MOMSMONEY.ID - Ini dia ciri kepribadian otrovert yang langka dan baru. Apakah Anda memiliki cirinya?
Istilah introvert dan ekstrovert sudah lama dikenal. Introvert kerap digambarkan sebagai sosok pendiam dan reflektif, sementara ekstrovert lebih menonjol dengan sifat ramah serta mudah bergaul.
Lalu hadir juga istilah ambivert yang berada di tengah-tengah keduanya. Namun, perkembangan riset kepribadian tidak berhenti di sana. Pada 2025, istilah baru yang disebut otrovert mulai banyak dibicarakan.
Psikiater asal Amerika, Dr Rami Kaminski, memperkenalkan konsep otrovert untuk menggambarkan individu yang tidak sepenuhnya cocok dengan kerangka introvert, ekstrovert, maupun ambivert.
Otrovert adalah mereka yang tetap mendambakan koneksi sosial, tetapi dengan cara yang berbeda. Mereka bisa menikmati interaksi, namun lebih memilih hubungan yang autentik dibanding sekadar mengikuti arus sosial.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Otrovert? Tipe Kepribadian Baru Selain Introvert dan Ekstrovert
Kepribadian ini disebut langka karena cirinya tidak selalu mudah dikenali. Otrovert bisa hadir dalam sebuah pesta, tetapi tidak larut dalam keramaian.
Mereka mungkin populer di lingkungannya, namun tetap merasa sebagai orang luar yang mencari kedalaman relasi, bukan sekadar kuantitas pertemanan.
Lalu, apa saja ciri kepribadian otrovert yang langka? Melansir dari laman VegOut, berikut ini cirinya:
1. Lebih nyaman dalam kelompok kecil daripada keramaian
Seorang otrovert biasanya lebih suka berbincang secara mendalam dengan satu orang atau dalam kelompok kecil, dibanding ikut dalam komunitas besar.
Psikiater Dr. Rami Kaminski menjelaskan, hal ini bukan karena sifat pemalu, melainkan karena dorongan sosial mereka memang rendah. Jadi, bukan berarti anti-sosial, melainkan “agnostik kelompok”.
2. Tidak mudah terbawa suasana keramaian
Kaminski menggambarkan otrovert seperti “tidak tersambung lewat Bluetooth” ke suasana orang banyak. Misalnya, saat berada di pesta, mereka tetap bisa ramah, tetapi tidak serta-merta mengikuti emosi kolektif.
3. Lebih tertarik pada ide orisinal daripada perhatian publik
Otrovert cenderung menghargai pemikiran yang mandiri dan orisinal. Mereka lebih suka mengekspresikan diri daripada sekadar mencari tepuk tangan dari orang banyak.
Itulah sebabnya, mereka bisa aktif dalam diskusi, tetapi memilih mundur ketika pembicaraan berubah menjadi sekadar mencari kesepakatan bersama.
Baca Juga: 3 Jenis Kepribadian Toxic yang Wajib Dijauhi dalam Pertemanan, Termasuk Si Narsis
4. Bisa tampil ekstrovert, tapi tetap merasa “berbeda”
Banyak otrovert terlihat percaya diri saat tampil di depan umum atau memimpin sebuah acara. Namun, jauh di dalam hati, mereka merasa tidak sepenuhnya menjadi bagian dari kelompok itu.
Misalnya, mereka bisa terlihat karismatik di panggung, tetapi lebih memilih pulang lebih awal daripada ikut pesta setelah acara selesai.
5. Lebih menyukai identitas yang fleksibel daripada label tetap
Otrovert cenderung masuk ke sebuah komunitas untuk belajar atau berkontribusi, lalu keluar saat mulai merasa terikat terlalu kuat. Menurut Kaminski, hal ini merupakan “anugerah karena tidak terikat”, sebuah kekuatan untuk tetap cair dan tidak selalu terikat pada satu label atau kelompok tertentu.
6. Menghargai percakapan bermakna daripada basa-basi
Alih-alih berbincang ringan, otrovert lebih suka percakapan panjang yang penuh makna. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membahas satu topik dengan seseorang, lalu tidak berhubungan lagi dalam waktu lama tanpa merasa ada masalah.
Hubungan semacam ini lebih menekankan substansi dibanding frekuensi pertemuan.
Baca Juga: 5 Ciri Anda Punya Kepribadian Ambivert, Gabungan Introvert dan Extrovert
7. Merasa paling autentik saat bisa berbeda
Otrovert biasanya lebih kreatif ketika diberi ruang untuk berpikir di luar kebiasaan. Mereka suka berkolaborasi dengan cara yang tetap memberi kebebasan untuk mengambil jalan berbeda.
Banyak tokoh “orang luar” dalam sejarah, seperti seniman dan ilmuwan, menunjukkan pola serupa, yakni memberi kontribusi justru lewat perbedaan, bukan dengan menyesuaikan diri.
Itulah beberapa ciri kepribadian otrovert yang langka. Saat ini, istilah otrovert belum sepenuhnya diakui dalam psikologi akademis. Konsep ini lahir dari pengamatan klinis Dr. Kaminski, bukan dari penelitian panjang.
Namun, gagasan ini melengkapi spektrum kepribadian lain seperti introvert, ekstrovert, dan ambivert.
Bagi orang yang merasa tidak cocok dengan tiga label tersebut, istilah otrovert bisa menjadi cermin untuk memahami diri sendiri.
Selanjutnya: Awas! Rupiah Jisdor Melemah 6 Hari Beruntun Hingga Rabu (24/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News