MOMSMONEY.ID - Apakah skor BI Checking atau SLIK OJK mempengaruhi anggota keluarga dalam satu KK atau tidak? Simak tips mengatasinya agar pengajuan kredit lancar.
Pernah dengar cerita, seseorang gagal mengajukan pinjaman karena anggota keluarganya punya catatan kredit buruk?
Hal ini sering menimbulkan pertanyaan: apakah skor BI Checking berlaku untuk satu KK? Jika iya, tentu akan menjadi masalah besar bagi keluarga yang sedang butuh dana.
Mari kita kupas tuntas bagaimana sistem ini bekerja dan apakah benar bisa mempengaruhi semua orang dalam Kartu Keluarga.
Baca Juga: Trauma Keuangan Vikarius, Stres Finansial Orang Lain Mengubah Cara Mengelola Uang
Apa itu BI checking dan SLIK OJK?
Melansir dari OCBC, BI Checking adalah sistem pencatatan riwayat kredit yang dulunya dikelola oleh Bank Indonesia. Fungsinya adalah melihat seberapa lancar seseorang membayar cicilan atau kredit.
Namun sejak 1 Januari 2018, kewenangan ini beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berganti nama menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK OJK). Meski nama dan pengelolanya berubah, fungsi utamanya tetap sama: memantau kelayakan kredit setiap individu.
Kategori skor kredit dalam SLIK OJK:
- Skor 1: Cicilan dibayar tepat waktu dan lancar.
- Skor 2: Tunggakan 1–90 hari.
- Skor 3: Tunggakan 91–120 hari.
- Skor 4: Tunggakan 121–180 hari.
- Skor 5: Kredit macet lebih dari 180 hari.
Apakah skor BI checking berlaku untuk satu KK?
Jawabannya: tidak sepenuhnya. SLIK OJK bersifat personal, setiap orang punya catatan kredit masing-masing, sehingga secara teknis, skor kredit satu orang tidak otomatis mempengaruhi semua anggota keluarga dalam KK.
Namun, ada pengecualian untuk suami dan istri. Karena terikat pernikahan, beberapa bank atau lembaga keuangan dapat mempertimbangkan skor kredit pasangan saat memutuskan persetujuan kredit.
"Secara hukum, pasangan suami istri memiliki keterkaitan dalam harta bersama, sehingga riwayat kredit salah satunya bisa jadi pertimbangan bank," jelas Ahmad R., analis perbankan.
Baca Juga: Ini 5 Manfaat Kas Kecil bagi Kelancaran Keuangan Usaha, yuk Simak
Kenapa suami istri bisa saling memengaruhi skor kredit?
Bank melihat suami-istri sebagai satu kesatuan ekonomi. Artinya, jika salah satu punya kredit macet, pihak bank khawatir risiko gagal bayar akan lebih tinggi. Inilah sebabnya meski BI Checking bersifat personal, kondisi pasangan bisa ikut memengaruhi.
Bagaimana solusinya?
Jika ingin agar skor kredit benar-benar terpisah, terutama untuk kepentingan pengajuan pinjaman, salah satu solusi adalah perjanjian pisah harta.
Langkahnya:
1. Buat perjanjian pisah harta di hadapan notaris.
2. Pastikan perjanjian ini disepakati bersama antara suami dan istri.
3. Dasar hukum: Pasal 29 UU Perkawinan jo Putusan MK No. 69/PUU-XIII/2015.
4. Perjanjian bisa dibuat sebelum atau setelah menikah.
Dengan adanya perjanjian ini, bank akan menganggap harta dan tanggung jawab kredit kedua belah pihak terpisah, sehingga peluang persetujuan pinjaman lebih besar.
Baca Juga: Pentingnya Surat Pengakuan Hutang untuk Melindungi Keuangan Keluarga
Tips menjaga skor kredit tetap baik
- Bayar cicilan tepat waktu, jangan tunggu jatuh tempo.
- Gunakan pinjaman sesuai kemampuan bayar.
- Hindari membuka banyak pinjaman dalam waktu bersamaan.
- Cek riwayat kredit secara berkala di SLIK OJK.
Skor BI Checking atau SLIK OJK tidak otomatis berlaku untuk seluruh anggota KK, tapi hubungan suami istri dapat menjadi pertimbangan bank dalam persetujuan kredit. Jika ingin memisahkan risiko kredit, perjanjian pisah harta bisa menjadi solusi.
Jadi, sebelum mengajukan pinjaman, pastikan catatan kredit kamu dan pasangan dalam kondisi sehat. Ingat, skor kredit yang baik bukan hanya membuka peluang pinjaman disetujui, tapi juga membuat bunga kredit lebih ringan.
Selanjutnya: 5 Strategi Investasi Cerdas yang Bisa Kamu Mulai Hari Ini untuk Gaji Pas-pasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News