MOMSMONEY.ID - Sebelum klik “ajukan sekarang”, yuk, pahami dulu hal penting soal pinjaman online agar keuangan keluarga tetap aman dan terarah.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada kalanya kebutuhan muncul berbarengan, entah biaya sekolah anak, pengobatan, atau perbaikan rumah mendadak, sementara tabungan belum cukup.
Di situasi seperti ini, pinjaman online sering dianggap jalan keluar cepat. Namun, keputusan finansial semacam ini sebaiknya tidak dilakukan tergesa-gesa.
Melansir dari laman BCA Life, sebelum mengambil pinjaman, penting bagi keluarga untuk memahami risiko, menghitung kemampuan finansial, dan memastikan layanan yang dipilih benar-benar aman dan terdaftar secara resmi.
Baca Juga: 7 Strategi Pintar Bertahan Hidup dengan Satu Penghasilan di Era Serba Mahal
1. Tentukan tujuan pinjaman dengan jelas
Langkah pertama adalah mengenali alasan utama mengapa kamu butuh pinjaman tersebut. Apakah untuk kebutuhan mendesak seperti biaya kesehatan atau pendidikan anak? Atau hanya karena tergoda promo dan keinginan konsumtif?
Menetapkan tujuan sejak awal membantu kamu lebih disiplin dalam penggunaan dana serta mencegah penyesalan di kemudian hari. Ingat, pinjaman seharusnya menjadi solusi, bukan beban baru.
2. Pastikan layanan pinjaman terdaftar di OJK
Banyak platform digital menawarkan pinjaman dengan proses cepat, tapi tidak semuanya legal. Langkah aman yang sering diabaikan adalah mengecek izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Caranya mudah, kunjungi situs resmi OJK dan pastikan nama perusahaan tercantum dalam daftar penyelenggara fintech legal.
Dengan memilih layanan yang diawasi OJK, kamu akan terhindar dari praktik penagihan tidak etis, bunga mencekik, dan penyalahgunaan data pribadi.
3. Baca syarat dan ketentuan dengan teliti
Meski terasa membosankan, bagian ini sangat penting. Jangan langsung klik “setuju” tanpa membaca bunga pinjaman, biaya tambahan, dan konsekuensi jika terlambat membayar.
Kalau ada istilah atau pasal yang kurang jelas, diskusikan dengan pasangan atau keluarga. Transparansi dan pemahaman bersama akan mencegah konflik finansial di rumah tangga di kemudian hari.
Baca Juga: Generasi X Terhimpit Krisis Finansial, Bagaimana Mereka Bisa Bertahan?
4. Hitung kemampuan bayar sebelum mengajukan
Sebelum memutuskan nominal pinjaman, lakukan perhitungan realistis. Idealnya, total cicilan tidak lebih dari 30% pendapatan bulanan tetap.
Catat semua pengeluaran rutin, seperti belanja rumah tangga, transportasi, hingga dana sekolah dan baru kemudian lihat berapa sisa yang aman untuk membayar cicilan.
5. Waspadai risiko dari pinjaman online
Pinjaman digital memang cepat cair, tapi tetap punya risiko besar. Bunga tinggi, akses data pribadi, hingga tekanan penagihan bisa jadi masalah serius jika tidak berhati-hati.
Gunakan satu platform resmi saja agar pengelolaan keuangan lebih terpantau. Tujuan utama pinjaman adalah membantu, bukan menambah stres finansial.
Lindungi keuangan keluarga dengan Asuransi
Setelah situasi keuangan mulai stabil, jangan berhenti di sana. Langkah bijak berikutnya adalah melindungi diri dan keluarga melalui asuransi.
Produk seperti BCA Life Legacy Protection bisa menjadi pilihan karena menawarkan manfaat perlindungan jiwa, nilai tunai yang dijamin, dan masa pertanggungan hingga usia 99 tahun.
Setelah klaim sistem yang praktis melalui aplikasi, kamu bisa mengelola perlindungan keuangan dengan lebih efisien dan tenang.
Pinjaman online bisa membantu, tapi hanya jika digunakan secara bijak dan penuh perhitungan. Kenali tujuan, pastikan legalitas, pahami risiko, serta selalu ukur kemampuan membayar.
Dan ketika keuangan sudah lebih terkendali, asuransi menjadi langkah lanjutan yang melindungi masa depan keluarga. Melalui perencanaan matang, kamu bukan hanya bertahan di masa sulit, tapi juga tumbuh lebih kuat secara finansial.
Selanjutnya: 9 Rahasia Feng Shui Kamar Tidur Modern biar Energi Positif Mengalir Setiap Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News