Santai

Seni Memadukan Pola dalam Desain Interior, Kiat Praktis untuk Rumah Lebih Hidup

 Seni Memadukan Pola dalam Desain Interior, Kiat Praktis untuk Rumah Lebih Hidup
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Simak cara memadukan pola dalam desain interior agar rumah terlihat harmonis, stylish, dan nyaman tanpa terasa berlebihan.

Pola adalah elemen dekorasi yang sering kali diabaikan, padahal kehadirannya mampu mengubah suasana ruangan secara drastis. 

Perpaduan pola yang tepat tidak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga mencerminkan kepribadian penghuni rumah. Namun, banyak orang masih ragu karena takut hasilnya terlihat berantakan.

Melansir dari Decoratorsvoice, kunci utama memadukan pola adalah memahami keseimbangan, pemilihan warna, serta aturan skala yang sesuai. Dengan strategi yang tepat, ruangan tidak hanya tampak menarik, tetapi juga terasa lebih hangat dan hidup.

Baca Juga: Intip 8 Pilihan Warna Cat Rumah yang Selalu Tampak Elegan Sepanjang Musim

Pilih palet warna yang konsisten

Langkah pertama adalah menentukan palet warna. Pilih tiga hingga empat warna yang saling melengkapi untuk dijadikan dasar. 

Warna netral seperti putih, abu-abu, atau krem bisa menjadi pondasi, lalu tambahkan warna aksen seperti biru tua atau hijau zaitun agar terlihat segar.

Melalui palet yang konsisten, meskipun Anda memadukan motif bunga dengan pola geometris, ruangan tetap terasa selaras dan tidak berantakan.

Mulai dari satu pola utama

Sebelum menambahkan banyak pola sekaligus, tentukan dulu pola yang menjadi pusat perhatian. Bisa berupa karpet bermotif etnik, wallpaper bunga besar, atau sofa dengan garis-garis tegas. Setelah itu, padukan dengan pola-pola kecil atau sedang agar keseimbangannya terjaga.

Trik ini membuat ruangan lebih terarah, sekaligus menegaskan karakter dekorasi yang ingin ditonjolkan.

Perhatikan aturan skala

Menggunakan pola dengan skala yang bervariasi adalah kunci agar ruangan tidak terasa “ramai”. Misalnya, kombinasikan motif besar seperti damask dengan polkadot sedang, lalu tambahkan motif garis-garis kecil pada bantal atau aksesori.

Dengan begitu, mata tidak akan lelah saat melihat ruangan, melainkan menikmati harmoni visual yang tercipta.

Baca Juga: 5 Tren Cat Dinding yang merekomendasikan Tidak Kembali Lagi, Kata Desainer Interior

Padukan jenis pola berbeda

Jangan takut menggabungkan pola organik seperti bunga atau daun dengan pola geometris seperti garis atau kotak-kotak. Kombinasi ini justru memberikan kedalaman visual.

Beberapa contoh kombinasi yang bisa dicoba:

  • Garis-garis dengan motif bunga
  • Kotak-kotak dengan polkadot
  • Geometris dengan motif botani
  • Sisipkan warna solid sebagai jeda visual

Agar pola tidak terasa berlebihan, hadirkan elemen warna solid. Bisa berupa dinding polos, sofa berwarna netral, atau gorden tanpa motif. Kehadiran warna solid ini memberikan ruang bernapas sehingga ruangan tetap nyaman dipandang.

Memilih kain polos dengan tekstur seperti linen atau beludru juga bisa menambah dimensi tanpa perlu pola tambahan.

Lakukan uji coba sebelum final

Sebelum membeli dekorasi dalam jumlah besar, coba kumpulkan sampel kain, cat dinding, atau inspirasi dari majalah. Tempatkan bersebelahan untuk melihat kecocokannya dalam pencahayaan alami.

Baca Juga: Hindari 6 Warna Kabinet Dapur Ini, Ahli Interior Punya Alternatif yang Elegan

Bila perlu, buat moodboard digital agar lebih mudah membayangkan hasil akhir ruangan. Dengan begitu, Anda bisa menghindari kesalahan dekorasi yang berisiko membuat ruangan terasa tidak selaras.

Memadukan pola dalam desain interior bukanlah hal yang menakutkan jika dilakukan dengan prinsip keseimbangan, warna yang kohesif, dan aturan skala. 

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan kombinasi yang berbeda, selama tetap ada “ruang bernapas” dari warna solid.

Pada akhirnya, rumah bukan hanya soal estetika, tetapi juga cerminan dari karakter dan kenyamanan penghuninya. Dengan sedikit kreativitas, ruangan yang tadinya terasa biasa bisa berubah menjadi ruang yang penuh kehangatan dan gaya.

Selanjutnya: Harga Terus Menanjak, Cek Saham Lapis Kedua yang Masih Prospektif Hingga Akhir Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News