4 Manfaat Cuka Apel Jika Dikonsumsi Setiap Hari, Gula Darah Jadi Stabil

MOMSMONEY.ID - Inilah 4 manfaat cuka apel jika dikonsumsi setiap hari. Cari tahu informasi selengkapnya di sini, Moms.

Cuka apel atau apple cider vinegar (ACV) dibuat dari fermentasi buah apel. Setelah apel diperas, cairannya difermentasi dengan kultur bakteri dan ragi. Proses ini akan mengubah gula dalam sari apel menjadi alkohol, lalu menjadi cuka.

Beberapa varietas cuka apel mencantumkan kata "induk" pada labelnya, yang merujuk pada gabungan ragi dan bakteri yang terbentuk selama proses fermentasi. Zat ini, yang tampak seperti endapan keruh, sering terlihat di dasar botol dan diyakini kaya akan protein alami yang meningkatkan kesehatan, bakteri sehat, serta asam asetat.

Cuka apel mengandung berbagai flavonoid seperti asam galat, katekin, asam kafeat, dan asam ferulat, menurut penelitian dalam BMC Complementary Medicine and Therapies pada tahun 2021. Saat Anda mengonsumsi cuka apel, tubuh Anda akan menyerap senyawa-senyawa ini yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa orang mengalami hasil kesehatan positif tertentu.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehat yang Harus Diajarkan kepada Anak Setiap Hari, Orang Tua Wajib Tahu!

Namun, apakah cuka apel boleh diminum setiap hari? Jawabannya adalah boleh. Ada setidaknya 4 manfaat cuka apel jika dikonsumsi setiap hari.

Selengkapnya, berikut 4 manfaat cuka apel jika dikonsumsi setiap hari sebagaimana dilansir dari EatingWell.

1. Mengontrol kadar gula darah

Manfaat cuka apel jika dikonsumsi setiap hari yang pertama yaitu mengontrol kadar gula darah.

Asam asetat yang ditemukan dalam cuka apel diyakini mampu memperlambat pencernaan karbohidrat, sehingga mengurangi laju masuknya gula ke dalam aliran darah dan membantu menjaga kadar gula darah lebih konsisten.

Cuka apel juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berperan penting dalam kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa secara efektif sebagai energi.

Tinjauan sistematis dan meta-analisis yang diterbitkan dalam penelitian BMC Complementary Medicine and Therapies mengevaluasi sembilan penelitian untuk menentukan apakah cuka apel dapat memengaruhi manajemen gula darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cuka apel dikaitkan dengan peningkatan glukosa plasma puasa dan konsentrasi hemoglobin A1C (ukuran gula darah rata-rata selama tiga bulan).

Meskipun hasil penelitian tidak menunjukkan bahwa cuka apel memengaruhi insulin puasa, namun penulis menyimpulkan bahwa cuka apel merupakan suplemen alami yang aman untuk membantu mengendalikan gula darah. Penting untuk dicatat bahwa efek ini tidak boleh dianggap sebagai pengganti perawatan medis pada individu penderita diabetes.

2. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Manfaat cuka apel jika dikonsumsi setiap hari yang kedua yaitu meningkatkan kesehatan pencernaan.

Selain perannya yang potensial dalam pengaturan gula darah, cuka apel juga sering disebut-sebut memiliki efek menguntungkan pada kesehatan pencernaan.

"Induk" dalam cuka apel adalah sumber probiotik, yaitu bakteri bermanfaat yang berkontribusi pada mikrobioma usus yang sehat.

Probiotik sendiri dapat mendukung pencernaan dan bahkan meningkatkan penyerapan nutrisi, menurut ulasan di Cureus pada tahun 2022. Namun, perlu dicatat bahwa cuka apel yang dipasteurisasi tidak mengandung probiotik hidup.

Meskipun banyak orang melaporkan peningkatan kesehatan pencernaan saat mengonsumsi cuka apel, tapi studi ilmiah tentang efek ini masih terbatas dan diperlukan lebih banyak penelitian.

Baca Juga: 5 Minuman Penurun Berat Badan yang Sebaiknya Dikonsumsi Pagi Hari, Ada Kopi!

3. Menurunkan berat badan

Manfaat cuka apel jika dikonsumsi setiap hari yang ketiga yaitu menurunkan berat badan.

Cuka apel sering disebut sebagai solusi alami untuk menurunkan berat badan. Pemikiran di balik klaim ini berasal dari keberadaan asam asetat dalam cuka apel, yang menurut beberapa penelitian seperti tinjauan dalam Nutrients tahun 2019, dapat menekan nafsu makan.

Sebuah meta-analisis tahun 2022 dalam Current Developments in Nutrition mengevaluasi studi jangka pendek dan jangka panjang yang dilakukan terhadap cuka apel dan nafsu makan serta asupan kalori.

Hasil penelitian menunjukkan empat dari enam studi jangka pendek melaporkan bahwa cuka apel mampu menekan nafsu makan. Namun, tidak ada studi jangka panjang yang melaporkan manfaat penekanan nafsu makan.

Cuka apel memang dapat melengkapi diet seimbang dan olahraga teratur untuk mendukung tujuan penurunan berat badan. Namun, menambahkan cuka apel saja ke dalam diet tanpa perubahan gaya hidup sehat lainnya tidak akan memberikan dampak besar pada berat badan seseorang.

4. Meningkatkan kesehatan jantung

Manfaat cuka apel jika dikonsumsi setiap hari yang keempat yaitu meningkatkan kesehatan jantung.

Minum cuka apel setiap hari mungkin memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan jantung, menurut beberapa data.

Hasil dari meta-analisis dan tinjauan sistematis telah yang disebutkan sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi cuka apel secara signifikan menurunkan kadar kolesterol total serum.

Dan, hasil uji klinis acak tahun 2023 di Frontiers in Clinical Diabetes and Healthcare yang mengevaluasi efek konsumsi cuka apel di antara penderita diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa mengonsumsi 30 mililiter cuka apel per hari selama delapan minggu menyebabkan penurunan rasio LDL-HDL, yang merupakan hasil dari kesehatan jantung yang positif.

Demikian 4 manfaat cuka apel jika dikonsumsi setiap hari. Meskipun cuka apel memiliki banyak manfaat kesehatan, penting juga untuk menyadari risiko dan efek sampingnya.

Penggunaan cuka apel murni secara topikal dapat menyebabkan luka bakar, iritasi, dan ketidaknyamanan karena tingkat keasamannya yang tinggi. Dan, bagi mereka yang menderita tukak lambung, konsumsi makanan asam seperti cuka apel dapat memperburuk kondisi tersebut.

Saat minum cuka apel setiap hari, selalu ingat untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan dan tetaplah mengonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan yakni 1 hingga 2 sendok makan. Mengonsumsi cuka apel lebih dari itu dapat meningkatkan risiko efek samping seperti ketidaknyamanan gastrointestinal dan bisa memengaruhi email gigi.