MOMSMONEY.ID - Catat yuk cara mudah hitung bunga KPR, kredit motor, dan pinjaman lain agar cicilan lebih terencana, cek tipsnya di bawah ini!
Banyak orang mengajukan pinjaman untuk membeli rumah, kendaraan, atau memenuhi kebutuhan mendesak. Apakah Anda juga telah ajukan?
Padahal, tidak sedikit yang masih bingung bagaimana cara menghitung bunga cicilan agar tidak keliru dalam memperkirakan total kewajiban pembayaran.
Melansir dari OCBC, pemahaman tentang skema bunga sangat penting supaya calon debitur tidak kaget saat melihat jumlah cicilan yang harus dibayar setiap bulan.
Baca Juga: 9 Langkah Cerdas Menuju Kebugaran Finansial agar Hidup Lebih Terkendali
Berikut ini akan membahas cara menghitung bunga KPR, kredit motor, hingga pinjaman tanpa agunan (KTA) dengan bahasa sederhana dan contoh yang mudah dipahami.
Mengapa penting memahami bunga pinjaman?
Bunga pinjaman adalah biaya tambahan yang wajib dibayarkan oleh nasabah kepada bank atau lembaga pembiayaan. Fungsi utamanya adalah sebagai kompensasi atas nilai uang sekarang (present value) yang akan berbeda nilainya di masa depan (future value). Dengan memahami perhitungannya, kamu bisa:
- Menyusun rencana keuangan yang lebih terarah.
- Menentukan tenor pinjaman sesuai kemampuan.
- Menghindari risiko gagal bayar akibat cicilan yang terlalu besar.
Cara menghitung bunga KPR
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) biasanya menggunakan dua skema bunga: bunga tetap (fixed) dan bunga mengambang (floating).
Bunga tetap berlaku pada 1–5 tahun pertama, sehingga cicilan lebih stabil.
Bunga mengambang mengikuti suku bunga pasar, biasanya mulai berlaku setelah masa bunga tetap selesai.
Contoh perhitungan:
- Harga rumah: Rp200 juta
- DP: 20% → Rp40 juta
- Pinjaman pokok: Rp160 juta
Bunga fixed 5% selama 5 tahun = Rp160 juta x 5% x 5 = Rp40 juta
Bunga floating 7% selama 10 tahun = Rp160 juta x 7% x 10 = Rp112 juta
Total bunga yang harus dibayar selama tenor = Rp152 juta.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Hidup Minimalis Bisa Menghemat Uang Tanpa Mengurangi Kualitas Hidup
Cara menghitung bunga kredit motor
Bunga kredit motor cenderung lebih tinggi daripada KPR karena tenor lebih pendek. Rata-rata bunga berkisar 17%–35% dari harga motor.
Contoh perhitungan sederhana:
- Harga motor: Rp30 juta
- DP: 30% → Rp9 juta
- Pinjaman pokok: Rp21 juta
- Bunga flat 20% = Rp21 juta x 20% = Rp4,2 juta
Jika menggunakan bunga bulanan, misalnya 2% per bulan dengan tenor 36 bulan, maka perhitungannya:
(Rp30 juta – Rp9 juta) x 36 x 2% = Rp15.120.000
Cara menghitung bunga KTA
Kredit Tanpa Agunan (KTA) umumnya memiliki bunga lebih tinggi dibanding KPR karena tidak ada jaminan. Besaran bunga berkisar 0,88%–2% per bulan.
Contoh perhitungan:
- Pinjaman: Rp10 juta
- Biaya provisi: Rp300 ribu
- Biaya materai: Rp10 ribu
- Biaya pencairan: Rp25 ribu
- Dana bersih diterima: Rp9.665.000
Melansir dari simulasi cicilan OCBC, dengan bunga 0,98% per bulan, maka cicilan yang harus dibayar:
- Tenor 3 bulan: Rp3.431.333 per bulan
- Tenor 6 bulan: Rp1.764.667 per bulan
- Tenor 12 bulan: Rp931.333 per bulan
Baca Juga: Simak 7 Strategi Jitu Mengatur Keuangan Freelancer agar Tetap Stabil
Tips agar tidak salah pilih pinjaman
1. Bandingkan bunga antar bank atau leasing sebelum mengajukan.
2. Sesuaikan tenor dengan kemampuan finansial.
3. Hitung total kewajiban hingga akhir masa pinjaman, bukan hanya cicilan bulanan.
4. Siapkan dana darurat agar tidak kesulitan jika terjadi hal tak terduga.
Menghitung bunga KPR, kredit motor, maupun KTA sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Dengan memahami cara perhitungan dan menyesuaikannya dengan kemampuan finansial, kamu bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan pinjaman.
Ingat, cicilan yang ringan di awal bisa saja lebih besar total bunganya di akhir, jadi selalu hitung dengan teliti sebelum menandatangani perjanjian pinjaman.
Selanjutnya: Harga Emas di Dekat Rekor Tertinggi, Naik Enam Minggu Beruntun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News