MOMSMONEY.ID - Apa saja makanan terbaik yang membantu menurunkan berat badan menurut ahli? Cek di sini, yuk!
Menurunkan berat badan sering kali dianggap sebagai proses yang rumit. Banyak orang berusaha keras dengan diet ketat atau olahraga ekstrem, namun sering lupa bahwa kunci utama justru ada pada pilihan makanan sehari-hari.
Alih-alih hanya menghitung kalori, fokus pada kualitas makanan bisa membuat perjalanan menurunkan berat badan menjadi lebih sehat, menyenangkan, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Pejuang Diet Merapat, Ini Cara Konsisten Diet agar Berhasil Turunkan Berat Badan
Lalu, apa saja makanan terbaik yang membantu menurunkan berat badan menurut ahli? Menyadur dari laman Forbes, berikut ini daftarnya:
1. Protein tanpa lemak
Menurut Reema Kanda, ahli gizi terdaftar di Hoag Orthopedic Institute, Orange, California, makanan tinggi protein rendah lemak seperti dada ayam, kalkun, tahu, dan putih telur bisa membantu menjaga massa otot saat tubuh membakar lemak.
Sumber nabati seperti kacang-kacangan dan lentil juga baik karena kaya serat sehingga lebih mengenyangkan dan membantu mencegah ngemil berlebihan.
2. Telur
Kanda menjelaskan bahwa telur mengandung hampir semua vitamin penting A, D, E, K, dan B, serta mineral seperti kalsium dan kalium. Karena tinggi protein, telur lebih mengenyangkan daripada karbohidrat. Itulah sebabnya, makan telur saat sarapan bisa membantu mengurangi kalori sepanjang hari.
3. Sayuran
Feit, seorang ahli gizi, menekankan bahwa semua jenis sayuran baik untuk diet. Brokoli, kembang kol, dan kubis kaya serat serta vitamin yang mendukung pencernaan. Sayuran hijau seperti bayam dan kangkung penuh dengan nutrisi dan protein nabati. Sementara seledri atau bengkuang bisa jadi camilan rendah kalori yang segar.
4. Alpukat
Feit juga menambahkan bahwa alpukat sering diremehkan. Padahal, buah ini tinggi serat dan lemak sehat yang membantu menekan rasa lapar. Namun, karena padat kalori, porsinya perlu dibatasi.
5. Apel
Menurut Joan Salge Blake, profesor nutrisi di Universitas Boston, makan apel sebelum makan bisa membantu mengontrol berat badan. Kandungan serat dan air di dalamnya membuat perut terasa penuh, sehingga asupan kalori saat makan jadi lebih sedikit.
Baca Juga: Manfaat Ubi Cilembu untuk Diet dan Tips Konsumsinya
6. Buah beri
Kanda menyebutkan, blueberry, stroberi, dan blackberry adalah pilihan tepat untuk pencinta manis. Buah ini rendah kalori, penuh nutrisi, dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah seperti permen.
7. Kacang dan biji-bijian
Feit menjelaskan bahwa kacang mengandung serat, protein, dan lemak sehat yang menekan rasa lapar. Sementara biji-bijian kaya mineral dan lemak sehat. Namun, porsinya harus dibatasi, cukup seperempat cangkir sekali makan.
8. Salmon
Rima Kleiner, ahli gizi dan pendiri Smart Mouth Nutrition, menyebut salmon kaya protein serta asam lemak omega-3. Penelitian menunjukkan omega-3 bisa membantu orang yang kelebihan berat badan merasa lebih kenyang. Selain itu, ikan pada umumnya membuat rasa kenyang bertahan lebih lama dibanding daging merah.
9. Udang
Kleiner juga menjelaskan bahwa udang dapat memicu pelepasan hormon CCK yang memberi sinyal kenyang pada otak. Selain itu, udang mengandung seng dan selenium yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan energi.
10. Kacang lupin
Menurut Landau, kacang lupin tinggi serat prebiotik yang memberi makan bakteri baik dalam usus. Mikrobioma usus yang sehat membuat tubuh lebih responsif terhadap insulin dan membantu mengurangi lemak di sekitar pinggang.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Pengganti Santan untuk Diet yang Layak Dicoba
11. Pisang mentah
Landau juga menambahkan bahwa pisang mentah kaya pati resisten, sejenis serat prebiotik yang menekan penumpukan lemak di perut. Jika dikombinasikan dengan protein dalam smoothie, pisang mentah bisa membuat kenyang lebih lama.
12. Gandum mentah
Gandum mentah adalah sumber pati resisten yang baik untuk diet, kata Landau. Saat dicerna, pati ini menghasilkan senyawa yang membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin sehingga membantu mengurangi lemak membandel.
13. Sauerkraut (kubis fermentasi)
Dr. Olesiak menjelaskan bahwa sauerkraut adalah sumber probiotik dan prebiotik. Artinya, makanan ini menambah bakteri baik sekaligus memberi makan bakteri yang sudah ada di usus. Tingginya kandungan serat juga membantu mengatur nafsu makan dan kadar gula darah.
14. Kacang-kacangan
Landau menyebut kacang-kacangan bisa meningkatkan rasa kenyang berkat kandungan seratnya. Selain itu, nutrisi di dalamnya juga mendukung kesehatan usus.
15. Biji chia
Menurut Dr. Olesiak, biji chia bekerja dengan dua cara, yakni kandungan seratnya membuat perut kenyang dan sifatnya yang mengembang dalam air menambah volume di perut sehingga membantu menekan nafsu makan secara alami.
Baca Juga: 6 Resep Infused Water untuk Diet yang Mudah Dibuat, Mau Coba?
16. Air putih
Blake menekankan pentingnya air untuk diet. Banyak orang salah mengira rasa haus sebagai rasa lapar. Dengan cukup minum air, tubuh tetap terhidrasi dan keinginan ngemil tanpa sadar bisa berkurang.
17. Yogurt Yunani
Blake juga merekomendasikan yogurt Yunani rendah lemak karena lebih tinggi protein dibanding yogurt biasa. Cocok untuk sarapan atau camilan sore, yogurt ini membantu menahan lapar dan mencegah ngemil impulsif.
18. Kentang
Kanda menyarankan kentang rebus atau panggang sebagai sumber karbohidrat sehat. Namun, hindari tambahan tinggi kalori seperti krim asam atau keju berlemak. Dengan begitu, kentang bisa mengenyangkan tanpa menambah kalori berlebih.
19. Biji-bijian utuh
Menurut Kanda, biji-bijian utuh seperti beras merah dan quinoa mengandung serat dan protein yang memberi energi tahan lama serta mencegah rasa lapar datang lebih cepat.
20. Sup
Blake menambahkan bahwa sup sayuran rendah kalori adalah cara cerdas untuk merasa kenyang sebelum makan utama. Cairan dalam sup membantu perut terasa penuh sehingga total kalori yang dikonsumsi berkurang.
Baca Juga: 5 Alasan Makan Buah Naga Bagus untuk Diet
Itulah makanan terbaik yang membantu menurunkan berat badan menurut ahli. Para ahli menyarankan untuk memilih makanan padat nutrisi yang membuat kenyang lebih lama. Dengan begitu, tubuh tetap mendapatkan energi yang cukup sekaligus mendukung metabolisme yang sehat.
Selanjutnya: Kemenkeu Kaji Skema Baru Bagi Hasil PPh 21 Berdasarkan Domisili Karyawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News