MOMSMONEY.ID - Yuk, simak cara cerdas hindari kredit mobil macet agar keuangan tetap stabil dan skor kredit kamu tetap sehat di mata bank!
Kredit mobil memang menjadi jalan pintas bagi banyak orang untuk memiliki kendaraan tanpa harus membayar penuh di awal. Dengan sistem cicilan, mobil bisa langsung dimiliki dan dibayar dalam jangka waktu tertentu.
Namun, melansir dari OCBC, tak sedikit masyarakat yang akhirnya terjebak dalam masalah kredit macet karena perencanaan keuangan yang kurang matang.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) dapat mengganggu stabilitas finansial, baik bagi individu maupun lembaga keuangan.
Semakin lama cicilan menunggak, semakin besar pula beban bunga dan denda yang harus ditanggung.
“Menunda pembayaran cicilan bukan sekadar soal uang, tapi soal tanggung jawab dan rekam jejak keuangan yang bisa berdampak panjang,” kutip keterangan laman OCBC.
Baca Juga: prakiraan Cuaca Wilayah Yogyakarta Besok Sabtu 8 November 2025, Daerah Ini Hujan
Pahami dulu apa itu kredit macet
Kredit macet adalah kondisi di mana debitur gagal membayar cicilan sesuai waktu yang disepakati. Biasanya, status macet diberikan jika keterlambatan sudah mencapai lebih dari 180 hari.
Selain bunga dan pokok pinjaman, debitur juga dikenai denda tambahan yang membuat total utang membengkak.
Lebih jauh, kondisi ini bisa menurunkan skor kredit di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, yang berakibat pada sulitnya mengajukan pinjaman di masa depan.
Tak hanya itu, bank pun terkena dampak karena meningkatnya nilai NPL, yang menjadi indikator kesehatan keuangan lembaga tersebut.
1. Hitung kemampuan finansial sebelum kredit
Langkah pertama agar terhindar dari kredit macet adalah menghitung kemampuan finansial dengan jujur. Idealnya, cicilan kendaraan tidak melebihi 30% dari total pendapatan bulanan.
Contohnya, jika penghasilan kamu Rp10 juta per bulan, maka cicilan mobil maksimal sebaiknya Rp3 juta. Sisanya bisa dialokasikan untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan dana darurat.
Mengambil kredit di luar kemampuan hanya akan membuat arus kas harian terganggu dan risiko gagal bayar meningkat.
2. Siapkan dana darurat sebelum tanda tangan kontrak
Banyak orang menganggap dana darurat bukan prioritas. Padahal, tabungan ini menjadi benteng utama ketika kondisi keuangan terguncang, seperti kehilangan pekerjaan atau sakit.
Sebelum mengajukan kredit, pastikan kamu memiliki dana darurat minimal 6 kali dari pengeluaran bulanan. Dengan begitu, jika ada hal tak terduga, kamu tidak perlu mengorbankan cicilan atau berutang tambahan.
Baca Juga: Ini Jadwal KRL Commuter Line Jogja-Solo ke Palur Akhir Pekan 8-9 November 2025
3. Pilih tenor dan uang muka yang tepat
Tenor panjang memang membuat cicilan terlihat ringan, tapi total bunga yang dibayar bisa lebih besar. Sebaliknya, tenor pendek membuat cicilan bulanan terasa berat. Maka dari itu, pilih tenor yang paling sesuai dengan kemampuan keuanganmu.
Selain itu, meningkatkan uang muka (DP) juga bisa jadi solusi. Semakin besar DP, semakin kecil nilai cicilan per bulan dan semakin ringan beban bunga yang harus dibayar.
4. Disiplin mengatur arus keuangan bulanan
Kredit macet seringkali terjadi bukan karena pendapatan kecil, tapi karena gaya hidup konsumtif. Belanja online tanpa kontrol, nongkrong berlebihan, atau mengambil cicilan lain secara bersamaan bisa membuat kondisi finansial tak terkendali.
Buatlah rencana pengeluaran bulanan yang jelas: pisahkan rekening kebutuhan pokok, cicilan, dan tabungan. Pastikan pembayaran cicilan selalu dilakukan tepat waktu, karena keterlambatan satu kali saja bisa berdampak pada skor kredit.
5. Gunakan asuransi dan proteksi finansial
Selain asuransi kendaraan yang biasanya sudah termasuk dalam paket kredit mobil, ada baiknya kamu juga memiliki asuransi jiwa dan kesehatan.
Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan atau kehilangan pendapatan, cicilan tetap bisa ditanggung asuransi sehingga kamu tidak perlu panik mencari solusi darurat.
Baca Juga: Desainer Ungkap 3 Warna Kabinet Dapur Era 90-an Kembali di Tahun 2026, Catat Yuk
Dengan perlindungan finansial yang baik, risiko gagal bayar bisa ditekan dan keuangan keluarga tetap stabil.
Kredit mobil bukan sekadar soal memiliki kendaraan pribadi, tapi juga soal manajemen keuangan yang bertanggung jawab.
Dengan menghitung kemampuan, menyiapkan dana darurat, dan disiplin membayar cicilan, kamu bisa menikmati mobil tanpa harus khawatir dengan risiko kredit macet.
Jadi, sebelum menandatangani kontrak kredit, pastikan kamu sudah siap secara finansial dan mental. Karena memiliki mobil dengan kredit lancar jauh lebih menenangkan daripada bergelimang bunga dan denda.
Selanjutnya: Desain Interior Futuristik Berawal Dari Integrasi Teknologi Cerdas di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News