MOMSMONEY.ID - Simak yuk, apa saja kesalahan umum yang harus dihindari agar rumah cepat terjual dengan harga terbaik. Catat poinnya berikut.
Pasar properti terus mengalami perubahan. Beberapa tahun lalu, rumah bisa laku dalam hitungan hari, namun kini tren lebih condong ke pasar pembeli.
Artinya, penjual perlu berstrategi agar rumah tetap menarik di mata calon pembeli. Melansir dari Real Simple, ada sejumlah kesalahan klasik yang kerap dilakukan pemilik rumah ketika ingin menjual propertinya.
Jika ingin rumah cepat laku dengan nilai maksimal, sebaiknya Anda menghindari jebakan berikut ini.
Baca Juga: 8 Inspirasi Warna Cat Rumah yang Selalu Tampak Segar Sepanjang Tahun
Menetapkan harga rumah terlalu tinggi
Harga yang tidak realistis adalah kesalahan nomor satu dalam menjual rumah. Menurut para pakar, pembeli saat ini sangat mudah membandingkan harga melalui data pasar.
Jika rumah Anda dipatok 10% lebih tinggi dari harga wajar, pembeli bisa langsung ilfeel. Selain berisiko tidak laku, rumah dengan harga kemahalan biasanya justru menimbulkan kesan “ada masalah” karena sering mengalami penurunan harga.
Memilih agen yang salah atau menjual sendiri tanpa persiapan
Banyak pemilik rumah tergoda untuk menjual properti secara mandiri (FSBO). Padahal, tanpa strategi harga, pemasaran, hingga pemahaman hukum, penjualan justru bisa memakan waktu lebih lama.
Agen berpengalaman memahami psikologi harga dan tahu trik untuk menarik pembeli berkualitas. Jadi, penting untuk selektif memilih agen yang kredibel.
Foto berkualitas rendah
Foto adalah “kesan pertama” calon pembeli. Foto gelap, buram, atau asal jepret bisa menurunkan minat bahkan sebelum pembeli datang melihat langsung.
Menggunakan jasa fotografer profesional akan meningkatkan daya tarik visual, terutama jika dipadukan dengan video tur rumah dan pemasaran digital. Ingat, pembeli masa kini lebih dulu menilai rumah dari layar ponsel mereka.
Baca Juga: Universal Khaki Jadi Warna Tren 2026 yang Netral dan Hangat untuk Rumah Nyaman
Rumah berantakan dan terlalu personal
Ruang penuh pernak-pernik, foto keluarga di seluruh dinding, atau meja dapur penuh barang bisa membuat pembeli sulit membayangkan dirinya tinggal di sana.
Sebelum rumah dipasarkan, rapikan dan simpan barang pribadi. Tampilkan rumah sebagai “kanvas kosong” agar pembeli dapat memproyeksikan gaya hidup mereka sendiri.
Tidak melakukan home staging
Penataan ruang (staging) membantu pembeli melihat potensi rumah secara maksimal. Jika rumah kosong, staging akan membuat ruangan terasa hidup.
Jika masih ditempati, usahakan rumah selalu bersih, netral, dan siap dikunjungi kapan saja. Hindari dekorasi terlalu personal atau elemen yang bisa memecah persepsi, seperti pajangan politik atau religius.
Mengabaikan perbaikan kecil
Atap bocor, cat terkelupas, atau lantai retak mungkin terlihat sepele, tapi bisa jadi penghalang besar bagi calon pembeli. Sebelum dipasarkan, lakukan perbaikan kecil hingga rumah tampak terawat. Pembeli lebih tertarik pada rumah siap huni daripada rumah yang masih membutuhkan renovasi.
Melupakan daya tarik eksterior
Kesan pertama dimulai dari luar rumah. Halaman berantakan, pagar berkarat, atau cat kusam di pintu depan bisa membuat pembeli ragu sebelum masuk.
Investasi sederhana seperti menanam bunga, mengecat ulang pintu, atau merapikan halaman bisa memberi nilai tambah besar pada penjualan.
Baca Juga: 6 Inspirasi Warna Cat Bernuansa Alam Bikin Rumah Lebih Hangat dan Menenangkan
Tidak jujur soal kondisi rumah
Transparansi adalah kunci. Menyembunyikan masalah seperti pipa bocor atau sistem listrik bermasalah hanya akan menimbulkan masalah lebih besar.
Inspektur pembeli hampir pasti menemukan kekurangan, dan ketika itu terjadi, kepercayaan bisa runtuh. Lebih baik terbuka sejak awal agar negosiasi berjalan lancar.
Membatasi jadwal kunjungan
Semakin fleksibel Anda dalam membuka akses kunjungan, semakin besar peluang rumah cepat laku. Menetapkan jadwal yang terlalu kaku justru membuat calon pembeli enggan. Pastikan rumah selalu siap dipamerkan agar tidak kehilangan momentum.
Menjual rumah bukan hanya soal menaruh papan “Dijual” di depan pagar. Dibutuhkan strategi, kesiapan, dan pemahaman pasar agar proses berjalan cepat dan menguntungkan.
Dengan menghindari kesalahan di atas, mulai dari penetapan harga, kondisi rumah, hingga keterbukaan akses Anda bisa meningkatkan peluang penjualan lebih cepat dan dengan harga terbaik.
Jika saat ini Anda sedang merencanakan untuk menjual rumah, coba cek kembali poin-poin ini. Jangan sampai kesalahan kecil membuat kesempatan besar terlewat begitu saja.
Selanjutnya: 8 Langkah Bijak Membantu Orang Tua Mengelola Keuangan di Usia Lanjut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News