MOMSMONEY.ID - Ada alasan mengapa Anda tak boleh membuang bahan makanan sembarangan ke saluran wastafel dapur / kitchen sinkmu.
Sebab saluran wastafel tidak didesain untuk menghancurkan makanan yang dibuang ke dalamnya, melainkan hanya untuk mengalirkan kotoran & sabun bekas cuci piring.
Agar saluran pencuci piringmu lancar dan tak menimbulkan masalah di kemudian hari, mari simak beberapa makanan terlarang yang tak boleh dibuang pada saluran wastafel.
Baca Juga: 6 Cara Efektif Hilangkan Bau Bawang di Tangan Bekas Memasak, Moms Wajib Tahu
Tulang
Tulang termasuk salah satu bahan makanan yang paling susah untuk dibersihkan dalam saluran wastafel, sebab teksturnya sangat keras.
Tulang-tulang sisa yang tak sengaja jatuh dalam saluran pembuangan akan terus berputar & merusak sistem saluran secara bertahap.
Minyak
Meski minyak berbentuk cair, namun ternyata minyak bisa bikin saluran wastafel mampet!
Sebab, melansir dari Cookist, sekalipun bentuknya cair namun minyak cepat membeku membentuk balok yang berdimensi. Akibatnya, minyak mampu menyumbat saluran wastafel cuci piring.
Baca Juga: Berdampak pada Kesehatan, Ikuti 5 Cara Membersihkan Pestisida dari Buah dan Sayur
Namun jika tak ada pilihan lain selain membuangnya ke saluran wastafel, maka disarankan untuk mengalirkan air panas ke saluran wastafel selama 2 menit lamanya agar minyak meluruh.
Ampas kopi
Meski berukuran kecil, namun ampas kopi dapat merusak pipa pembuangan & membuat saluran jadi mampet.
Dilansir dari Daily Mail, ampas kopi disebut sebagai penyebab terburuk adanya sumbatan pada saluran wastafel pencuci piring.
Maka sebelum mencuci gelas bekas minum kopi, buanglah terlebih dahulu ampas kopi ke tempat sampah.
Baca Juga: Tips Memasak ala Koki Profesional Supaya Nutrisi dalam Makanan Tak Menguap
Pasta & nasi
Dari pasta hingga nasi (termasuk beras) adalah jenis makanan terburuk yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pencuci piring.
Sebab nasi maupun pasta dapat mengembang apabila terus menerus terkena air & berakhir menyumbat sistem drainase. Maka pilihan yang terbaik adalah dengan membuangnya ke tong sampah.
Namun tak masalah apabila ada 1-2 butir beras yang jatuh ke dalam saluran wastafel, asalkan segera dibersihkan.
Buah & sayuran berserat
Bikin mampet saluran wastafel cuci piring, buah dan sayuran yang berserat dilarang dibuang begitu saja.
Serat panjang tersebut dapat ditemui pada kulit jagung, daging labu, seledri, kulit buah jeruk, hingga asparagus.
Baca Juga: Perbedaan Tepung Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah dalam Dunia Kuliner
Cangkang telur
Melansir Times of India, cangkang telur juga dapat membuat saluran wastafel mampet meski tak separah bahan lainnya.
Selaput bening pada bagian dalam cangkang dapat menempel pada sisi-sisi saluran & menyebabkan masalah di kemudian hari.
Cangkang telur juga tak dapat diuraikan oleh bakteri di dalam septic tank.
Baca Juga: Mentimun vs Zukini, Perbedaan 2 Jenis Sayuran yang Serupa Tapi Tak Sama
Kulit kentang
Mirip seperti selaput bening pada kulit telur, kulit kentang pun dapat tak sengaja lolos dari saluran pencuci piring. Namun di kemudian hari, kulit kentang akan terjepit dalam saluran pembuangan & menghalangi makanan lain untuk melewatinya.
Sebab kulit kentang kaya akan pati yang cenderung membuatnya jadi “membengkak” layaknya beras yang diberi air.
Anda juga harus berhati-hati dengan sayuran & kacang-kacangan yang mengandung pati, sebab akan menimbulkan masalah yang sama.
Baca Juga: Perbedaan Daging Merah vs Daging Putih, Mana yang Kandungan Nutrisinya Lebih Tinggi?
Biji-bijian & kacang
Biji hingga kacang terlalu keras & padat untuk digiling dalam sistem pembuangan limbah.
Jika ini terjadi terus menerus, maka tak heran apabila nanti saluran wastafel akan tersumbat oleh adanya biji yang tersangkut ini.
Adapun bilah dalam sistem pembuangan limbah rumahmu yang akan cepat tumpul & mengurangi masa pakainya.
Jadi untuk Moms yang suka membuang makanan sisa ke saluran wastafel cuci piring, ada baiknya berhenti melakukan hal tersebut agar saluran tak mampet & menimbulkan masalah di kemudian hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News