AturUang

5 Strategi Cerdas Menarik Dana Pensiun agar Uang Anda Tahan Lama Sampai Tua

5 Strategi Cerdas Menarik Dana Pensiun agar Uang Anda Tahan Lama Sampai Tua

MOMSMONEY.ID - Merencanakan masa pensiun bukan hanya soal menabung, tapi juga tentang bagaimana strategi cerdas menarik dana pensiun agar uang Anda tahan lama. 

Setelah bertahun-tahun menyisihkan penghasilan untuk masa depan, kini saatnya mengatur strategi penarikan agar tabungan pensiun Anda tidak cepat habis. Dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa menikmati hari tua tanpa khawatir keuangan menipis.

Mulai dengan tingkat penarikan dana pensiun yang konservatif

Melansir dari Forbes, tingkat penarikan dana pensiun adalah persentase dari total simpanan pensiun yang Anda ambil tiap tahun.

Strategi yang disarankan banyak pakar adalah memulai dengan penarikan sebesar 4% dari total dana, lalu menyesuaikannya dengan inflasi tiap tahun. Misalnya, jika dana pensiun Anda sekitar Rp 2 miliar, maka penarikan di tahun pertama sekitar Rp 80 juta per tahun.

Namun, Anda tetap harus fleksibel sesuai usia pensiun dan kebutuhan hidup. Jika pensiun lebih awal di usia 60, Anda bisa mulai dengan penarikan 3,5%, atau sekitar Rp 70 juta dari dana Rp 2 miliar.

Jika menunda pensiun sampai usia 70, Anda bahkan bisa menarik lebih dari 4% dengan risiko yang lebih kecil.

Baca Juga: Menyiapkan Masa Tua Lebih Tenang dengan Tabungan Emas untuk Dana Pensiun

Rencanakan urutan penarikan dana secara strategis

Urutan akun yang Anda tarik dan kapan menariknya akan sangat mempengaruhi kelangsungan dana pensiun.

Umumnya, disarankan untuk mulai dari akun yang paling kecil pajaknya, seperti tabungan biasa atau deposito, sebelum menyentuh akun investasi pajak tangguhan. Ini memberi peluang untuk menunda pajak lebih besar dari akun seperti DPLK atau dana pensiun institusi.

Strategi "bucket" juga bisa diterapkan dengan membagi dana ke dalam tiga kategori. Bucket pertama berisi kas untuk biaya hidup dua tahun pertama. Bucket kedua diisi obligasi atau instrumen berpendapatan tetap untuk tiga tahun berikutnya.

Bucket ketiga untuk saham dan aset pertumbuhan jangka panjang. Ketika pasar sedang turun, Anda bisa tarik dari bucket pertama tanpa mengganggu investasi jangka panjang Anda.

Tunda pengambilan tunjangan sosial bila memungkinkan

Bila Anda berhak atas tunjangan pensiun seperti Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan atau program lainnya, sebaiknya tunda pengambilan jika masih memungkinkan.

Menunda pengambilan hingga usia 70 bisa meningkatkan total manfaat yang Anda terima hingga 30% lebih tinggi dibandingkan mengambil sejak usia 62.

Misalnya, tunjangan sebesar Rp 3 juta per bulan di usia pensiun penuh bisa meningkat jadi sekitar Rp 4 juta per bulan bila ditunda hingga usia 70.

Keuntungan ini akan sangat terasa bila Anda hidup hingga usia 80 atau 90 tahun. Semakin lama Anda hidup, semakin besar keuntungan akumulatif dari penundaan ini.

Baca Juga: Jenis Investasi yang Cocok untuk Umur 53 Tahun dan Tips Cerdas Mengelola Dana Pensiun

Siapkan diri hadapi kewajiban penarikan minimum (RMD)

Regulasi terbaru menetapkan usia mulai penarikan wajib dari akun pensiun (seperti DPLK atau program pensiun lembaga) menjadi 73 tahun, dan naik jadi 75 tahun pada 2033.

Penarikan ini harus dilakukan tiap tahun sesuai jumlah yang ditentukan. Jika tidak, Anda bisa terkena denda hingga 25% dari jumlah yang seharusnya ditarik.

Untuk menghindari kejutan pajak, rencanakan penarikan ini setidaknya lima tahun sebelumnya. Bila memungkinkan, tarik dana dari akun pajak tangguhan pada masa penghasilan rendah, seperti antara usia pensiun dan saat mulai terima tunjangan sosial.

Anda juga bisa mempertimbangkan konversi ke akun bebas pajak, seperti investasi syariah atau program lain yang tidak dikenakan pajak saat penarikan.

Tinjau ulang strategi penarikan dana setiap tahun

Jangan berasumsi strategi yang cocok di usia 65 akan tetap cocok di usia 75. Tinjau ulang rencana penarikan dana pensiun setiap tahun berdasarkan kondisi pasar, kebutuhan pribadi, dan situasi pajak. Ini bisa membantu Anda menyesuaikan langkah tanpa harus membuat perubahan drastis.

Tinjauan ini bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan ahli keuangan. Evaluasi kembali alokasi aset, jumlah pengeluaran, nilai tunjangan yang diterima, serta pajak yang harus dibayar.

Perubahan kecil namun konsisten setiap tahun akan jauh lebih baik daripada perombakan besar-besaran setelah krisis terjadi.

Baca Juga: Cara Menghitung Dana Pensiun untuk Masa Depan yang Lebih Tenang di tahun 2025

Menarik dana pensiun dengan strategi yang cermat bisa membantu uang Anda bertahan puluhan tahun ke depan.

Dengan menyesuaikan tingkat penarikan, mengatur urutan akun yang digunakan, menunda tunjangan sosial, merencanakan RMD, serta meninjau ulang rencana setiap tahun, Anda bisa menikmati masa tua dengan tenang.

Ingat, masa pensiun seharusnya menjadi waktu untuk menikmati hidup, bukan stres karena kehabisan uang.

Selanjutnya: Menilik Daya Tarik Investasi Properti di Kawasan Munggu Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News