Santai

Warna Cat Rumah Ketinggalan Zaman? Ini Tanda Saatnya Dicat Ulang, Kata Desainer

Warna Cat Rumah Ketinggalan Zaman? Ini Tanda Saatnya Dicat Ulang, Kata Desainer
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Simak apakah warna cat rumahmu masih relevan dengan tren saat ini? Simak penjelasan desainer tentang kapan sebaiknya mengecat ulang.

Pernah merasa rumah terasa membosankan padahal sudah sering dibersihkan? Bisa jadi penyebabnya bukan pada furnitur, tapi pada warna cat dinding yang mulai ketinggalan zaman. 

Melansir dari Real Simple, para desainer interior menyebutkan bahwa warna cat yang sudah usang dapat membuat rumah tampak suram, bahkan memengaruhi suasana hati penghuninya. 

Maka, sebelum mengganti dekorasi besar-besaran, mengecat ulang bisa menjadi solusi cepat dan hemat untuk menyegarkan tampilan rumah.

Baca Juga: 11 Wallpaper Kupas Tempel Terbaik 2025, Solusi Dekorasi Rumah Estetik dan Praktis

Warna yang sudah kehilangan pesonanya

Beberapa warna cat yang dulu populer kini mulai ditinggalkan karena dianggap membuat ruangan tampak dingin dan tidak berkarakter. 

Misalnya, warna abu-abu netral khas awal 2010-an yang dulu menjadi pilihan favorit. Kini, tren beralih ke warna dengan nuansa lebih hangat dan berjiwa, seperti beige lembut, putih krem, atau abu-abu dengan sentuhan cokelat.

Menurut Lisa Hudson, presiden Fresh Coat Painters, warna yang terlalu “dingin” dapat membuat ruang terasa kaku. Sebaliknya, palet hangat menciptakan kesan nyaman dan ramah, cocok untuk rumah modern yang tetap ingin terasa homy.

Warna cerah berlebihan mulai ditinggalkan

Dulu, warna cerah seperti biru elektrik atau kuning neon sering dianggap ekspresif dan berani. Namun kini, para desainer menyebut warna terlalu jenuh justru cepat membuat mata lelah dan sulit dipadukan dengan dekorasi.

Amy Wax, pakar warna sekaligus penulis buku Can’t Fail Color Schemes, menjelaskan bahwa warna yang terlalu intens menandakan gaya lama. 

Sebagai gantinya, pilihlah versi yang lebih lembut seperti biru tua dengan sedikit abu-abu, atau kuning pucat dengan nuansa krim. Warna-warna semacam ini lebih awet dan mudah diadaptasi sesuai gaya dekorasi masa kini.

Waspadai warna krem kusam

Warna krem kekuningan yang dulu sering digunakan pembangun rumah kini dianggap membosankan. Warna ini cenderung membuat ruangan tampak kusam dan kurang bertenaga. 

Untuk menggantikannya, pilihlah warna-warna tanah yang lebih modern, seperti pasir hangat, taupe muda, atau beige alami yang memberi efek bersih dan menenangkan.

Tren ini bukan sekadar soal estetika, tetapi juga tentang bagaimana warna memengaruhi kenyamanan visual dan psikologis penghuni rumah.

Baca Juga: 5 Tanaman Semak yang Bikin Halaman diwarnai di Bulan Oktober

Tren warna tidak selalu harus diikuti

Setiap tahun, brand cat meluncurkan “warna tahun ini” yang sering menggoda pemilik rumah untuk mencoba sesuatu yang baru. Namun, tidak semua warna tren cocok untuk diterapkan.

Menurut Wax, penting untuk memilih warna yang benar-benar mewakili kepribadian dan kenyamanan pribadi, bukan sekadar ikut arus. 

“Jika warna itu membuat Anda bahagia setiap kali melihatnya, maka itu pilihan terbaik, tak peduli sedang tren atau tidak,” ujarnya. Artinya, personal taste lebih utama daripada tren tahunan.

Perhatikan hasil akhir cat, bukan hanya warnanya

Selain warna, hasil akhir cat juga menentukan kesan modern atau kuno. Cat dengan hasil akhir terlalu matte bisa membuat dinding tampak kusam dan sulit dibersihkan.

Hudson menyarankan untuk menggunakan cat dengan kilau halus seperti satin atau eggshell, terutama untuk area yang sering disentuh seperti ruang tamu dan dapur. Hasil akhir semacam ini memberikan tampilan elegan dan lebih mudah dirawat dibanding matte polos.

Dinding aksen sudah tak lagi wajib

Pernah tren di tahun 2010-an, dinding aksen dengan satu sisi berwarna berbeda kini mulai ditinggalkan. Menurut para desainer, teknik ini membuat ruang tampak “terpotong” dan kurang seimbang.

Sebagai gantinya, catlah keempat sisi dinding dengan warna seragam, lalu hadirkan permainan warna melalui dekorasi: lukisan besar, bantal bermotif, karpet berwarna kuat, atau furnitur bertekstur. Cara ini memberikan kesan harmonis tanpa kehilangan karakter.

Baca Juga: 7 Warna Seprai yang Kini Terasa Usang Menurut Desainer

Bagaimana tahu kapan cat rumah perlu diperbarui?

  • Menurut para pakar, jika Anda mulai merasa “bosan” atau tidak nyaman berada di ruangan tertentu, bisa jadi warna cat sudah kehilangan daya tariknya. 
  • Selain itu, area dengan lalu lintas tinggi seperti dapur, lorong, dan kamar mandi idealnya dicat ulang setiap 3–5 tahun. 
  • Sedangkan kamar tidur atau ruang tamu bisa bertahan hingga 10 tahun, tergantung intensitas cahaya matahari dan kelembapan.

Cara menyegarkan ruangan tanpa mengecat ulang total

Kalau belum siap mengecat seluruh rumah, ada beberapa trik yang bisa membuat ruangan terasa baru tanpa banyak biaya:

1. Ubah pencahayaan. Ganti lampu putih dingin dengan LED hangat (2700K–3000K). Cahaya lembut bisa menetralkan warna cat yang tampak kusam.

2. Segarkan lis dan plafon. Mengecat ulang trim dan langit-langit dengan warna putih bersih dapat mempertegas warna dinding yang sudah ada.

3. Tambahkan aksesoris warna hangat. Gunakan bantal, lukisan, atau dekorasi berwarna olive, terakota, dan karamel untuk menciptakan keseimbangan visual.

Warna cat rumah bukan sekadar latar belakang visual, tapi juga elemen penting yang memengaruhi suasana dan nilai estetika ruangan. 

Mengecat ulang bisa menjadi investasi kecil dengan dampak besar, membuat rumah terasa segar, bersemangat, dan relevan dengan tren saat ini.

Jadi, jika cat di rumahmu mulai tampak kusam, sudah waktunya keluarkan rol dan kuas, bukan sekadar mempercantik dinding, tapi juga memperbarui energi di dalam rumah.

Selanjutnya: Menkeu Purbaya Buka Opsi Bubarkan Satgas BLBI, Ada Apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News