode autentikasi adaptif berdasarkan skor risiko dan pola perilaku, serta pengembangan produk yang berkelanjutan. 

Anggraini Rahayu, Country General Manager Advance.AI mengatakan, Kamis (17/7),  pendekatan keamanan yang proaktif tidak hanya penting untuk melindungi pengguna dari potensi kerugian pribadi, tetapi juga krusial dalam menjaga reputasi keuangan. 

Selanjutnya: OJK Catat Pertumbuhan Investasi Asuransi Jiwa, Begini Kondisi Sejumlah Pemain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News